Kepsek SD di Barru Bantah Aniaya Siswa: Saya Tenangkan-Usap Ubun-ubun

Kepsek SD di Barru Bantah Aniaya Siswa: Saya Tenangkan-Usap Ubun-ubun

Muhclis Abduh - detikSulsel
Kamis, 26 Mei 2022 16:13 WIB
Poster
Ilustrasi berita Kepsek di Barru bantah aniaya siswa. Foto: edit Wahyono
Barru - Kepala Sekolah SDN 13 Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial KL membantah tudingan menganiaya siswanya. Dia mengklaim, saat itu hanya menenangkan siswa yang terus menangis sembari mengusap ubun-ubun.

"Tidak benar itu saya aniaya siswa saya. Masa sebagai pendidik, sebagai orang tua di sekolah saya setega itu," ujar KL saat dikonfirmasi detikSulsel, Kamis (26/5/2022).

KL menjelaskan, peristiwa yang membuatnya dituding menganiaya siswa terjadi pada Selasa (17/5) lalu di kantin sekolah, Saat itu korban bersama tiga orang rekannya yang sama-sama duduk di bangku kelas 3 SD ingin berbelanja nasi kuning. Ia pun mempersilahkan dan menyuruh mereka menyimpan uang pembeli nasi kuning mereka.

"Uang mereka saya suruh simpan di tempat nasi. Giliran anak ke empat (korban) dia mau juga dan saya bilang ambil meki juga," jelasnya.

Saat KL mengecek ternyata uang yang ada hanya Rp 6 ribu. Sementara si anak mengaku telah memberikan uang Rp 5 ribu dan meminta uang kembalian Rp 3 ribu.

"Saya cek tidak ada itu uang. Jadi saya cari ke sekitar jangan sampai jatuh dan akhirnya saya bantu cek di kantongnya," tegasnya.

Namun uang tersebut tak kunjung didapatkan. Dan ketiga temannya mengatakan si korban memang belum memberikan uang pembeli nasi kuning, yang seketika anak tersebut langsung menangis.

"Si anak menangis, karena mungkin malu ke temannya. Jadi saya tenangkan. Saya kasih uang Rp 3 ribu dan juga nasi kuning," bebernya.

KL yang terus menenangkan anak tersebut lantas merasa kasihan, karena si anak tidak berhenti menangis. Ia pun mengelus pipi anak itu dan mengusap ubun-ubunnya dengan satu tangan.

"Saya jilat telapak tanganku dan saya usap ke ubun-ubunnya. Semacam jampi-jampi begitu. Dan setelah itu dia tenang mi," jelasnya.

KL dengan tegas membantah pengakuan orang tua siswa yang menyatakan bahwa ia mencekik, menampar dan menuduh si anak tersebut sebagai pencuri. Ia mengaku masalah ini hanya salah paham dan semestinya tidak sampai ke kepolisian.

"Tidak benar itu (menuduh pencuri). Masa hanya uang Rp 5.000 saya pukul. Itu anak saya juga, tidak mungkin sekejam itu saya ke anak-anak saya," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, orang tua siswa melaporkan KL ke polisi tuduhan penganiayaan, yang menyebut anaknya telah ditampar oleh KL karena dituduh mencuri.

"Saya sudah melaporkan Kepsek yang bersangkutan ke Polres Barru. Anak saya ditampar, diludahi dan dibilangi mencuri. Jelas saya tidak terima," ungkap orang tua siswa, Aksan Gani saat dikonfirmasi detikSulsel, Kamis (26/5).

Laporan Aksan ke Polres Barru terdaftar dengan nomor pengaduan: TBL/54/V/2022/RESKRIM. Dalam laporan itu terlihat jika kejadian penganiayaan terjadi pada Selasa (17/5) lalu di kantin SDN 13 Barru.

"Kejadiannya sekitar seminggu yang lalu tetapi baru saya tahu Selasa (24/5) malam. Besoknya hari Rabu (25/5) saya mendatangi sekolah dan melanjutkan melapor di Polres Barru," bebernya.


(nvl/nvl)

Hide Ads