Nasib pilu menimpa remaja berinisial MAP (16) yang mengalami buta permanen usai mata kanannya dibusur orang tak dikenal (OTK) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Korban yang tak bersalah tidak tahu persoalan berharap kasus segera diusut tuntas.
Ibu korban, Marni (51) sedih dengan apa yang terjadi terhadap anaknya. Dia heran lantaran dirinya menilai MAP tidak pernah terlibat konflik dengan temannya.
"Semua temannya (tidak punya) masalah, kecuali pergi ke bengkel," tandas Murni kepada detikSulsel, Jumat (6/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban MAP hanya sibuk bersekolah, di samping juga bekerja sebagai montir. Aktivitas di bengkel tersebut dilakoni anaknya pada hari libur.
"Anak saya jadi kerja bengkel karena libur sekolah saja," lanjut dia.
Diketahui MAP menjadi korban pembusuran OTK di Kelurahan Barangkaluku, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Minggu (1/5). Anak panah yang dilontarkan pelaku, menancap di mata kanannya saat sedang memperbaiki motor.
"Banyak (pelaku). Naik motor pakai dondo' (jaket berpenutup kepala) dan masker dan helm," ungkap Marni.
Kejadian tersebut berlangsung cepat, sejumlah pelaku yang mengendarai motor tiba-tiba menyerang MAP. Setelah melontarkan anak panah, kawanan pemotor itu langsung kabur.
"Sementara dia (MAP) kerja itu motor, langsung ada motor lewat, dan dia (pelaku) serang anakku," tuturnya.
MAP pun tak kuasa menahan sakit gegara anak panah tertancap di mata. Bos korban tempatnya bekerja di bengkel, pun langsung membawa MAP ke rumah sakit setelah mengetahui peristiwa ini.
"Setelah itu bosnya yang bawa anakku ke rumah sakit," papar Marni.
Marni pun langsung menyusul anaknya di RS Syekh Yusuf Gowa usai mendapat kabar dari bos bengkel tempat anaknya bekerja. MAP harus menjalani operasi pengangkatan bola mata gegara anak panah yang menancap di matanya.
"(Anak panah) langsung dikena matanya dan dikasih keluar (bola) matanya, jadi buta," ungkap dia.
Bola Mata Korban Dibawa di Hadapan Polisi Saat Melapor
Marni mengaku kondisi anaknya berangsur membaik pasca-menjalani operasi. Namun dirinya berharap keadilan, agar pelaku ditangkap dan mendapat hukuman setimpal.
Peristiwa ini pun dia laporkan ke polisi lewat aduan bernomor: STTLP/553/V/2022/SPKT/RES GOWA/POLDA SULSEL tertanggal 4 Mei 2022 di Polres Gowa. Bahkan Marni menunjukkan bola mata anaknya menunjukkan bekas tancapan anak panah di hadapan polisi.
"Saya ji (yang bawa bola mata anakku) sebagai tanda bukti (ke polisi)," sebut Marni.
Dia mengaku sengaja membawa bola mata hasil operasi tersebut agar polisi sebagai bukti anaknya jadi korban kekerasan. Dengan harapan pelaku bisa segera ditangkap.
Polisi Selidiki Identitas Pelaku Pembusuran Terhadap MAP
Sementara polisi mengaku masih melakukan penyelidikan terkait kasus pembusuran di Gowa yang menimpa korban MAP. Pihaknya telah menerima laporan korban untuk ditindaklanjuti.
"Iya sudah (terima laporan polisi dari korban)," ucap Kasubag Humas Polres Gowa AKP Hasan Fadhlhy saat dikonfirmasi detikSulsel, Jumat (6/5).
Saat ini pelaku pembusuran terhadap MAP masih berkeliaran. Namun Satreskrim Polres Gowa sementara melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku.
"Untuk identitas pelaku masih dalam penyelidikan," tambah Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Boby Rachman.
(sar/asm)