Pemuda di Gowa Buta Permanen Usai Diserang OTK Pakai Busur Panah

Pemuda di Gowa Buta Permanen Usai Diserang OTK Pakai Busur Panah

Muh Ishak Agus - detikSulsel
Jumat, 06 Mei 2022 12:26 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Foto: Ilustrasi pemuda di Gowa jadi korban pembusuran yang mengenai mata kanannya. (/Thinkstock)
Gowa -

Pemuda berinisial MAP (16), korban pembusuran orang tak dikenal (OTK) saat sedang bekerja di salah satu bengkel di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Anak panah yang menancap di mata kanannya sudah dicabut, namun membuatnya buta permanen.

"Sementara dia kerja itu motor, langsung ada motor lewat dan dia (pelaku) serang anakku. Langsung dikena matanya dan dikasih keluar (bola) matanya jadi buta," kata ibu kandung korban, Marni kepada detikSulsel, Jumat (6/5/2022).

Peristiwa pembusuran itu terjadi di Kelurahan Barangkaluku, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, pada Minggu (1/5). Korban MAP yang tengah memperbaiki sebuah motor di bengkel, tiba-tiba diserang oleh sejumlah pelaku yang mengendarai sepeda motor dan menancap tepat di mata kanan korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak (pelaku). Naik motor pakai dondo' (jaket berpenutup kepala) dan masker dan helm. Setelah itu bosnya yang bawa anakku ke rumah sakit. Jadi setelah itu, bosnya datang panggil saya di rumahku (kasih kabar)," jelas Marni.

Mengetahui anaknya jadi korban pembusuran, Marni pun bergegas ke RSUD Syekh Yusuf Gowa. Beberapa hari kemudian, busur panah yang sempat menancap di mata kanan korban telah dicabut dan MAP pun mengalami cacat pada mata kanannya.

ADVERTISEMENT

"Masih di rumah sakit. Ya baik-baik mi karena sudah dioperasi dan dikasih keluar (bola) matanya jadi buta. Iya (cacat permanen pada mata)," jelasnya.

Setelah anaknya dioperasi, kasus ini pun diadukan Marni lewat laporan polisi bernomor: STTLP/553/V/2022/SPKT/RES GOWA/POLDA SULSEL tertanggal Maret 2022 di Polres Gowa.

Saat melapor ke polisi, Marni membawa bola mata anaknya ke kantor polisi. Bola mata milik anak bungsunya sengaja dibawa agar insiden ini segera diusut pihak kepolisian.

"Saya ji (yang bawa) sebagai tanda bukti (ke polisi)," bebernya.

Dia mengaku, selama ini anaknya tak pernah terlibat masalah apapun dengan orang lain. Yang ia tahu, keseharian anaknya itu hanya fokus bekerja sebagai montir saat sedang libur sekolah.

"Tidak ada. Semua temannya (tidak punya) masalah, kecuali pergi ke bengkel. Anak saya jadi kerja bengkel karena libur sekolah saja," tandas Marni.

Sejauh ini, polisi belum memberikan jawaban terkait laporan tersebut. Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Hasan Fadhlhy belum memberikan respons hingga berita ini diterbitkan.




(sar/tau)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads