Pembunuhan sadis yang dialami waria inisial HM (49) di Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) membuat warga geger. HM dibunuh oleh orang dekatnya inisial RK (31) yang sudah menjalin hubungan sesama jenis sejak 2013.
"Yah, iya (menjalin hubungan) sudah dari 2013. Dorang (mereka) tidak tinggal sama-sama. Tapi si anak ini (pelaku) sering datang di sini, dan mereka itu sudah dari 2013, dari dia masih muda," kata tetangga korban Nonon Mambo saat ditemui detikcom, Minggu (1/5/2022).
Nonon menuturkan, pelaku dulunya tidak punya pekerjaan. Namun sejak 2013 korban mulai membiayai si pelaku dengan memberikan sejumlah uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan (tidak bekerja di salon), dia sejak masih muda, Lisa (korban) yang kasih makan dan minum di sini. Dulu kenal Lisa (pelaku) masih polos. Tidak tahu berteman sama siapa jadi begitu," sebut dia.
Selama menjalin hubungan dengan korban, pelaku juga disebut sudah terbiasa mengkonsumsi obat batuk cair. Kebiasaan itu diketahui Nonon dari keponakan pelaku.
"Tapi memang tidak berlebihan. Cuman pakai fly biasa (dikonsumsi untuk mabuk). Pelaku sudah sering pakai ini barang (obat batuk cair). Dulu itu hampir dia pukul pakai dodutu (ulekan). Memang peminum obat batuk cair sudah lama," katanya.
Korban disebutnya belum lama ini membuka salonnya di lokasi kejadian. Namun, Nonon mengaku sudah kenal lama dengan korban.
"Kalau Lisa (korban), baru di sini (tinggal) dari Desember 2021. Di sini baru pindah, tapi kenal sudah lama," ujar dia.
Di mata Nonon, korban merupakan sosok pekerja keras dan tidak pernah membuat masalah dengan tetangga. Menurut dia, korban bahkan sering membantu tetangga jika sedang kesusahan.
"Dia (korban) itu baik sekali. Dia sama siapapun baik sekali, tidak pernah bikin masalah dengan torang (kami) di sini tidak pernah mau ribut-ribut. Pokonya orangnya baik deh, sama langganan-langganan semua baik," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, pembunuhan sadis ini terjadi di salon kecantikan korban di Kelurahan Wawalintouan, Kecamatan Tondano Barat, Minahasa pada Sabtu (30/4) sekitar 05.30 Wita.
Malam sebelum pembunuhan pada Jumat (29/4) pelaku dan korban sempat bersama-sama pergi memasang dekorasi pesta pengantin di Desa Passo, Minahasa.
"Sekitar pukul 05.30 Wita pelaku menuju ke dapur untuk mengambil martil yang berada di lemari dapur," kata Kapolres Minahasa AKBP Tommy Bambang Souissa kepada detikcom, Sabtu (30/4).
"Setelah itu pelaku kembali ke kamar dan duduk di atas tempat tidur di samping korban dan langsung memukul korban dengan martil di bagian kepala berkali-kali," imbuhnya.
(asm/sar)