Pria inisial HP, eks pelatih atlet muay thai bernama Muhammad Nur Fadhillah (20) di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) ditangkap polisi. HP ditangkap usai menghajar Fadhillah hingga babak belur.
"Iya sudah kita amankan pada Selasa malam 12 April di rumahnya, sekarang masih menjalani pemeriksaan," kata Kasat Reskrim Polres Balikpapan Kompol Rengga Saputro saat dihubungi detikcom, Kamis (14/4/2022).
Rengga menjelaskan, HP ditangkap setelah memukul Fadhillah di kediamannya. Saat itu korban mendatangi pelaku untuk meminta penjelasan mengapa HP mengunggah tudingan pencurian alat latihan kepadanya di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban mendatangi pelaku, lantaran postingan pelaku yang menudingnya mencuri peralatan latihan muay thai. Saat itu korban juga membawa barang-barang yang disinggung pelaku di media sosial," terangnya.
"Sesampainya di rumah pelaku, korban dikunci di dalam rumah dan dipukul berulang-ulang," imbuhnya.
Dari hasil pemeriksaan visum pihak rumah sakit, Fadhillah mengalami luka yang cukup parah di bagian kepala. Saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
"Hasil visum, tulang hidung korban patah, dan tengkorak kepala belakangnya bergeser," ujarnya.
Adapun motif HP melakukan pemukulan, disebut Rengga berawal dari adanya salah paham. Kendati demikian pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap HP dan memastikan penganiayaan ini tetap berproses hukum.
"Motifnya salah paham. Pelaku tetap ditahan, hingga kini proses penyelidikan terus berjalan. Pelaku disangkakan dengan pasal 351 ayat (2) KUHP," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang atlet muay thai asal Balikpapan, Kaltim bernama Muhammad Nur Fadhillah (20) babak belur usai dihajar mantan pelatihnya inisial HP. Korban dituduh mencuri peralatan latihan.
"Klien saya tulang hidungnya patah, dan tengkorak kepala belakangnya geser, dia diberondong pukulan lebih dari 10 kali," ungkap kuasa hukum Fadhillah, Sapto Hadi Pamungkan saat dimintai konfirmasi, Selasa (12/4).
Dikatakan Sapto, peristiwa itu terjadi saat Fadhillah mendatangi kediaman HP yang berada di Ruko Grand City, Balikpapan pada Selasa (12/4). Kedatangan Fadhillah bermaksud mempertanyakan mengapa HP mengunggah tuduhan terhadap dirinya di media sosial (medsos).
"Setibanya di rumah HP, klien saya langsung dipisahkan dari teman-temannya, dan langsung di kunci di dalam. Di situ klien saya dipukul terus menerus, bahkan istri HP yang berusaha melerai ikut dibanting," terangnya.
(asm/tau)