.webp)
Polisi menangkap AR (28) dan MR (23), dua penyelundup 380 tabung gas bersubsidi ilegal di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Modus operandi kedua terduga pelaku membeli gas subsidi pemerintah dengan harga murah lalu menjualnya di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Modus mereka beli LPG 3 kg di warung-warung dengan harga murah lalu jual di Morowali dengan harga tinggi," kata Kasat Reskrim Polres Konawe AKP Moch Jacub N. Kamaru kepada detikcom, Rabu (9/3/2022).
Jacub mengatakan AR dan MR membeli 380 tabung gas elpiji di Kabupaten Kolaka Timur untuk dijual di Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah (Sulteng). AR dan MR lantas diringkus polisi saat melintas di wilayah hukum Polres Konawe atau saat dalam perjalanan menuju Kabupaten Morowali, Minggu (6/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami intai, mereka lewat di wilayah hukum Konawe lalu kami tangkap," ujar Jacub.
Jacub mengatakan kasus ini berawal dari laporan masyarakat bahwa di wilayah Konawe banyak mobil-mobil pikap yang lalu lalang membawa gas LPG dan diduga tak berizin. "Maka kita kembangkan dengan langkah penyelidikan hingga kita berhasil menangkap para pelaku," paparnya.
Tabung Gas Elpiji Ilegal Dipasok dari Warung
Kepada polisi, AR dan MR mengaku mengumpulkan gas subsidi pemerintah tersebut di warung-warung yang tersebar di wilayah Kolaka Timur. Mereka berencana menjualnya di Morowali karena memiliki harga yang lebih tinggi.
"Mereka beli di warung-warung seharga Rp 22 ribu lalu menjual di Morowali harga Rp 30 ribu," katanya.
Selain menahan kedua pelaku, polisi juga mengamankan 2 unit mobil pikap yang digunakan para pelaku untuk mengangkut 380 tabung berisi gas LPG 3 Kg.
(hmw/tau)
