Lapangan Karebosi dari Masa ke Masa, Situs Sejarah Kini Jadi Ikon Makassar

Lapangan Karebosi dari Masa ke Masa, Situs Sejarah Kini Jadi Ikon Makassar

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 03 Nov 2023 19:00 WIB
Lapangan Karebosi Makassar
Foto: Lapangan Karebosi Makassar (Urwatul Wutsqaa/detikSulsel)
Makassar -

Lapangan Karebosi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kini menjadi salah satu ikon Kota Daeng dengan berbagai fasilitas mulai dari tempat berolahraga hingga pusat perbelanjaan. Tapi di balik berbagai fasilitasnya yang modern, Lapangan Karebosi merupakan cagar budaya dan situs sejarah.

Lapangan berukuran sekitar 12 hektar ini tercatat sebagai cagar budaya berdasarkan surat Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Makassar Wilayah Kerja Sulselra tertanggal 15 November 2007, bernomor Pw007/2067a/DPPMks/DP2007. Tempat ini masih melindungi simbol sejarah di Kota Makassar pada masa silam. Penamaan Karebosi ini bahkan tak terlepas dari peristiwa bersejarah tersebut.

Tercatat dalam sejarah, Kota Makassar pernah mengalami musim kemarau yang sangat panjang sehingga menyebabkan kekeringan. Ada yang menyebutkan Kota Makassar kala itu mengalami kekeringan selama tujuh tahun.(1) Ada juga yang menuturkan musim kemarau itu berlangsung selama 56 tahun.(4)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian pada suatu hari di abad ke-10, Kota Makassar akhirnya diguyur hujan deras selama tujuh hari tujuh malam tanpa henti. Hujan inilah yang mengakhiri musim kemarau yang terjadi kala itu.

Sesaat setelah hujan reda, tiba-tiba muncul tujuh gundukan yang mengagetkan warga Makassar. Di masing-masing tujuh gundukan itu terlihat orang bergaun keemasan yang hanya muncul sesaat lalu menghilang dalam sekejap.

ADVERTISEMENT

Itulah salah satu alasan tempat ini dinamakan Karebosi. Masyarakat menyebut orang yang muncul di Lapangan Karebosi dan meninggalkan tujuh gundukan itu adalah Karaeng Angngerang Bosi atau Tuan yang membawa hujan. Penamaan tersebut berkaitan dengan kata 'kanro' yang artinya 'anugerah Tuhan' dan 'bosi' yang berarti 'hujan'. Kanro Bosi atau Karebosi memiliki arti hujan sebagai anugerah Tuhan.(1)

Karebosi Masa Lalu

Menurut sejarah, pada awal masa Kerajaan Gowa abad ke-13, Lapangan Karebosi hanyalah hamparan sawah.(6) Kemudian diceritakan pada tahun 1632 di masa Kerajaan Gowa-Tallo, sejumlah warga datang secara sukarela menanam padi di kawasan tersebut.

Dalam catatan sejarah juga disebutkan beberapa aktivitas warga di Lapangan Karebosi pada masa silam. Dahulu, Lapangan Karebosi digunakan untuk menjamu para raja se-Sulawesi Selatan yang hendak berkumpul bermusyawarah. Karebosi juga kerap digunakan untuk melakukan acara besar tertentu.

Pada masa pemerintahan Belanda, bangsawan Gowa kemudian memberi kewenangan kepada VOC mengubah lapangan itu menjadi Koningsplein atau sebagai ruang publik. Karebosi juga difungsikan sebagai tempat latihan pasukan Belanda kala itu.(1)

Setelah Indonesia merdeka, namanya pun berubah menjadi Lapangan Karebosi yang merujuk pada peristiwa kemarau panjang dan hujan. Sejak itu juga Lapangan Karebosi difungsikan publik sebagai lapangan olahraga.

Hingga pada tahun 1990-an, Lapangan Karebosi beberapa kali menjadi lokasi pameran, seperti pasar malam.(2) Lapangan Karebosi juga digunakan para pedagang kaki lima untuk berjualan. Bahkan, tempat ini pernah menjadi tempat mangkal para waria.

Sebelum berkumpul di sekitar Jalan Nusantara dan Stadion Mattoanging, konon katanya Lapangan Karebosi lebih dulu ramai dipadati para waria pada sekitar tahun 1980-an.(3)

Karebosi Masa Kini

Lapangan Karebosi MakassarLapangan Karebosi Makassar Foto: Lapangan Karebosi Makassar (Urwatul Wutsqaa/detikSulsel)

Lapangan Karebosi kini berfungsi sebagai tempat kegiatan sosial, seperti olahraga, rekreasi gratis di taman, perayaan budaya, hingga upacara. Lapangan Karebosi juga menjadi tempat berputarnya roda ekonomi bagi masyarakat.(6)

Selain itu, terdapat juga pusat perbelanjaan di bawah tanah tepat bawah lapangan sepakbola dengan nama Karebosi Link. Kendati banyak aktivitas warga, di tengah Lapangan Karebosi juga masih menyimpan dan melindungi makam bersejarah yang dianggap sakral.

Warga kerap datang setiap pekan melakukan ziarah di makam tersebut. Tidak jarang juga, bagi warga yang mempunyai keinginan datang meminta doa.

Kawasan Lapangan Karebosi ini cukup luas mencapai 12 hektar. Tempat ini diapit empat sisi jalan, masing-masing sebelah utara Jalan Ahmad Yani, sebelah barat Jalan Kajaolalido, sebelah selatan Jalan Kartini dan sebelah timur jalan Jenderal Sudirman.(1)

Tempat Olahraga di Lapangan Karebosi

Lapangan Karebosi MakassarLapangan Karebosi Makassar (Urwatul Wutsqaa/detikSulsel)

Terdapat tiga lapangan bola di Lapangan Karebosi. Anak sekolah hingga anak muda kerap menggunakannya bermain bola.

Sementara di sekeliling area lapangan, terdapat juga jogging track dengan 2 jalur. Setiap hari pada pagi atau sore hari, tempat ini digunakan untuk jogging.

Tidak hanya olahraga sepakbola dan jogging, masyarakat biasanya juga melakukan olahraga senam zumba di pinggir Lapangan Karebosi. Terdapat pula fasilitas khusus bagi warga yang ingin melakukan pull up.

Tempat Makan di Karebosi

Kanrerong KarebosiKanrerong Karebosi (Yaslinda Utari Kasim/detikSulsel)

Pedagang kaki lima juga diberikan tempat untuk berjualan di sekitar Lapangan Karebosi. Tempat pedagang berjualan ini diberi nama "Kanrerong".

Mereka mendapatkan fasilitas dengan kios-kios yang berukuran 2 meter persegi. Rata-rata pedagang kaki lima ini menjual makanan dan minuman.

Pusat Perbelanjaan di Karebosi

Lapangan Karebosi MakassarPusat perbelanjaan di Karebosi Makassar (Urwatul Wutsqaa/detikSulsel)


Selain itu ada juga pusat perbelanjaan bawah tanah, yaitu Karebosi Link. Karebosi Link merupakan pusat perbelanjaan yang terletak tepat di bawah lapangan sepakbola Karebosi.

Berbagai toko yang dapat ditemukan di Karebosi Link, diantaranya toko pakaian, sepatu, pasar swalayan, restoran hingga toko ponsel dan komputer. Tempat ini juga terhubung dengan MTC Karebosi melalui sebuah terowongan di bawah tanah.

Karebosi Masa Depan

Desain perencanaan renovasi Lapangan Karebosi Makassar.Foto: Desain perencanaan renovasi Lapangan Karebosi Makassar. (Dok. Istimewa)

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Makassar akan merenovasi Lapangan Karebosi untuk meningkatkan fasilitasnya. Kepala Dispora Kota Makassar Andi Pattiware menyebut Jogging track elevated di Lapangan Karebosi akan berbentuk angka 8 dengan konsep melayang.

Warga nantinya akan disuguhkan pemandangan Kota Makassar dari ketinggian saat melewati jogging track. Sementara pada bagian bawah jogging track elevated, akan ada lapangan bola, lapangan softball, dan penambahan beberapa Lapangan Mini Soccer. Adapula penambahan fasilitas pendukung terutama untuk pembinaan sepak bola usia dini.

"Rehab total lapangan bolanya," kata Pattiware kepada detikSulsel, Jumat (10/3/2023).

Pattiware menyebut, renovasi Lapangan Karebosi dianggarkan sebanyak Rp 70 miliar. Pihaknya menargetkan renovasi ini akan rampung pada tahun 2024 mendatang.

"Jadi anggarannya kurang lebih Rp 70 M," tuturnya.

Sumber:

1. Jurnal "Lapangan Karebosi Kota Makassar (1990-2017)" oleh Andrew Indrawan Aidina, Najamuddin dan La Malihu.
2. Skripsi "Tinjauan Hukum Alih Fungsi Lahan Ruang Terbuka Hijau Menjadi Lahan Komersil di Lapangan Karebosi Kota Makassar" oleh Saskia Nur Fiwisya.
3. Buku "Sejarah dan Budaya Lokal dari Sulawesi sampai Bima" oleh Nasruddin dkk.
4. Wawancara Suriadi Mappangara
5. Situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI 'Lapangan Karebosi'.
6. Tesis "Transformasi Ruang Publik Perkotaan Studi Kasus: Fungsi Lapangan Karebosi sebagai Ruang Publik di Kota Makassar" oleh Samsul Sunaidi.




(urw/urw)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detiksulsel

Hide Ads