Sejarah dan Makna A'dinging-dinging, Tradisi Penutup Muharram di Selayar

Sejarah dan Makna A'dinging-dinging, Tradisi Penutup Muharram di Selayar

Nur Ainun - detikSulsel
Sabtu, 12 Agu 2023 19:30 WIB
Tradisi Adinging-dinging
Tradisi A'dinging-dinging (Foto: dok. istimewa)
Selayar -

Tradisi A'dinging-dinging adalah acara adat tahunan yang dilakukan masyarakat Dusun Tenro, Desa Bontolempangan, Kecamatan Buki, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel) setiap menjelang penghujung Muharram. Tradisi ini memiliki keunikan dan makna tersendiri bagi masyarakat setempat.

Masyarakat Dusun Tenro telah melaksanakan tradisi A'dinging-dinging sejak dulu secara turun-temurun. Dalam pelaksanaan tradisi ini masyarakat akan berkumpul lalu melakukan sejumlah prosesi.

Kepala Desa Bontolempangan, Jamaluddin mengatakan tradisi ini dilakukan sebagai tanda peringatan hari lahirnya kampung Tenro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tradisinya itu sudah dari dulu dilaksanakan terus itu setiap tahun untuk memeriahkan itu hari ulang tahunnya kampung itu," ujar Jamaluddin. T kepada detikSulsel, Sabtu (5/8/2023).

Di zaman dulu seorang pemimpin di kampung Tenro yang disebut Bakka Tenro berhasil memperjuangkan keutuhan wilayahnya dari serangan kelompok luar yang ingin berkuasa di kampung tersebut. Pada saat kemenangan tersebut masyarakat kampung Tenro merayakannya dengan melakukan ritual A'dinging-dinging.

ADVERTISEMENT

Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia A'dinging-dinging memiliki arti dingin. Penamaan tersebut dikarenakan tradisi A'dinging-dinging dilakukan dengan cara anrio-rio atau mandi-mandi.

"Cerita itu kemenangan tetua kampung disitu pada saat mau diserang, artinya pada saat dia menang kita bersukaria disitu akhirnya kita a'dinging-dinging mi," kata Jamaluddin.

Jamaluddin mengungkapkan bahwa hari kemenangan kampung Tenro bertepatan dengan hari Senin terakhir di bulan Muharram. Jadi setiap hari Senin terakhir di bulan Muharram masyarakat Dusun Tenro akan memperingatinya.

"Ulang tahunnya itu kampung Senin terakhir Muharram itu. Artinya tidak (pakai) tanggal, pakai hari," ucapnya.

Namun sebelum memasuki puncak perayaan di hari Senin masyarakat Dusun Tenro terlebih dahulu melaksanakan sejumlah ritual dan doa untuk pembuatan air yang akan digunakan dalam prosesi A'dinging-dinging. Pelaksanaan ritual tersebut dilakukan selama tiga hari mulai dari hari Jumat hingga hari Minggu.

Makna Ritual Dalam Tradisi A'dinging-dinging

Tradisi A'dinging-dingingTradisi A'dinging-dinging Foto: (dok. istimewa)

Masyarakat kampung Tenro memaknai tradisi A'dinging-dinging ini sebagai ungkapan rasa syukur atas apa yang telah diperoleh. Serta bentuk kegembiraan atas kemenangan Bakka Tenro pada saat peperangan.

Mengutip dari laman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Selayar, secara bahasa A'dinging-dinging dapat diartikan sebagai aktivitas saling siram sehingga orang-orang yang melakukannya akan merasa dingin setelah terpapar air berkali-kali. Sedangkan, secara filosofi, ritual A'dinging-dinging dimaknai sebagai kegiatan untuk menolak bala dengan air yang disiramkan kepada seisi kampung.(1)

Selain makna secara umum, tradisi ini juga memiliki makna khusus yang terkandung di setiap ritualnya, mulai dari berjalan keliling kampung, pengambilan air, pembuatan air suci, mandi-mandi, serta makan bersama.

Misalnya dalam ritual berjalan mengelilingi kampung, masyarakat kampung Tenro akan mengunjungi beberapa tempat seperti makam para leluhur, serta lokasi yang dianggap sakral. Dijelaskan oleh Jamaluddin bahwa ritual ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan atas perjuangan para leluhur yang telah mempertahankan pemerintahan dusun Tenro.

Kemudian, tiga ritual selanjutnya yang saling berkaitan mulai dari pengambilan air, pembuatan air suci hingga anrio-rio (Mandi-mandi) juga memiliki makna khusus. Prosesi anrio-rio yang menjadi puncak pelaksanaan tradisi dimaknai sebagai wujud kegembiraan.

Pada saat prosesi anrio-rio ini, seluruh masyarakat akan saling siram satu sama lain dengan rasa gembira.

Setelah prosesi puncak, kegembiraan tradisi A'dinging-dinging kemudian ditutup dengan kegiatan makan bersama. Prosesi ini memiliki tujuan untuk mempererat persatuan pada masyarakat Dusun Tenro.

Referensi:

(1) Laman resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Selayar




(urw/urw)

Hide Ads