Marendeng Marampa merupakan lagu daerah yang berasal dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel). Lagu ini cukup populer dinyanyikan mulai dari anak kecil hingga orang dewasa.
Lagu ini juga menjadi salah satu lagu pemersatu bagi orang Toraja. Tujuan lagu ini untuk mengingatkan kembali tanah kelahiran orang Toraja yang sedang berada di perantauan.
Sampai saat ini lagu Marendeng Marampa belum diketahui siapa penciptanya. Namun, beberapa orang telah mengaransemen ulang lagu ini, salah satunya Tindoki Band dengan memasukkan alat musik tradisional.
Lirik lagu ini memiliki ciri tersendiri dengan menggunakan bahasa Toraja yang identik dengan simbol tanda koma atas (') di akhir kata misalnya Marampa'. Nah bagi yang penasaran dengan lagu ini, berikut lirik beserta terjemahan dan maknanya.
Lirik Lagu Marendeng Marampa
Marendeng marampa' kadadianku
Dio padang digente' Toraya
Lebukan Sulawesi
Mellombok membuntu mentanetena
Nakabu' uma sia pa'lak
Na sakkai Salu Sa'dan
Kami Sang Toraya
Umba umba padang ki olai
Maparri' masussa ki rampoi
Tangki pomabanda' penawa
Yamo passanan tengkoki
Umpasundun rongko'ki
Terjemahan Lagu Marendeng Marampa (Aman Tentram)
Aman tentram selalu tempat kelahiranku
Di Tana Toraja
Wilayah berlembah gunung-gunung dan bukit-bukit
Hamparan sawah dan ladang yang dialiri sungai Sa'dan
Kami orang Toraja
Ke negeri mana pun kami pergi
Kesulitan dan kesusahan yang kami hadapi
Takkan menyurutkan semangat kami
Karena sudah tanggung jawab kami
Menyempurnakan kejayaan kami.
Makna Lagu Marendeng Marampa
Setelah mengetahui terjemahan lagu Marendeng Marampa dalam bahasa Indonesia, saatnya membahas mengenai ungkapan makna yang terdapat di lagu ini.
Dalam lagu Marendeng Marampa menceritakan tentang keadaan di tempat lahir orang Toraja yang selalu aman dan tentram. Selain itu, juga menggambarkan bagaimana toleransi antaragama di Toraja yang kuat, meski mayoritas memeluk agama Kristen.
Disebutkan juga bahwa di Toraja terdapat banyak lembah, gunung dan bukit, yang berarti Toraja memiliki keadaan alam yang dingin. Adapun hamparan sawah dan ladang juga menandakan bahwa mata pencarian sebagian dari orang Toraja adalah petani.
Dalam lagu ini juga mengingatkan bahwa ke mana pun orang pergi, itu tidak menyurutkan semangat untuk bekerja dengan baik. Maknanya adalah tidak akan mudah putus asa atau menyerah karena apapun kesulitan dan kesusahan yang dihadapi tidak luput dari kehendak Tuhan.
Selain itu, orang Toraja yang tengah merantau tidak akan lupa akan tanggung jawabnya terhadap keluarga. Ketika kembali ke tanah kelahirannya, mereka sudah berhasil dan membuat bangga keluarga.
Simak Video "Menyelami Proses Pembuatan Kopi Toraja yang Ternama"
(edr/asm)