Lagu Daerah Sulawesi Selatan yang Mengiringi Tari 4 Etnis

Lagu Daerah Sulawesi Selatan yang Mengiringi Tari 4 Etnis

Al Khoriah Etiek Nugraha - detikSulsel
Kamis, 06 Okt 2022 04:00 WIB
Tarian Bugis di Hari Jadi Bone ke-692.
Ilustrasi. (Foto: Agung Pramono/detikSulsel)
Makassar -

Lagu daerah Sulawesi Selatan sering kali digunakan untuk mengiringi tarian tradisional. Salah satu tarian dari Sulawesi Selatan (Sulsel) yang cukup dikenal adalah Tari 4 Etnis.

Melansir laman resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulsel, dijelaskan bahwa Tari 4 Etnis adalah tarian yang berasal dari tanah Sulawesi Selatan. Tarian ini merupakan gabungan dari empat etnis terbesar yang ada di Sulawesi Selatan, Yaitu Makassar, Bugis, Mandar, dan Toraja.

Pakaian, gerakan, lagu, dan musik yang terdapat dalam tari empat etnis merupakan perpaduan dari ke empat etnis tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun lagu daerah Sulawesi Selatan yang mengiringi tarian ini antara lain, lagu Anging Mamiri dan Makassar, Lagu Bulu' Alua'na Tempe dari Bugis, Lagu Tenggang-tenggang Lopi dari Mandar, dan lagu Sangmaneku To Manglaa dari Toraja.

Berikut lirik dan makna lagu daerah Sulawesi Selatan yang mengiringi tarian 4 Etnis yang dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber.

ADVERTISEMENT

1. Lagu Daerah Sulawesi Selatan: Anging Mamiri

Lagu Anging Mamiri pada Tari 4 Etnis mengiringi tarian tradisional suku Makassar. Lagu daerah Sulawesi Selatan ini mengiringi Tari Pakkarena dari Makassar.

Mengutip jurnal Universitas Negeri Makassar yang berjudul "Perancangan Media Pengenalan Filosofi lagu Anging Mamiri", disebutkan bahwa lagu Anging Mamiri diciptakan oleh Borra Daeng Ngirate. Lagu ini diciptakan sekitar tahun 1940-an.

Lagu ini diambil dari Lontara' Kelong, yaitu semacam teks karya sastra yang dilagukan. Lontara Kelong ini umumnya masih dihafal oleh masyarakat secara turun temurun dan berisi pappaseng (pesan-pesan).

Berikut lirik lagu daerah Sulawesi Selatan Anging Mamiri:

Anging mammiri kupasang
Pitujui tontonganna
Tusarroa takkaluppa

Anging mammiri kupasang
Pitujui tontonganna
Tusarroa takkaluppa

E..alue.. Namangngu'rangi
Tutenayya.. Tutenayya Pa'risi'na
E..alue.. Namangngu'rangi
Tutenayya.. Tutenayya Pa'risi'na

Battumi anging mammiri
Anging ngerang dinging-dinging
Namalantang saribuku

E..alue.. Mangerang nakku
Nalo'lorang.. Nalo'lorang je'ne matta
E..alue.. Mangerang nakku
Nalo'lorang.. Nalo'lorang je'ne matta

Anging mammiri kupasang
Pitujui tontonganna
Tusarroa takkaluppa

Anging mammiri kupasang

Adapun artinya sebagai berikut:

Wahai angin yang bertiup semilir,
Sampaikanlah hingga ke jendela rumahnya
Pada dia yang sering terlupa

Wahai angin yang bertiup semilir,
Sampaikanlah hingga ke jendela rumahnya
Pada dia yang sering melupakan

Eaule... Hingga dia dapat teringat
Si dia yang tak pernah susah
Eaule... Hingga dia dapat teringat
Si dia yang tak pernah susah

Datanglah wahai angin yang bertiup semilir
Angin yang membawa rasa dingin
Yang menusuk hingga ke sumsum tulang

Eaule... yang membawa perasaan rindu
Yang menghanyutkan, yang menghanyutkan air mata
Eaule... yang membawa perasaan rindu
Yang menghanyutkan, yang menghanyutkan air mata

Wahai angin yang bertiup semilir,
Sampaikanlah hingga ke jendela rumahnya
Pada dia yang sering melupakan

Lagu daerah Sulawesi Selatan Bulu' Alauna Tempe di halaman berikut.

2. Lagu Daerah Sulawesi Selatan: Bulu' Alauna Tempe

Bulu' Alauna Tempe merupakan lagu daerah dari suku Bugis. Lagu ini mengiringi tarian Pajoge' dari Bugis.

Mengutip Jurnal Institut Agama Islam As'adiyah Sengkang berjudul "Representasi Konsep Karakter Pemimpin dalam Lirik Lagu Bugis Bulu' Alauna Tempe Ciptaan Abdullah Alamuddin", disebutkan bahwa makna lagu ini tidak hanya mengisahkan keindahan danau Tempe di Wajo, Sulawesi Selatan. Tetapi juga berisikan makna tentang karakter pemimpin.

Lirik lagu daerah Sulawesi Selatan Bulu' Alauna Tempe

Bulu alau`na Tempe
Madeceng ricokkongi
Alla mattirowalie

Utiro toni Lagosi
Ulira' mata toni
Alla tengngana Tosora

Ri Tosora mana' mita
Pattennung tali bennang
Alla natea makkalu

Makkalu'si sabbe bura'
Pakkessi batalloka
Alla topanre adae

Panre adammu naritu
Mulengeng lepa-lepa
Alla temmu ritonangi

Lepa-lepa makkacicu'
Masere' dua tau
Alla natellu pa'bisena

Mauni tellu pa'bisena
Nabongngo pallopinna
Alla teawa' nalureng

Tunru'ko nalureng toto
Aja' mullega'-lega'
Alla nabolloang ngako

Sompe'no to pada sompe'
Tapada mamminanga
Alla Tasiallabuang

Pekke'ni pandang lolo
EPennoni pilicinnong
Alla tellongenge salae

Tellonno tassiduppa mata
Takawin nawa-nawa
Alla tassibetta cina

Pekkogana'-pekkogani
mangnguru' peddienngngi
Alla napada riangka

Toriangkana maelo'
Toripallebba'-lebba'
Samanna rituru-turu

Turu memenni cinnamu
Ri Tennaesata mupa
Alla lompengeng ri majeng

Ri maje'pi mabbicara
Kuap iri manipi
Alla mappasilolongnge

Silolongeng are matti
Coppona paddukkuna
Alla wirinna tengngana

Adapun artinya sebagai berikut:

Ketika berada di atas gunung di Timur Danau Tempe
Sangat tepat untuk
Melihat ke dua arah

Kupandang Lagosi
Kujelajahi juga (melirik)
Tengahnya Tosora

Hanya di Tosora kutemukan
Penenung benang
Yang tidak dapat kusut
Hanya sekali seperti batang pisang

Walaupun sutera batang pisang sempat kusut
Namun, batang pisang senantiasa tumbuh lagi
Demikian telah digariskan

Berdasarkan petunjuk yang digariskan itu
Engkau mengalirkan rakit
Namun tidak ditumpangi

Rakit yang kecil
Dapat ditumpangi dua orang
Namun memiliki tiga dayung

Walau ada tiga dayung
Perahunya bisa saja terbalik
Aku tak mau menumpang

Aku ikhlas dengan nasibku (hidupku)
Jangan lengah atau lupa daratan
Nanti bisa tenggelam bersamanya

Berlabuhlah bersama-sama
Saling berbagi
Dan terus saling berlabuh

Telah tumbuh pandan hijau
Wadah yang digunakan telah penuh
Namun dapat diberikan melalui jendela

Larut dalam saling memandang
Bermimpi untuk hidup bersama
Karena ada niat yang sama (sejalan)

Apa yang seharusnya dilakukan
Perasaan telah menyatu
Yang tidak disangka-sangka

Sama-sama ada perasaan
Secara dalam ada kesamaan kemauan
Yang saling mengikat

Menuruti keinginanmu
Selagi masih ada kesempatan
Sebelum kematian menjemput

Namun jika tidak berjodo
hDi akhirat kelak kita dapat bersama
Saling mengadu

Di hari kemudian kita akan bersama
Memulai hidup yang sebenarnya

Selanjutnya lagu tenggang-tenggang Lopi...

3. Lagu Tenggang-tenggang Lopi

Instrumen lagu daerah Tenggang-tenggang Lopi mengiringi Tari Pa'tuddu dari suku Mandar dalam Tari 4 Etnis. Lagu Tenggang-Tenggang Lopi ini menceritakan kebiasaan masyarakat Mandar yang dikenal sebagai pelaut ulung.

Lirik lagu daerah Sulawesi Selatan Tenggang-tenggang Lopi:

Tenggang-tenggang lopi
Lopinna ana' koda
Ana' koda ipan ja'ja
Ipan ja'ja uluanna

Uluanna lepa-lepa
Lepa-lepa lamballiwang
Lamballiwang di lallute
Mappadhottong tinja'na

Polea polealliwang
Natoanama' tedong lotong
Tedong lotong takke tandu
Apa mokana ma'ande

Polea polealliwang
Natoanama' tedong lotong
Tedong lotong takke tandu
Apa mokana ma'ande.

Adapun artinya sebagai berikut:

Goyang-goyang perahu
Perahunya nakhoda
Nakhoda perahu
Mengatur haluan

Haluan perahu kecil
Perahu kecil menyeberang ke sebelah
Menyeberang ke sebelah tempat Lallute
Melepaskan nazarnya

Sesampainya di sana
Dijamu dengan kerbau hitam
Kerbau hitam yang tidak bertanduk
Tetapi aku tidak mau memakannya

Sesampainya di sana
Dijamu dengan kerbau hitam
Kerbau hitam yang tidak bertanduk
Tetapi aku tidak mau memakannya

Lagu daerah Sulawesi Selatan Sangmaneku To Manglaa di halaman berikut.

4. Lagu Daerah Sulawesi Selatan Sangmaneku To Manglaa

Lagu daerah Sulawesi Selatan bagian terakhir dalam Tarian 4 Etnis yakni lagu To Mangla dari suku Toraja. Lagu ini mengiringi Tari Pagellu.

Tari Pagellu merupakan tarian penutup pada Tari 4 Etnis. Tarian ini diiringi lagu To Mangla yang menceritakan kehidupan pengembala.

Berikut lirik lagu Sangmaneku To Manglaa:

E sangmane-maneku to manglaa
Pa lu mai tu panglaa mu
Ta rampanan ni tu panglaa ta
Inde lu to` riu kamban

Inde ko ta ma'masannang-sannang
Ta ma'kallode'-lode'
Da'mu pamasissai kalemu
Inde lu to riu rangke

Parandukmi e sangmane
Ikori dolo sangmane
Ta sisemba'-semba'

E sangmane maneku to manglaa
Solo' mo tu allo
Ta renden sule mi panglaa ta
Sule tama to' bontong na

Adapun artinya sebagai berikut:

Wahai kawan sesama gembala
Halau ternakmu mendekat ke sini
Kita lepaskankan ternak kita
Di padang rumput lebat ini

Mari kita bersenang senang
Bercanda
Tak usah bersusah diri
Di padang rumput ini

Ayo mulai kawan
Kau yang duluan
Kita bermain "sisemba"

Wahai kawan sesama penggembala
Matahari sudah condong ke barat
Mari tuntun pulang ternak kita
Kembali ke kandangnya

Halaman 2 dari 4
(alk/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads