Peran Berat Bissu dalam Kebudayaan Bugis, Paham Adat Istiadat-Kuasai Doa-doa

Peran Berat Bissu dalam Kebudayaan Bugis, Paham Adat Istiadat-Kuasai Doa-doa

Andi Nur Isman - detikSulsel
Rabu, 30 Mar 2022 07:30 WIB
Pendeta Bugis, Bissu dikabarkan ditolak hadir saat peringatan Hari Jadi Bone (HJB) ke-692.
Bissu punya peran yang berat dalam menjalankan tugasnya. Selain harus memahami tatanan adat istiadat juga mesti menguasai doa-doa. Foto: (Agung Pramono/detikSulsel)
Makassar -

Peran tokoh spiritual Bugis, Bissu dalam kebudayaan tidak sembarangan. Selain memahami tatanan adat istiadat di tanah Bugis, juga harus menguasai doa-doa.

"Bissu harus diberikan beberapa pengetahuan tentang kemandirian dan tatanan istiadat serta etika. Kemudian beberapa doa-doa yang harus diajarkan oleh para guru," ungkap Puang Matoa Bissu Ancu dalam diskusi publik yang dilaksanakan Lembaga Advokasi dan Pendidikan Anak Rakyat, Selasa (29/3/2022).

Pengetahuan-pengetahuan tersebut dinilai penting karena peran Bissu dalam melakukan ritual atau prosesi upacara merupakan sesuatu yang sakral. Makanya tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Doa-doa itu sangatlah penting untuk melakukan ritual atau prosesi. Karena di masa lalu orang kenal seorang Bissu diberikan kepercayaan kepada masyarakat atau kerajaan untuk melakukan prosesi keagamaan pra-Islam," tutur Bissu asal Kabupaten Bone itu.

Di Kabupaten Bone, untuk menjadi seorang Bissu butuh waktu yang tidak sebentar. Calon Bissu mesti melalui beberapa tahapan sebelum mendapatkan gelar Bissu sesuai ilmu dan karakter yang dimiliki.

ADVERTISEMENT

"Jadi betul-betul Bissu itu tersaring dalam sanubarinya sebagai penerus daripada ilmu langit, dalam arti ilmu Manurung, dalam arti bentuk sebagai komunikasi dari dewata," jelas Puang Matoa Bissu Ancu.

Bissu Eka, asal Segeri, Kabupaten Pangkep mengungkapkan menjadi Bissu punya tanggung jawab yang besar. Sebab setiap Bissu memiliki indra keenam yang tidak didapatkan orang-orang pada umumnya.

"Salah satunya harus juga tahu bukan cuma adat istiadat, mappatabe. Tetapi itu harus dia tahu lipatan siri yang mengandung filosofi dan makna di masa lampau dan masa yang akan datang," ungkap Bissu Eka dalam forum yang sama.

Karena itu, untuk menjadi Bissu butuh waktu yang tidak singkat. Banyak prosesi atau tahapan sebelum memasuki upacara pemberian gelar Bissu.

"Jadi untuk di Segeri tidaklah mudah untuk jadi Bissu. Saya saja tergolong cepat, butuh waktu tiga tahun untuk belajar Bissu. Nanti pada tahun 2000 saya diupacarakan," ucapnya.




(asm/hmw)

Hide Ads