Pembangunan fasilitas HPAL (High Pressure Acid Leach) hasil kerja sama PT Merdeka Battery Materials Tbk (IDX: MBMA), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk, dengan GEM Co, Ltd memperlihatkan perkembangan positif. Hal ini terlihat seiring dengan rampungnya pemasangan Autoclave pada bulan ini.
Diketahui, proyek joint venture dibangun dan dioperasikan oleh PT ESG New Energy Material (PT ESG) dan akan menjadi salah satu aset strategis MBMA untuk menjadi pemasok global bahan baku baterai dalam mendukung transisi global menuju energi bersih. Proyek ini pun ditargetkan commissioning tahap awal pada akhir 2024.
"Proyek HPAL PT ESG merupakan tonggak penting perkembangan MBMA untuk menjadi pemasok global bahan baku baterai dalam mendukung transisi global menuju energi bersih. Produksi HPAL ini menargetkan pasar Amerika dan Eropa, sekaligus menargetkan untuk memenuhi persyaratan IRA Amerika Serikat dan tarif karbon Eropa," ujar Presiden Direktur MBMA, Devin Antonio Ridwan dalam keterangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perkembangan positif proyek HPAL PT ESG dimulai sejak ditandatanganinya perjanjian pinjaman hingga senilai US$ 490 juta pada April 2024 dari sejumlah bank untuk mendanai pembangunan HPAL yang berkapasitas 20.000 ton nikel dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) per tahun. Adapun, produksinya akan ditingkatkan menjadi 30.000 ton per tahun pada tahap selanjutnya.
Pada awal Juni 2024, PT ESG merampungkan rancangan proyek dan konstruksi fondasi HPAL di kawasan IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park), Morowali, Sulawesi Tengah. PT ESG juga melakukan pemasangan Autoclave-komponen utama fasilitas HPAL dengan kapasitas 1.168 m³, yang merupakan salah satu Autoclave terbesar di dunia.
Proyek HPAL PT ESG menggunakan teknologi HPAL generasi ketiga untuk mengekstraksi bahan baku nikel, kobalt, dan mangan secara lebih efisien untuk menghasilkan bahan baku baterai terner, campuran endapan hidroksida (MHP), nikel kobalt mangan oksida, prekursor terner nikel tinggi dan bahan katoda terner yang merupakan bahan baku strategis untuk baterai kendaraan bermotor listrik (EV).
Adapun konstruksi HPAL PT ESG terbilang memakan waktu yang relatif cepat dengan rentang waktu 8 bulan hingga pemasangan Autoclave pada awal Juni 2024. Hal ini sesuai dengan target untuk beroperasi pada akhir 2024.
Devin menyebut jika beroperasi sesuai dengan target, proses pembangunan ini akan menjadi contoh perampungan proyek HPAL tambang nikel laterit tercepat di dunia.
(akd/akd)