Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) akan membentuk pusat riset melalui Nusantara Institute. IKN telah menggandeng 5 kampus ternama di Indonesia untuk mewujudkannya.
Adapun kelima kampus tersebut ialah Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Brawijaya (UB). Pimpinan kampus tersebut sudah diundang untuk melihat langsung kondisi IKN.
"Kami bersepakat untuk bekerja sama saling bergandengan tangan dengan para rektor perguruan tinggi, utamanya dari mereka yang hadir di sini. Untuk sama-sama mengolah sisi lain dari pengembangan atau pembangunan IKN, yaitu dari sisi saintis (keilmuan) dan juga research (penelitian)," kata Kepala Otorita IKN Bambang Susantono kepada wartawan, Jumat (4/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kerja sama ini sangatlah penting untuk pengembangan IKN. Terkhusus, untuk mewujudkan konsep futuristik di kawasan IKN mulai dari sekarang sampai 2045 mendatang.
"Ini sangat penting, yang paling bagus yaitu futuristik. Karena, ini adalah kota di 2045. Dengan tidak meninggalkan apa-apa yang harus kita selesaikan sekarang," terangnya.
Selain itu, ia menyampaikan akan membentuk Nusantara Institute yang nantinya akan berfungsi sebagai pusat riset. Selain itu juga berguna untuk mewadahi pengetahuan, agar menjadi kekayaan intelektual bangsa.
"Di sisi lain, kita juga akan membuat Nusantara Institute, sebagai pusat riset dan itu tentu dengan bantuan dan dukungan dari para rektor yang hadir di sini," katanya.
Sebelumnya, pihaknya juga telah membuka pembahasan dengan sejumlah perguruan tinggi yang membidangi kesenian dan kebudayaan. Mengingat, kawasan IKN di Kalimantan Timur ini memiliki kekayaan budaya serta kesenian yang menjadi warisan leluhur bangsa.
"Kemarin kan ada pembicaraan juga dengan rektor-rektor dari ISI (Institut Seni Indonesia) dan juga IKJ (Institut Kesenian Jakarta). Itu dari sisi art and culture, seni dan budaya," sebutnya.
"Kemudian hari ini kita masuk ke sains dan teknologi, itu juga sama pentingnya," sambungnya.
Lebih lanjut, Bambang menegaskan semua aspek pembangunan di IKN ini menjadi penting. Baik itu dalam hal fisik dan nonfisiknya, sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo.
"Kita ingin agar pembangunan Nusantara ini seperti halnya yang selalu disampaikan oleh Bapak Presiden, tidak hanya fisiknya saja tapi juga nonfisik. Ini sama pentingnya dengan hal-hal yang bersifat fisik," ujarnya.
(asm/hsr)