Mengenal Keiichi Shibahara, Jadi Pria Terkaya di Jepang Berkat Panti Jompo

Mengenal Keiichi Shibahara, Jadi Pria Terkaya di Jepang Berkat Panti Jompo

Tim detikFinance - detikSulsel
Sabtu, 10 Jun 2023 21:00 WIB
Keiichi Shibahara
Foto: Dok. AMVIS
Jakarta -

Nama Keiichi Shibahara mungkin masih terdengar asing sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ya, pria asal Jepang ini baru menyandang predikat orang terkaya di negaranya pada tahun 2021 lalu.

Melansir detikFinance, Kekayaan Keiichi Shibahara diperoleh dari perusahaannya yang bergerak dalam penyediaan rumah sakit dan panti jompo.

Peningkatan harta kekayaan Shibahara bermula saat pandemi COVID-19. Di tengah pendapatan ekonomi yang merosot, Keiichi Shibahara justru mengalami yang sebaliknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, kekayaan Shihabara melesat dikarenakan saham perusahaannya mengalami peningkatan. Adapun perusahaan yang ia miliki bernama Amvis Holdings dengan jumlah saham sebanyak 77%.

Dikutip dari Forbes, kekayaan Shibahara semakin meningkat dari tahun lalu menjadi US$ 1,7 miliar. Kenaikannya sebanyak US$ 21 juta atau 1,27% dari harta sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Sosok Keiichi Shibahara

Keiichi Shibahara sendiri lahir di kota Nagoya, Jepang Tengah. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Nagoya Jepang dan melanjutkan studi di Sekolah Pascasarjana Kedokteran Universitas Kyoto, jurusan biologi molekuler.

Sebelum menggeluti usahanya saat ini, Shibahara pernah bekerja sebagai peneliti di AS pada akhir tahun 1990-an. Di sana ia bertugas mengembangkan selera akan anggur dan menjadi wirausahaan. Selain itu, ia juga bertugas menghasilkan uang dengan cara memperdagangkan mata uang dan saham arbitrase yang bermanfaat.

Saat kembali ke Jepang, Shibahara kemudian bekerja sebagai peneliti imunologi dan biologi molekuler di Universitas Kyoto. Pekerjaan ini ia lakukan bersama tim penelitiannya sendiri dan lembaga penelitian nasional.

Seiring dengan berjalannya waktu, Shibahara mulai memanfaatkan naluri kewirausahaan dan latar belakang medisnya. Ia mulai memperbaiki rumah sakit dan memberikan fasilitas perawatan untuk orang yang sulit secara finansial.

Saat memasuki usia 48 tahun, Shibahara meluncurkan sebuah startup untuk membangun dan menjalankan rumah sakit dan panti jompo. Saat itu, bidang tersebut belum berkembang di Jepang padahal populasi lansia di negara tersebut sangat banyak.

Saat memasuki tahun 2019, Amvis Holdings berhasil mendirikan 20 fasilitas dan merawat pasien yang sakit kronis. Selanjutnya, Amvis Holdings berhasil terdaftar dalam Bursa Saham Tokyo.

Kekayaan bersih Shibahara semakin meningkat 35% menjadi US$ 1,35 miliar. Pemegang saham terbesar setelah Shibahara adalah Capital Research and Management yang pada bulan Februari meningkatkan kepemilikannya menjadi 7,8% dari 6,6%.

Perkembangan rumah rawat untuk lansia miliki Shibahara menjadi semakin berkembang. Ketika rumah sakit fokus menangani pasien COVID-19 dua tahun belakangan, di sisi lain banyak orang lanjut usia yang memutuskan untuk tinggal di panti jompo.

Saat itu juga harga saham Amvis meningkat lebih dari tiga kali lipat. Hal inilah yang mendorong Shibahara masuk ke dalam daftar jajaran miliarder swadaya Jepang.

Amvis kini mengoperasikan 41 panti jompo swasta di seluruh Jepang, dengan 11 lainnya sedang dibangun dan berencana untuk menggandakan laba operasi panti jomponya menjadi 100.




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads