Antisipasi El Nino, RI Bakal Impor 2 Juta Ton Beras dari 4 Negara

Berita Nasional

Antisipasi El Nino, RI Bakal Impor 2 Juta Ton Beras dari 4 Negara

Tim detikFinance - detikSulsel
Jumat, 07 Apr 2023 11:58 WIB
Buruh pelabuhan menurunkan beras impor asal Vietnam dari kapal kargo di Pelabuhan Malahayati, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (5/1/2023). Perum Bulog mengimpor sebanyak 500.000 ribu ton beras asal Vietnam yang didatangkan secara bertahap sampai Februari 2023 dan sebanyak 200.000 ton di antaranya sudah tiba pada akhir tahun 2022 untuk pemenuhan stok cadangan beras pemerintah (CBP).
Foto: Ilustrasi impor beras. (Ampelsa/Antara Foto)
Jakarta -

Pemerintah Indonesia akan mengimpor 2 juta ton beras dari empat negara demi memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP). Kebijakan ini dilakukan untuk mengantisipasi el nino atau kekeringan panjang.

Dilansir dari detikFinance, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut impor beras diperlukan untuk mengantisipasi kekosongan saat musim kekeringan tersebut. Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum Bulog untuk impor itu.

"Itu untuk cadangan Bulog, karena kemungkinan akan ada yang namanya el nino, kering panjang," ungkap Jokowi dalam keterangan pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (6/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Jokowi, el nino diprediksi juga melanda negara lain sehingga dikhawatirkan wilayah lain juga mengalami kekeringan. Sehingga sebelum el nino melanda, Indonesia perlu melakukan langkah impor lebih awal.

"Jangan sampai pas sudah musim kering panjang kita bingung mau beli beras ke Thailand, Vietnam, India, Pakistan barangnya nggak ada. Ini yang kita hindari," papar Jokowi.

ADVERTISEMENT

Jokowi menegaskan kebijakan impor tidak akan mengganggu harga gabah petani. Saat ini harga gabah sudah meningkat tajam di angka Rp 5.700 per kilogram (kg).

"Harga gabah petani Rp 5.700, tinggi sekali. Tahun lalu kurang lebih Rp 4.200," imbuhnya.

Sementara Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkap ada empat negara yang dijajakinya untuk membeli beras impor tersebut. Keempat negara tersebut di antaranya Myanmar, Vietnam, Thailand, Pakistan dan India.

Buwas mengaku sudah melakukan koordinasi ke keempat negara itu. Pihaknya masih menjajaki kesanggupan beras yang bisa disiapkan tiap negara.

"Kita ini memang belum lelang, tapi kita sudah warning-warning ke sana. Umpamanya, kamu sanggup berapa nih kalau saya datangkan bulan ini, umpamanya 25.000. Oke kita kunci. Kamu sanggup berapa? 10.000, oke," sebut Buwas.

Sebagai informasi, ketentuan impor beras ini merupakan hasil rapat koordinator yang telah dilakukan oleh Jokowi dan sejumlah Kementerian/Lembaga terkait. Rapat itu dilakukan pada 2 Maret 2023 lalu.

Penugasan impor beras diterbitkan oleh Badan Pangan Nasional kepada Perum Bulog sebagai BUMN Pangan yang memegang stok CBP. Setelah penugasan terbit, dibutuhkan rekomendasi teknis dari Kementerian Pertanian dan izin impor dari Kementerian Perdagangan untuk melanjutkan impor tersebut.

Dalam suratnya, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan impor 2 juta ton beras dilakukan bertahap. Untuk tahap awal akan dilakukan impor sebanyak 500.000 ton.

"Kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai akhir Desember 2022. Pengadaan 500.000 ton pertama agar dilaksanakan secepatnya," demikian tertulis dalam surat tersebut yang dikutip detikcom, Senin (27/3).




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads