.webp)
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi melarang penjualan BBM jenis RON 80 (Premium) dan RON 89 (Revvo 89). Larangan itu efektif berlaku per tanggal 1 Januari 2023 mendatang.
Dilansir dari detikFinance, aturan tersebut diumumkan oleh salah seorang anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Saleh Abdurrahman. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis BBM dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui SPBU dan atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.
"Mulai 2023 hanya RON 90 ke atas yang boleh beredar. Intinya itu, di bawah itu mau 87, 88, 89 itu sudah nggak bisa beredar," kata Saleh, Selasa (27/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 1 Januari 2023 jenis BBM yang masih diperbolehkan beredar di Indonesia yaitu produk jenis RON 90 ke atas. Sementara, dua jenis BBM dengan RON 90 ke bawah dilarang karena beroktan rendah dan dianggap tidak ramah lingkungan.
BBM jenis RON 88 atau premium yang sebelumnya dijual PT Pertamina (Persero) sendiri sudah tidak lagi diperjualbelikan sejak tahun ini.
"Premium sudah tidak disalurkan lagi di SPBU tahun 2022 ini," kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting.
Sedangkan, untuk BBM RON 89 dengan nama Revvo 89 hanya dijual di SPBU VIVO. Namun PT Vivo Energy Indonesia sudah menyatakan akan menghabiskan persediaan stok sampai akhir 2022 ini.
"Untuk mematuhi kebijakan pemerintah, PT Vivo Energy Indonesia telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghabiskan persediaan Revvo 89 kami pada akhir tahun ini," tulis manajemen.
Belum sampai di penghujung tahun 2022, BBM Revvo 89 perlahan mulai lenyap dari daftar harga di SPBU VIVO sejak November. Pada Totem SPBU yang ditampilkan sekarang hanya ada harga Revvo 95, Revvo 92, dan Revvo 90.
"Udah nggak ada (Revvo 89), adanya Revvo 90," kata petugas SPBU VIVO di Jl. Kapten Tendean, Jakarta Selatan.
(urw/nvl)
