Proyek Kereta Api (KA) Sulawesi Selatan (Sulsel) rute Makassar-Parepare sudah beroperasi secara terbatas sepanjang 80 kilometer dari Stasiun Mandai, Maros menuju Stasiun Garongkong, Barru. Kehadiran kereta api pertama di Sulawesi ini menjadi bukti kehadiran Pemerintah Pusat dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Sulsel.
"Bukti konkret keberpihakan Pemerintah Pusat, juga kehadiran Kementerian Perhubungan di Sulsel," ujar Kepala Balai pengelola Kereta Api (KA) Sulsel Andi Amanna Gappa dalam wawancara khusus program Blak-blakan detikcom, Selasa (20/12/2022).
Gappa menuturkan pembangunan proyek KA Sulsel terus didorong. Saat ini jalur KA Sulsel yang dioperasikan terbatas sepanjang 80 km dengan melayani pemberhentian di 9 stasiun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapapun nanti yang melanjutkan, pembangunan ini (KA) akan tetap berlanjut dan ini sudah beroperasi tinggal pengembangan," terang Gappa.
Gappa mengatakan saat ini pihaknya fokus pada peningkatan kapasitas, sembari membangun aksesibilitas dari dan ke stasiun itu terlayani dengan baik. Ditargetkan pada Mei 2023 mendatang, kereta sudah dapat beroperasi penuh dari Mandai sampai ke Garongkong.
Sementara untuk jalur Makassar-Parepare yang mencapai 142 km diproyeksi baru bisa tersambung penuh pada 2026 mendatang.
"Berdasarkan RPJM kita itu kurang lebih 2024. Tapi kemungkinan akan selesai paling tidak di 2026 lah," katanya.
Gappa berharap, KA tidak hanya menjadi alternatif transportasi melainkan menjadi tulang punggung moda transportasi di Sulsel. Menurutnya, KA memiliki keunggulan dibandingkan dengan moda transportasi darat lainnya.
"Contohnya, dari segi kecepatan, tidak macet, ketepatan waktu, kemudian keamanan, terus juga biaya handling. Ini nanti biaya handling pun bisa kita minimalisir. Sehingga menekan biaya operasional, dan harga yang sampai ke masyarakat bisa lebih rendah. Itu mungkin ekspektasi dalam jangka waktu panjang," terang Gappa.
(hsr/nvl)