Kereta api Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai beroperasi secara terbatas hari ini. Rutenya akan menghubungkan Stasiun Garongkong di Kabupaten Barru ke Stasiun Mangilu di Kabupaten Pangkep, atau sebaliknya.
"Sebetulnya pengoperasian terbatas ini masih dalam rangkaian kegiatan uji coba," ungkap Kepala Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel Amanna Gappa kepada detikSulsel, Jumat (28/10/2022).
Untuk persiapan beroperasinya kereta api pertama di Sulawesi ini, pihaknya sudah merekrut SDM besar-besaran. Terutama untuk petugas tiket, security dan tenaga staf lainnya yang akan ditempatkan di stasiun-stasiun nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tenaga-tenaga rekrutan ini SDM lokal di Sulsel. Saat ini dalam proses pelatihan. Nanti disebar ke stasiun-stasiun di sepanjang rute kereta api," jelasnya.
Berikut 8 hal tentang kereta api Sulsel yang mulai beroperasi bertahap hari ini:
1. Beroperasi Terbatas Lewati Rel 66 Km-7 Stasiun
Kereta api Sulsel akan mulai beroperasi terbatas hari ini. Rencananya akan melintasi rel sepanjang 66 kilometer dan melayani 7 stasiun selama masa pengoperasian terbatas.
"Jadi total layanannya (pengoperasian terbatas) itu kurang lebih 66 kilometer, melalui 7 stasiun," ungkap Amanna Gappa kepada detikSulsel, Jumat (28/10).
Selama pengoperasian terbatas, kereta akan melayani rute dari Stasiun Garongkong di Barru menuju Stasiun Mangilu di Pangkep dan sebaliknya. Pada rute tersebut, kereta melintasi 7 stasiun.
"Antara lain Stasiun Garongkong, Stasiun Barru, Stasiun Tanete Rilau, Stasiun Mandalle, Stasiun Ma'rang, Stasiun Labakkang, sama Stasiun Mangilu," jelasnya.
2. Kereta Api Beroperasi Terbatas Sekali Sehari PP
Kereta api Sulsel yang akan mulai beroperasi secara terbatas dan bisa dijajal warga secara gratis. Namun kereta api ini hanya beroperasi sekali sehari pulang pergi (PP).
"Gratis selama masa pengoperasian terbatas," ungkap Amanna Gappa kepada detikSulsel, Jumat (28/10).
Amanna Gappa menjelaskan kereta api ini dijadwalkan melayani penumpang satu kali sehari PP. Rute yang disiapkan adalah dari Stasiun Garongkong di Kabupaten Barru menuju Stasiun Mangilu di Kabupaten Pangkep dan sebaliknya.
"Setelah tanggal 29, ini akan dibuka untuk umum kepada masyarakat. Sementara jadwalnya baru sekali sehari PP. Pengoperasian terbatas ini masih dalam rangkaian uji coba," terangnya.
3. Kereta Api Sulsel Diberi 2 Nama
Kereta yang akan melayani penumpang pada pengoperasian terbatas oleh pihak BPKA Sulsel diberikan dua nama. Meskipun sebenarnya hanya ada satu kereta yang beroperasi namun kereta itu dinamakan berbeda sesuai asal stasiun keberangkatannya.
"Kereta apinya yang dari Garongkong namanya kereta api Andalan Celebes. Yang dari Mangilu ke Garongkong, kereta api Lontara," ungkap Amanna Gappa.
Kereta ini akan melintasi rel sepanjang 66 kilometer dan melayani 7 stasiun selama masa pengoperasian terbatas. Selanjutnya rutenya akan ditambah secara segmental.
"Antara lain Stasiun Garongkong, Stasiun Barru, Stasiun Tanete Rilau, Stasiun Mandalle, Stasiun Ma'rang, Stasiun Labakkang, sama Stasiun Mangilu," tuturnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya..
4. Kereta Api Gratis Selama Beroperasi Terbatas
BPKA Sulsel mengungkapkan warga bisa menjajal kereta selama masa pengoperasian terbatas secara gratis. Rute awal mulai dari Stasiun Garongkong Barru ke Stasiun Mangilu Pangkep atau sebaliknya.
"Setelah tanggal 29, ini akan dibuka untuk umum kepada masyarakat," ungkap Amanna Gappa kepada detikSulsel, Jumat (28/10).
Kereta ini nantinya kata Amanna Gappa akan melayani penumpang satu kali sehari pulang pergi (PP). Rute yang disiapkan adalah dari Stasiun Garongkong di Kabupaten Barru menuju Stasiun Mangilu di Kabupaten Pangkep dan sebaliknya. Amanna Gappa menyebut, penumpang akan dibebaskan dari biaya alias gratis selama pengoperasian terbatas.
"Gratis selama masa pengoperasian terbatas," terangnya.
5. Warga Harus Daftar Jika Ingin Menjajal Kereta Secara Gratis
Kereta api (KA) Sulsel yang akan dioperasikan secara terbatas mulai hari ini bisa dijajal warga secara gratis. Namun warga diminta mendaftar terlebih dahulu lantaran kapasitas gerbong kereta terbatas.
"Nanti teknisnya, masyarakat yang ingin naik kereta api, itu dapat menghubungi Balai (kereta). Nanti ada surat pengantar dari Balai," ungkap Amanna Gappa kepada detikSulsel, Jumat (28/10).
Surat pengantar dari Balai ini akan nantinya warga tunjukkan jika ingin mencoba kereta melalui Stasiun Garongkong, Barru atau Stasiun Mangilu, Pangkep. Surat pengantar ini sebagai pengganti tiket supaya tidak ditolak petugas di stasiun untuk naik kereta.
"Ini karena di sana (stasiun) kan ada petugas ticketing segala macam. Supaya nanti mereka tidak ditolak untuk naik kereta api perlu ada surat pengantar," terangnya.
6. Pengoperasian Terbatas Maksimal Mengangkut 100 Penumpang
Amanna Gappa menambahkan kapasitas gerbong kereta yang tersedia saat ini terbatas. Sehingga selama pengoperasian terbatas dibatasi kereta hanya bisa mengangkut sekitar 100 penumpang.
"Ini yang kita open untuk sosialisasi ke masyarakat," beber Amanna Gappa.
Menurutnya, masyarakat juga bisa mengajukan permintaan untuk uji coba naik kereta lewat forkopimda. Skemanya juga akan dibuatkan passenger list yang akan diteruskan pihak Balai ke administrator di stasiun. Termasuk pengajuan secara berkelompok memungkinkan dilakukan.
"Namun memang ini masih kita diskusikan apakah mereka langsung ke Stasiun atau melalui kita. Karena kan keterbatasan seat ya. Seat itu hanya 100 yang bisa naik. Jadi memang kalau sudah melebihi itu, tidak bisa naik. Bisa di hari berikutnya," tuturnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya..
7. Rute Operasi Terbatas Bertahap Akan Ditambah ke Maros
Pengoperasian kereta api Sulawesi Selatan (Sulsel) secara terbatas direncanakan dengan rute Barru-Pangkep atau sebaliknya. Rute pengoperasian terbatas ini akan dilanjut bertahap ke arah Maros bulan depan.
"Pengoperasian terbatas ini segmental karena akan dilanjutkan menuju ke arah Maros pada bulan November," ungkap Amanna Gappa kepada detikSulsel, Jumat (28/10).
Amanna Gappa menambahkan jika pengoperasian terbatas dilanjutkan ke Maros akan ada tambahan 3 stasiun yang akan dilayani. Antara lain Stasiun Pangkajene, Stasiun Rammang-Rammang dan Stasiun Maros.
"Jadi total stasiun menjadi 10 stasiun. Dengan layanan dari Stasiun Maros menuju Stasiun Garongkong, kurang lebih sekitar 80 kilometer," bebernya.
8. Teknologi dan Rel Kereta Api Sulsel Lebih Maju dari Jawa
Kereta api yang dioperasikan di Sulsel ini memiliki teknologi terbaru jika dibandingkan dengan kereta api yang ada di Pulau Jawa. Mulai dari bahan bakar, gerbong, hingga lebar rel.
Kadiv Humas Balai Kereta Api Sulsel (BPKA) Sulsel Hendry Mundan mengatakan perbedaan paling mendasar antara kereta api di Jawa dan Sulawesi terdapat pada lebar relnya. Kereta api di Sulsel menggunakan rel dengan lebar 1.435 milimeter, sementara kereta api di Jawa lebar relnya hanya 1.067 milimeter.
"Jadi perbedaan mendasar itu kalau di Jawa kan lebar relnya sendiri itu 1.067 milimeter. Kemudian kalau di Sulawesi ini kan pakai yang 1.435, jadi lebih lebar rel di Sulawesi ini," ujar Hendry, Selasa (27/9) malam.
Menurut Hendry, lebar rel kereta api yang digunakan di Sulawesi sudah sesuai dengan standar internasional. Lebar rel juga disebut berpengaruh terhadap kecepatan laju kereta api nantinya.
"Kalau untuk perbedaannya, kita di sini kan sudah mengikuti standar internasional ya untuk lebar relnya sendiri. Aturan internasionalnya kan memang 1.435. Kalau semakin lebar relnya kan itu, kecepatan bisa lebih maksimal,"jelasnya.
"Kalau untuk perbedaannya, kita di sini kan sudah mengikuti standar internasional ya untuk lebar relnya sendiri. Aturan internasionalnya kan memang 1.435. Kalau semakin lebar relnya kan itu, kecepatan bisa lebih maksimal," jelasnya.