PT MRT Jakarta (Perseroda) akan melakukan studi kelayakan pembangunan moda raya terpadu di Sulawesi Selatan (Sulsel). Hal ini berdasarkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT MRT Jakarta dengan PT Mammanisata Raja Transportasi terkait Penjajakan Kerja Sama Pelaksanaan Jasa Konsultasi Pengembangan Moda Raya Terpadu Sulawesi Selatan.
Berdasarkan keterangan resmi PT MRT Jakarta yang diterima detikSulsel, Kamis (6/10/2022), penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta Mohamad Aprindy dan Direktur Utama PT Mamminasata Raja Transportasi Andry S. Arief Bulu di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat pada Rabu (5/10) lalu.
Penandatanganan MoU juga turut disaksikan secara langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dan Kepala Dinas Perhubungan Sulsel Muhammad Arafah. MoU ini disebut sebagai salah satu rangkaian acara dalam aktivasi kerja sama penandatanganan kesepakatan antar pemerintah DKI Jakarta dengan beberapa provinsi di daerah lain.
"Kami menyambut baik penjajakan kerja sama ini yang menunjukkan bahwa PT MRT Jakarta (Perseroda) selalu siap dan membuka lebar-lebar pintu kerja kolaborasi dengan daerah lain di Indonesia yang ingin membangun sistem transportasi massalnya," ujar Dirut MRT Jakarta Aprindy dalam keterangan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui MoU tersebut, MRT Jakarta dengan PT Mammanisata Raja Transportasi akan melakukan penyusunan kerangka kerja sama terkait jasa konsultasi mengenai penyelenggaraan moda raya terpadu di Sulawesi Selatan.
Termasuk di antara kerjasama tersebut ialah pendampingan, bimbingan, pelatihan pada tahap perencanaan, pembangunan, pengawasan proyek, pengoperasian, pemeliharaan, pengusahaan, hingga pengembangan bisnis. Rencananya kerja sama ini akan berlangsung selama satu tahun ke depan.
"Sebagai langkah awal, PT MRT Jakarta (Perseroda) akan membantu menyiapkan studi kelayakan (feasibility study) dan basic engineering design pembangunan moda raya terpadu di Sulawesi Selatan. Pengalaman membangun sistem transportasi perkeretapiaan perkotaan di Jakarta akan menjadi pembelajaran baik bagi daerah lain di Indonesia yang ingin mengembangkan sistem transportasi massalnya," tutur Aprindy.
(tau/nvl)