Harga Pertamax Naik, Pemprov Sulsel Usul Kuota Pertalite Ditambah 38.913 KL

ADVERTISEMENT

Harga Pertamax Naik, Pemprov Sulsel Usul Kuota Pertalite Ditambah 38.913 KL

Taufik Hasyim - detikSulsel
Sabtu, 02 Apr 2022 09:38 WIB
Pengisian BBM di salah satu SPBU
Petugas SPBU mengisi BBM kendaraan (Foto: Dok Pertamina)
Makassar -

Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) mengajukan usulan tambahan kuota Pertalite sebanyak 38.913 kiloliter (KL) ke Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas. Selain konsumsinya melonjak, ini untuk mengantisipasi migrasi konsumen ke Pertalite imbas kenaikan harga Pertamax.

"Untuk Pertalite kami ajukan tambahan kuota sebanyak 38.913 KL. Pertalite ini kan sudah menjadi Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP)," ungkap Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel Jamaluddin kepada detikSulsel, Sabtu (2/4/2022).

Jamaluddin menambahkan permintaan tambahan kuota Pertalite ini juga karena adanya lonjakan konsumsi. Trennya hampir sama dengan lonjakan konsumsi solar subsidi.

"Di triwulan I 2022, konsumsi Pertalite sebenarnya sudah over sekitar 7% dari kuota normal. Sepanjang tahun ini, kuota Pertalite Sulsel hanya sebanyak 497.314 kiloliter (KL)," urainya.

Usulan tambahan kuota ini juga untuk mengantisipasi migrasi pengguna Pertamax ke Pertalite. Seperti diketahui, harga Pertamax di Sulsel naik dari Rp 9.200 per liter menjadi Rp 12.750 per liter. Seperti kelangkaan solar subsidi konsumsinya tinggi karena dipicu selisih harganya jauh lebih rendah dari solar nonsubsidi.

"Migrasi dari Pertamax ke Pertalite ini juga perlu diperhitungkan agar tidak terjadi antrean seperti solar," jelasnya.

Dia menambahkan tambahan kuota memang memungkinkan karena setiap triwulan dilakukan evaluasi. BPH Migas akan memetakan daerah yang konsumsi BBM mulai melonjak sehingga perlu diberikan tambahan kuota.

"Jadi realisasi penyaluran dievaluasi setiap triwulan. Di situ ada ruang untuk revisi kuota dengan melihat kondisi konsumsi BBM masing-masing daerah," bebernya.

Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Laode Syarifuddin Mursali menuturkan merujuk ke pernyataan Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM,Agung Pribadi yang menyatakan dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp. 14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp. 16.000 per liter.

"Dengan demikian, penyesuaian harga Pertamax menjadi Rp 12.750 per liter ini masih lebih rendah Rp3.250 dari nilai keekonomiannya. Ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat," jelasnya.

Dia menambahkan dengan harga baru Pertamax ini, konsumen tetap memilih BBM nonsubsidi sesuai dengan spesifikasi kendaraan. Apalagi tarif baru Pertamax masih terjangkau khususnya untuk pemilik kendaraan dengan mesin terkini yang tergolong kategori mampu.

"Kami juga mengajak masyarakat lebih hemat dengan menggunakan BBM sesuai kebutuhan," pungkasnya.



Simak Video "Catat! Hari Ini, Pertamax Naik Jadi Rp 13.300 Per Liter di Jabodetabek"
[Gambas:Video 20detik]
(tau/hmw)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT