Wali Kota Kendari Siska Karina Imran mengatakan percepatan digitalisasi merupakan langkah strategis yang harus ditempuh pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas layanan publik. Dia menyebut pembelajaran dari Singapura memberikan gambaran nyata tentang bagaimana tata kelola modern hingga kolaborasi lintas sektor dapat memperkuat pembangunan kota menuju smart city yang berkelanjutan.
Hal itu diungkapkan oleh Siska Imran saat mengikuti rangkaian Kursus Pemantapan Pemimpin Daerah (KPPD) yang difasilitasi Lee Kuan Yew School of Public Policy (LKYSPP) pada Kamis (13/11). Dalam program tersebut, para peserta mendapatkan pemaparan materi sekaligus kunjungan lapangan ke ST Engineering Innosuite, sebuah lembaga riset dan inovasi teknologi yang menjadi pilar penting dalam transformasi digital Singapura.
Pada sesi pembelajaran, Yaacob Ibrahim, Adjunct Professor LKYSPP sekaligus Penasihat Presiden Singapore Institute of Technology, memaparkan strategi pembangunan Smart Nation melalui tiga pilar besar, yakni Digital Governance, Digital Economy, dan Digital Society. Ia menegaskan keberhasilan Singapura tidak hanya bertumpu pada kecanggihan teknologi, tetapi terutama pada perubahan tata kelola yang menjadikan digitalisasi sebagai inti reformasi birokrasi.
Yaacob juga menyebut 3 faktor utama yang membuat transformasi digital Singapura berjalan efektif, yaitu transformasi digital yang berorientasi pada misi, digitalisasi bisnis inti pemerintahan, dan pembangunan masyarakat digital yang inklusif.
Pemerintah Singapura, lanjutnya, menerapkan prinsip digital hingga ke akarnya, yakni perubahan pola pikir dan budaya birokrasi dalam merancang kebijakan dan pelayanan publik berbasis data dan teknologi. Para peserta juga mempelajari inovasi-inovasi seperti SingPass yang menghubungkan lebih dari 2.700 layanan publik dan swasta, portal data terbuka data.gov.sg, serta peran AI Singapore dalam pengembangan kecerdasan buatan yang aman dan akuntabel.
Selain itu, kunjungan ke ST Engineering Innosuite juga memberikan gambaran langsung soal bagaimana sektor swasta berkolaborasi erat dengan pemerintah dalam menghadirkan solusi kota pintar, mulai dari sistem transportasi berbasis sensor hingga manajemen energi dan lingkungan yang terintegrasi dalam satu pusat kendali digital.
Siska Imran pun meyakini pembelajaran tersebut sangat relevan bagi Kota Kendari yang kini memperkuat arah pembangunan menuju smart and sustainable city. Sejumlah praktik terbaik yang dapat diadopsi antara lain layanan publik digital yang terintegrasi, sistem data terbuka dan interoperabilitas antar-OPD, pengembangan talenta digital bagi ASN dan masyarakat.
"Kemudian kolaborasi dengan sektor swasta dan akademisi dan penerapan etika dan keamanan siber dalam setiap layanan digital," ujar Siska dalam keterangannya, Jumat (14/11/2025).
Menurut Siska Imran, pengalaman dari Singapura memperkuat komitmen pihaknya untuk mengakselerasi transformasi digital sebagai strategi peningkatan kualitas pelayanan publik.
"Melalui pendekatan kolaboratif dan visi jangka panjang, Kendari dapat meniru semangat Singapura dalam menjadikan digitalisasi bukan sekadar alat efisiensi, tetapi strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik bagi masyarakat Kota Kendari,"pungkasnya.
Simak Video "Dari Ulos hingga Kopi Lintong, BI Sibolga Dorong UMKM Go Global"
(hmw/ata)