Renungan Harian Katolik Kamis, 25 September 2025: Tuhan Sumber Kekuatanku

Renungan Harian Katolik Kamis, 25 September 2025: Tuhan Sumber Kekuatanku

Osmawanti Panggalo - detikSulsel
Kamis, 25 Sep 2025 10:00 WIB
Ilustrasi renungan harian Katolik di gereja Katolik
Foto: Unsplash/Mateus Campos Felipe
Makassar -

Mengandalkan kekuatan sendiri sering kali membuat kita mudah lelah, goyah, dan kehilangan arah. Namun, Allah ingin kita menyadari bahwa kekuatan sejati hanya datang dari-Nya. Dalam doa dan iman, kita menemukan penopang yang tak tergoyahkan.

Yesus mengingatkan bahwa siapa pun yang tinggal dalam kasih-Nya akan menerima kekuatan baru untuk menghadapi setiap tantangan hidup. Bukan karena kita mampu, melainkan karena Tuhan yang menguatkan. Dalam kelemahan, kasih dan kuasa-Nya nyata bekerja.

Pada hari ini Kamis, 25 September 2025, kita diajak untuk kembali bersandar pada Tuhan, menjadikan Dia sebagai sumber kekuatan utama, dan percaya bahwa bersama-Nya kita mampu melewati segala hal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan hari ini mengangkat tema "Tuhan adalah Sumber Kekuatanku" dikutip dari buku Renungan tiga TiTik oleh Klara Yanti. Renungan ini juga dilengkapi daftar bacaan.TiTik oleh Klara Yanti. Renungan ini juga dilengkapi daftar bacaan.

Yuk, disimak!

ADVERTISEMENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini, 25 September 2025

Berikut ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan:

Bacaan I: Hag 1:1-8

Pada tahun yang kedua zaman raja Darius, dalam bulan yang keenam, pada hari pertama bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya:Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya:

"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"

Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya:Hagai, bunyinya:

"Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?

Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!keadaanmu!

Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!berlobang!

Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!keadaanmu!

Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b

Haleluya! Nyanyikanlah bagi TUHAN nyanyian baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh.

Biarlah Israel bersukacita atas Yang menjadikannya, biarlah bani Sion bersorak-sorak atas raja mereka!

Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tari-tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi!

Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.

Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur mereka!

Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

untuk melaksanakan terhadap mereka hukuman seperti yang tertulis. Itulah semarak bagi semua orang yang dikasihi-Nya. Haleluya!

Bacaan Injil: Luk. 9:7-9

Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan iapun merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati.

Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.

Tetapi Herodes berkata: "Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?" Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus.

Renungan Hari Ini: Tuhan adalah Sumber Kekuatanku

Naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah bait itu. Aku akan berkenan kepadanya dan dimuliakan, firman Tuhan. (Hag. 1:8)

Ayat ini membahas tentang panggilan Allah kepada umat Israel yang sudah terlalu sibuk dengan urusan pribadinya; membangun rumah mereka sendiri, tetapi mengabaikan rumah Tuhan yang roboh.

Tuhan mengingatkan mereka untuk kembali kepada prioritas utama, membangun rumah Allah. Karena di situlah Allah berkenan dan menyatakan kemuliaan-Nya.

Anton adalah seorang ayah yang sibuk. Setiap hari bekerja keras untuk membangun rumah yang indah, membeli perabot baru, mobil mewah dan memenuhi semua kebutuhan keluarga.

Namun, semakin banyak yang ia miliki, hatinya justru terasa kosong. Istrinya sering mengingatkan, "Pap, kita perlu berdoa bersama, jangan hanya sibuk bekerja."

Tetapi Anton selalu menunda segala kebutuhan rohaninya. Ia merasa dengan bekerja keras mencari uang, memberikan rumah, pelayanan eksklusif untuk anak dan istrinya sudah cukup.

Urusan ke-Tuhan-an nanti saja bila dibutuhkan, karena untuk saat ini karierlah prioritas utama hidupnya. Di sisi lain, Anton juga pernah mendengar tentang Yesus.

Teman-temannya sering bercerita tentang mukjizat dan kasih-Nya. Ia penasaran, "Siapa Yesus itu?" Tetapi rasa ingin tahu itu berhenti di kepala, tidak pernah sampai ke hati.

Ia seperti Herodes dalam Luk. 9:7-9 yang bingung tentang Yesus; hanya penasaran, tanpa sungguh mencari dan membuka diri.

Suatu hari, ia menghadapi masalah besar, usahanya jatuh, keluarganya hampir hancur. Dalam keputusasaan, istrinya mengajak berdoa bersama. Di momen sederhana itu, Anton merasakan damai yang tidak pernah ia temui sebelumnya.

Saat itulah ia sadar, ia baru mengalami sungguh "bertemu" dengan Yesus yang hidup dalam keheningan doa. Hidup sering membuat kita sibuk dengan kebisingan duniawi, hingga melupakan Tuhan.

Kita bisa tahu tentang Yesus, tetapi belum tentu benar-benar mengenal-Nya, sehingga akhirnya kita melupakan kehadiran-Nya.

Mari kita untuk membangun "mezbah Tuhan" dalam hidup keluarga, agar rahmat dan perlindungan-Nya sungguh berlimpah, sehingga menghasilkan buah sukacita dan damai sejahtera!

Doa:

Terima kasih Tuhan untuk rahmat dan perlindungan-Mu yang berlimpah dalam hidupku. Mohon kiranya Kau curahkan Roh Kudus, agar semakin hari semakin lebih bijak dalam menjalani hidup ini. Amin.

Perayaan Orang Kudus Hari Ini: Santo Nikolas dari Flue, Pengaku Iman

Nikolas berasal dari Swiss. Ia lahir di Kanton Obwalden pada tahun 1417 dari sebuah keluarga Katolik yang saleh. Masa kecilnya berlangsung dalam situasi perang berkepanjangan.

Ketika berumur 15 tahun, ia sudah mampu memainkan pedangnya seperti seorang prajurit perang. Empat tahun kemudian ketika berusia 19 tahun, ia pun turut dalam pertempuran untuk membela Swiss, tanah airnya.

Ibunya heran bahwa anaknya yang saleh itu memiliki jiwa patriotik yang besar. Ia mengharapkan agar Nikolas menjadi seorang imam, bukan seorang prajurit perang. Harapan ini pupus ketika Nikolas menikah dengan Doretea Weiss.

Karena keberaniannya dan kelincahannya dalam berperang, Nikolas dipilih sebagai komandan pasukan tempur. Seusai perang, ia dipilih menjadi anggota Dewan Kotapraja, anggota Pengadilan Kota dan akhirnya menjadi wakil rakyat di Kanton Unterwalden.

Kepribadiannya yang menarik dan saleh itu membuat rakyat senang padanya dan memilih dia untuk memangku jabatan-jabatan itu. Tetapi Tuhan rupanya mempunyai rencana khusus atas diri Nikolas.

Pada usianya ke-50 tahun, Nikolas sekonyong-konyong meninggalkan segala-galanya untuk menjalani hidup menyendiri sebagai seorang pertapa. Suatu kekuatan ajaib yang tak kuasa diatasinya menggerakkan dia untuk menjalani cara hidup itu.

Mula-mula ia menjadi seorang peziarah. Kemudian ia menetap di sebuah gubuk yang tersembunyi di sebuah jurang di pegunungan Swiss.

Di tempat yang sunyi itu, ia menjalani hidup doa dan tapa yang mendalam selama 20 tahun. Maksudnya ialah ingin membina suatu pergaulan yang mendalam dan erat mesra dengan Allah.

Tuhan menganugerahkan kepadanya anugerah-anugerah yang luar biasa. Ia mengalami banyak penglihatan dan ketenangan batin yang penuh kebahagiaan dan penghiburan rohani.

Mujizat besar yang dialaminya ialah bahwa selama bertahun-tahun lamanya, ia mampu hidup dalam puasa mutlak tanpa makan suatu apapun kecuali komuni suci. Doa dan renungan-renungan suci adalah pekerjaannya sehari-hari.

Menyaksikan kesucian Bruder Klaus demikian ia disebut orang banyak orang datang kepadanya untuk meminta bimbingan rohani. Kepada orang-orang itu ia menasihatkan agar mereka selalu sabar dan suka akan perdamaian.

Pada tahun 1461 Federasi Swiss terancam perpecahan karena perselisihan antara negeri-negeri itu. Banyak orang berbondong-bondong pergi kepada Bruder Klaus untuk meminta pandangannya tentang masalah itu.

Pemerintah pun mengutus beberapa orang kepada Bruder Klaus. Kepada mereka Bruder Klaus berpesan: "Jagalah kesatuan negara dan usahakanlah perdamaian."

Nasehat ini berhasil membawa kembali Federasi Swiss ke dalam persatuan dan perdamaian. Nikolas meninggal dunia pada tahun 1487 dan dihormati sebagai Rasul Perdamaian.

Demikian renungan harian Katolik Kamis, 25 September 2025 dengan bacaannya. Semoga Tuhan Memberkati Kita.




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads