Hidup sebagai orang beriman bukan hanya soal menerima kabar gembira, tetapi juga bagaimana kita mewartakannya kembali dalam keseharian. Setiap orang Katolik dipanggil untuk menjadi saksi Kristus melalui perkataan, perbuatan, dan sikap hidupnya.
Renungan hari ini mengajak kita merenungkan tiga dimensi pewartaan yang menjadi inti panggilan seorang murid Kristus. Tidak cukup hanya mendengar dan menyimpan sabda Tuhan, tetapi kita juga dipanggil untuk membagikannya kepada sesama dengan penuh kasih dan ketulusan.
Renungan hari Selasa, 9 September 2025 mengangkat tema "Tiga Dimensi Pewartaan" dikutip dari buku Inspirasi Pagi (LBI) oleh Ays Laratmase MSC. Renungan ini juga dilengkapi daftar bacaaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuk, disimak!
Renungan Harian Katolik Hari Ini, 9 September 2025
Berikut ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan:
Bacaan I: Kol. 2:6-15
Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.
Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,
dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.
Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,
dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 145:1-2,8-9,10-11
Puji-pujian dari Daud. Aku hendak mengagungkan Engkau, ya Allahku, ya Raja, dan aku hendak memuji nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya.
Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya.
TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau.
Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu,
Bacaan Injil: Luk. 6:12-19
Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:
Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus,
Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot,
Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan.
Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Renungan Hari Ini: Tiga Dimensi Pewartaan
Dari kisah panggilan para rasul, kita bisa menemukan tiga dimensi dalam pewartaan iman. Pertama, doa sebagai sumber pewartaan.
Sebelum memilih kedua belas rasul, Yesus berdoa semalam-malaman. Sikap Yesus ini menunjukkan bahwa doa merupakan sumber bagi setiap tindakan dan keputusan-Nya. Kita sering menemukan dalam kisah Injil bahwa Yesus selalu mengambil waktu khusus untuk berdoa.
Kedua, komunitas. Yesus memilih dua belas rasul dan membentuk mereka menjadi suatu komunitas. Ia pun memberi mereka kuasa dan mengutus mereka dalam komunitas, yakni berdua-dua.
Sikap Yesus ini menunjukkan bahwa pewartaan bukanlah pelayanan pribadi, melainkan perjalanan dan kerja bersama. Dengan demikian, pewartaan menuntut partisipasi dan kolaborasi.
Ketiga, misi. Yesus memilih para rasul agar mereka ambil bagian dalam misi-Nya. Untuk itu, Yesus mendidik mereka dan memberi mereka kuasa yang dibutuhkan.
Sikap Yesus ini menegaskan bahwa setiap murid dipanggil untuk misi Kerajaan Allah. Kelak rasul-rasul tersebut, kecuali Yudas, menunjukkan bahwa mereka mampu menjalankan misi Kristus dengan luar biasa.
Saudara-saudari terkasih, semoga pewartaan kita berawal dari doa-doa yang mendalam. Semoga kita mampu berpartisipasi dan berkolaborasi dengan baik. Semoga kita juga mampu mengemban misi Kristus dengan setia dan berdedikasi.
Tuhan memberkati!
Kisah Santo Hari Ini: Santo Petrus Klever, Pengaku Iman
Santo Petrus Klever adalah Imam Yesuit dari Spanyol ini lahir di Verdu, Katalonia pada tahun 1581. Selama 40 tahun ia berkarya sebagai misionaris di antara pada budak belian Negro di Kartagena, Kolumbia.
Semasa mudanya, ia belajar di Universitas Barcelona. Disini ia berkenalan dengan imam-imam Serikat Yesus dan mulai tertarik dengan cara hidup mereka.
Setelah menyelesaikan studinya di Barcelona, ia masuk novisiat Serikat Yesus di Tarragona pada tahun 1601. Dari sana ia dikirim pembesarnya ke kolose Montesione di Palma Mayorca.
Di kolose ini ia bertemu dan bersahabat dengan bruder Alphonsus Rodriquez, penjaga pintu kolose. Bruder inilah yang membimbing dia tentang cara hidup penyangkalan dan penyerahan diri semata-mata kepada Tuhan.
Alphonsus jugalah yang mendorong dan menyemangati dia untuk menjadi rasul bagi para budak Negro di Amerika Selatan. Pada tahun 1610 selagi masih belajar di Seminari, atas permintaannya sendiri Petrus Klever dikirim ke Kartagena, Kolumbia, pantai Utara Amerika Selatan.
Kartagena adalah kota pelabuhan yang sangat ramai dan merupakan pintu gerbang masuknya para budak Negro yang didatangkan dari Afrika. Dikota inilah Petrus mengabdikan seluruh hidupnya demi keselamatan para budak Negro yang malang itu.
Di kota Kartagena, Petrus ditabhiskan menjadi imam pada tahun 1616, disusul kemudian dengan pengikraran kaul kekalnya. Ketika mengucapkan kaul kekalnya, ia menambahkan sebagai kaul keempat suatu janji untuk bekerja semata-mata bagi orang-orang Negro yang dipekerjakan di tambang-tambang emas Kartagena.
Dia minta dengan sangat agar tidak dipindahkan ke tempat lain. Sejak saat itu Petrus menjadi "budak para budak" demi keselamatan mereka. Petrus mengabdikan dirinya baik di bidang perawatan kesehatan jasmani maupun jiwanya.
Ia mewartakan Injil dan mengajar mereka tetang kasih Kristus. Dalam 40 tahun karyanya, ia berhasil mempermandikan 300.000, tidak hanya orang-orang Negro tetapi juga para pelaut, pedagang dan para pemimpin - pemimpin kota itu.
Bagi orang-orang yang sakit dan miskin, ia menyediakan obat-obat, makanan dan pakaian. Banyak mukzijat dilakukannya terutama untuk menyembuhkan orang-orang sakit. Mantelnya yang dikenakannya pada sisakit selalu menyemburkan bau harum semerbak dan dapat menyembuhkan mereka.
Tuhan menyertai dan memberkati Petrus dan karyanya. Kesuciannya lambat laun diketahui seluruh penduduk kota.
Para pemimpin masyarakat yang semula tidak senang padanya karena usahanya membela para budak itu, mulai tertarik dan mengaguminya. Petrus kemudian jatuh sakit keras selama 4 tahun dan akhirnya meninggal dunia pada tanggal 8 September 1654, tepat dengan pesta kelahiran Santa Perawan Maria.
Para pemimpin kota memerintahkan agar Petrus Klaver dimakamkan secara meriah atas biaya mereka sendiri.Oleh Paus Leo XIII, Klaver dinyatakan sebagai kudus pada tahun 1888, dan diangkat sebagai pelindung karya misi ditengah dunia Negro.
Demikian renungan harian Katolik Selasa, 9 September 2025 dengan bacaannya. Semoga Allah melindungi kita.
(alk/alk)