Gubernur Sulsel Minta Seluruh Pegawai WFH 4 Hari, Satpol PP Tetap Berkantor

Gubernur Sulsel Minta Seluruh Pegawai WFH 4 Hari, Satpol PP Tetap Berkantor

Adhe Junaedi Sholat - detikSulsel
Senin, 01 Sep 2025 09:32 WIB
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman .
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Foto: (Adhe Junaedi Sholat/detikSulsel)
Makassar -

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman memperbolehkan seluruh pegawai lingkup Pemprov Sulsel bekerja dari rumah atau work from home (WFH) selama empat hari. Kebijakan itu imbas dari situasi di Makassar yang belum sepenuhnya kondusif.

"Yang perempuan, yang laki-laki WFH juga boleh. Intinya saya sampaikan semuanya tanggal 1 sampai 4 (September) kita WFH," kata Andi Sudirman di hadapan pegawai saat apel pagi di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (1/9/2025).

Namun, kebijakan WFH tidak berlaku bagi personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Andi Sudirman juga meminta kerelaan pegawai laki-laki untuk membantu personel Satpol PP melakukan penjagaan dan pengamanan Kantor Gubernur Sulsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satpol PP yang bertugas keamanan, untuk Polhut koordinasi dengan Pak Sekda, kita hanya minta kerelaannya. Laki-laki yang pernah Satpol, membantu keamanan dengan suka rela saja. Tapi kalau pada dasarnya, arahan saya silakan pulang semuanya WFH," ungkapnya.

Meski begitu, Andi Sudirman juga tetap memberikan jatah WFH selama empat hari bagi Satpol PP ketika situasi sudah benar-benar kondusif. Sehingga tidak ada kecemburuan antarpegawai lain.

ADVERTISEMENT

"Mungkin setelah ini hari, mereka (Satpol PP) lagi dikasih 4 hari WFH supaya berimbang. Jadi yang laki-laki dan perempuan yang bukan tugas pengamanan silakan WFH. Termasuk di OPD lain," jelasnya.

Andi Sudirman juga memastikan tetap memantau situasi daerah dengan terus berkoordinasi bersama Forkopimda. Ia ingin memastikan daerah benar-benar kondusif.

"Tenang saja, saya tetap keliling patroli juga. Dan sudah lihat kan, saya juga turun lapangan malam hari. Jadi masyarakat kita temui itu semuanya baik-baik, tapi setelah kita tinggalkan, kita tidak tahu karena sudah ada susup-susupan provokasi. Itu tidak bisa dipungkiri," tutur Gubernur.

Ia juga mengimbau kepada seluruh ASN agar tetap mengampanyekan pesan-pesan damai. Tidak ikut membuat kegaduhan di media sosial dan tidak terprovokasi oleh postingan dan omongan orang yang tidak bertanggung jawab.

"Saya minta tolong juga ASN kalau memposting sesuatu hal yang positif yang bisa meredam gejolak yang berlebihan. Menyampaikan aspirasi silakan, bagaimana kontennya yang baik, pendek tapi baik, tidak menimbulkan multitafsir," imbuhnya.

Para ASN juga diharap tetap berpihak kepada negara. Menjaga karakter dan akhlak sebagai aparatur negara dan pelayanan masyarakat.

"Tetap berpihak pada negara. Kita lah yang membentuk akhlak kita. Karakter kita bagaimana? Selalu berdiri ke arah yang kanan. Meskipun sendiri," pungkasnya.




(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads