Renungan Harian Katolik Senin, 1 September 2025: Pengharapan yang Membebaskan

Renungan Harian Katolik Senin, 1 September 2025: Pengharapan yang Membebaskan

Osmawanti Panggalo - detikSulsel
Senin, 01 Sep 2025 05:02 WIB
Open bible in hands close-up, concept of calmness and morning solitude.
Foto: Getty Images/Bohdan Bevz
Makassar -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam relasi pribadi dengan Allah. Renungan harian Katolik ini biasanya disertai dengan bacaan Kitab Suci yang ditentukan berdasarkan kalender liturgi harian.

Dilansir dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender liturgi Senin, 1 September 2025, umat diajak merenungkan sejumlah ayat Alkitab yang menjadi bekal rohani untuk kehidupan sehari-hari. Renungan ini dapat dibaca secara pribadi maupun bersama dalam komunitas.

Adapun ayat Alkitab yang menjadi perenungan hari ini adalah 1 Tes 4:13-17a, Mzm 96:1.3.4-5.11-12.13, dan Luk 4:18

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuk, disimak!

Renungan Harian Katolik Hari Ini, 1 September 2025

Berikut ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan:

ADVERTISEMENT

Bacaan I: 1 Tes 4:13-17a

Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.

Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.

Inilah yang kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.

Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;

sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.

Mazmur Tanggapan: Mzm 96:1.3.4-5.11-12.13

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi!

Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa.

Sebab besar TUHAN dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah.

Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi TUHANlah yang menjadikan langit.

Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh laut serta isinya.

Biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai.

Di hadapan TUHAN, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bacaan Injil: Luk 4:18

Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas.

Renungan Hari Ini: Pengharapan yang Membebaskan

Dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika, Paulus meneguhkan umat yang sedang berdukacita karena ditinggalkan oleh orang-orang terkasih. Ia menegaskan bahwa orang yang meninggal dalam Kristus tidak hilang begitu saja, melainkan akan dibangkitkan dan dipersatukan dengan Tuhan saat kedatangan-Nya. Pesan ini membawa penghiburan: kematian bukanlah akhir, melainkan pintu menuju hidup bersama Allah. Inilah dasar pengharapan Kristiani-bahwa kita tidak dikuasai rasa takut, melainkan dikuatkan oleh janji keselamatan.

Mazmur 96 menambahkan nuansa sukacita akan kehadiran Allah. Seluruh alam semesta, dari langit, bumi, hingga pepohonan, diajak untuk memuji Tuhan. Mengapa? Sebab Allah datang untuk menghakimi dunia dengan keadilan dan kesetiaan. Bagi orang beriman, penghakiman ini bukan ancaman, melainkan kabar sukacita: dunia yang sering timpang akan dipulihkan oleh keadilan Allah.

Yesus dalam Lukas 4:18 menegaskan perutusan-Nya: membawa kabar baik bagi yang miskin, pembebasan bagi yang tertawan, penglihatan bagi yang buta, dan kelepasan bagi yang tertindas. Ia adalah wujud nyata dari kasih Allah yang membebaskan, sekaligus jaminan bahwa janji keselamatan sungguh nyata.

Ketiga bacaan ini saling melengkapi: Paulus berbicara tentang pengharapan di tengah kematian, pemazmur mengajak seluruh ciptaan untuk bersukacita akan keadilan Tuhan, dan Yesus sendiri hadir untuk membebaskan manusia dari belenggu dosa, penderitaan, dan ketidakadilan.

Maka, sebagai murid Kristus, kita diajak untuk hidup dalam pengharapan, memandang masa depan dengan sukacita, dan menjadi saksi pembebasan yang dibawa Yesus. Pengharapan itu bukan sekadar untuk diri sendiri, tetapi harus diwartakan lewat kasih nyata kepada sesama, terutama mereka yang miskin, tertindas, dan kehilangan pengharapan.

Demikian renungan harian Katolik Senin, 1 Agustus 2025 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads