Renungan Harian Katolik Selasa, 12 Agustus 2025: Mengandalkan Bapa di Surga

Renungan Harian Katolik Selasa, 12 Agustus 2025: Mengandalkan Bapa di Surga

Osmawanti Panggalo - detikSulsel
Selasa, 12 Agu 2025 08:00 WIB
Renungan harian Katolik hari ini
Foto: freepik/Freepik
Makassar -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam relasi pribadi dengan Allah. Melalui renungan ini, umat diajak untuk merenungkan sabda Tuhan secara lebih personal, menanggapi panggilan-Nya, serta membawanya ke dalam kehidupan sehari-hari.

Dilansir dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender liturgi Selasa, 12 Agustus 2025, terdapat beberapa ayat alkitab yang dijadikan renungan harian. Renungan harian Katolik ini biasanya berdasarkan bacaan Kitab Suci yang ditentukan oleh kalender liturgi harian.

Renungan hari ini mengangkat tema "Mengandalkan Penyelenggaraan Bapa di Surga" yang dilansir dari buku Inspirasi Pagi (LBI) oleh Hortensius F Mandaru. Renungan ini juga dilengkapi dengan daftar bacaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuk, disimak!

Renungan Harian Katolik Hari Ini Selasa, 12 Agustus 2025

Berikut ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan:

ADVERTISEMENT

Bacaan I: Ul. 31;1-8

Kemudian pergilah Musa, lalu mengatakan segala perkataan ini kepada seluruh orang Israel.

Berkatalah ia kepada mereka: "Aku sekarang berumur seratus dua puluh tahun; aku tidak dapat giat lagi, dan TUHAN telah berfirman kepadaku: Sungai Yordan ini tidak akan kauseberangi.

TUHAN, Allahmu, Dialah yang akan menyeberang di depanmu; Dialah yang akan memunahkan bangsa-bangsa itu dari hadapanmu, sehingga engkau dapat memiliki negeri mereka; Yosua, dialah yang akan menyeberang di depanmu, seperti yang difirmankan TUHAN.

Dan TUHAN akan melakukan terhadap mereka seperti yang dilakukan-Nya terhadap Sihon dan Og, raja-raja orang Amori, yang telah dipunahkan-Nya itu, dan terhadap negeri mereka.

TUHAN akan menyerahkan mereka kepadamu dan haruslah kamu melakukan kepada mereka tepat seperti perintah yang kusampaikan kepadamu.

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."

Lalu Musa memanggil Yosua dan berkata kepadanya di depan seluruh orang Israel: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka, dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya.

Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati."

Mazmur Tanggapan: Ul. 32:3-4a,7,8,9,12

Sebab nama TUHAN akan kuserukan: Berilah hormat kepada Allah kita,

Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.

Ingatlah kepada zaman dahulu kala, perhatikanlah tahun-tahun keturunan yang lalu, tanyakanlah kepada ayahmu, maka ia memberitahukannya kepadamu, kepada para tua-tuamu, maka mereka mengatakannya kepadamu.

Ketika Sang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah bangsa-bangsa menurut bilangan anak-anak Israel.

Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya.

demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.

Bacaan Injil: Mat. 18:1-5,10,12-14

Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"

Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka

lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.

Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."

Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.

"Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?

Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat.

Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang."

Renungan Hari Ini: Mengandalkan Penyelenggaraan Bapa di Surga

Para murid bertanya tentang siapa yang terbesar dalam Kerajaan Allah. Mereka bertanya tentang posisi dan kuasa. Yesus justru menampilkan seorang anak kecil sebagai paradigma. Tidaklah biasa dalam budaya zaman itu untuk menampilkan anak kecil sebagai teladan. Sejak usia 12-13 tahun barulah seorang anak dihitung sebagai warga umat Allah, sehingga wajib menjalankan Taurat. Sebelum usia itu, mereka tidak diperhitungkan.

Kerajaan Allah yang dihadirkan Yesus justru berbeda: Ia merangkul manusia dari semua usia, juga mereka yang biasanya tidak diperhitungkan. Jemaat Kristus harus menyapa, menjangkau, melayani, serta memberdayakan semua manusia, terutama mereka yang selama ini kurang diperhitungkan. Seorang pun tidak boleh hilang, didiamkan, dan dilupakan!Selain tidak diperhitungkan, anak kecil juga rapuh dan tidak berdaya. Mereka sepenuhnya bergantung pada orang tua.

Karena itu, jawaban Yesus persis terbalik dari aspirasi dan pencarian para murid-Nya. Jemaat Tuhan hendaknya meninggalkan nafsu atau hasrat untuk berkuasa seperti mencari dan berebut kursi dan posisi. Mereka harus sepenuhnya mengandalkan perlindungan dan penyelenggaraan Bapa di surga. Justru itulah artinya menjadi yang terbesar dalam Kerajaan Surga.

Yesus bahkan menjadikan anak kecil sebagai model bagi diri dan misi, "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku." Dengan menyambut seorang anak kecil, Yesus menjadi model bagi para murid. "Menyambut" menunjuk pada hospitalitas atau keramahtamahan sosial.

Kita hendaknya mengikuti teladan Tuhan yang selalu terbuka dan ramah menerima siapa saja, khususnya mereka yang lemah dan tidak berdaya. Yesus juga menjadikan anak kecil sebagai model diri-Nya. Siapa saja yang menerima anak kecil sama saja menerima Dia. Kita semua dipanggil untuk menerima sesama yang rapuh dan lemah, dipanggil juga untuk bergantung sepenuhnya kepada kasih dan penyelenggaraan Bapa di surga!

Demikian renungan harian Katolik Selasa, 12 Agustus 2025 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads