Viral Wanita Meninggal di Puskesmas Mamasa Diduga gegara Telat Ditangani

Viral Wanita Meninggal di Puskesmas Mamasa Diduga gegara Telat Ditangani

Abdy Febriady - detikSulsel
Sabtu, 02 Agu 2025 18:30 WIB
Pasien meninggal diduga telat ditangani di Mamasa.
Pasien meninggal diduga telat ditangani di Mamasa. Foto: (dok. istimewa)
Mamasa -

Viral di media sosial seorang pasien wanita meninggal diduga karena telat mendapat penanganan petugas medis pada salah Puskesmas di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar). Dinas terkait sedang menginvestigasi masalah ini.

"Kami sudah diinstruksikan sama Pak Bupati untuk turun lapangan melakukan investigasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Mamasa, dr Ratna Dewi Sari kepada wartawan, Sabtu (2/8/2025).

Masalah pelayanan kesehatan yang viral itu terjadi di Puskesmas Nosu, Kecamatan Nosu, Jumat (1/8) malam. Berdasarkan informasi, pasien tidak segera mendapat penanganan medis lantaran petugas jaga di Puskesmas Nosu sedang merujuk pasien lain ke Kabupaten Polewali Mandar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkait kejadian di Puskesmas Nosu tadi malam, menurut informasi dari kepala Puskesmas bahwa pada saat itu memang waktu jeda menunggu pergantian petugas," ujarnya.

"Karena yang bertugas pada waktu itu, yang petugas sore itu sementara merujuk pasien ke Polewali. Jadi jeda menunggu petugas pengganti itu masuk ke pasien, ada keterlambatan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Ratna mengungkapkan jika hanya ada bidan yang sedang melakukan pelayanan di lantai 2 Puskesmas saat pasien masuk. Namun bidan tersebut juga sedang menangani pasien lain.

"Menurut ibu kapus (Kepala Puskesmas) pada saat kejadian ada petugas bidan, tapi ada di lantai 2, ada pasiennya juga, sementara menangani pasien kebidanan jadi tidak sempat melihat ke bawah," terangnya.

Meski begitu, Ratna menuturkan seharusnya tidak boleh ada kekosongan petugas jaga di Puskesmas Nosu yang masuk kategori Puskesmas rawat inap.

"Di situlah titik kelemahannya, karena sebenarnya ini Puskesmas rawat inap, jadi (petugas) harus standby 24 jam, jadi tidak boleh ada kekosongan petugas," terangnya.

Hanya saja, lanjut dia, jumlah petugas medis di Puskesmas Nosu memang terbatas. Lima perawat berstatus aparatur sipil negara (ASN) yang satu di antaranya sedang cuti.

"Untuk tenaga perawat itu ada lima orang yang ASN. Cuman satu lagi cuti menurut informasi dari pak kapus, jadi hanya empat orang yang aktif untuk melayani rawat inap, poli, dan lain-lain," ungkap Ratna.

Bahkan kata Ratna, saat kejadian tidak ada dokter yang berjaga di Puskesmas Nosu. Sebab, dokter yang ada terangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di daerah lain.

"Dokter yang lalu itu sudah selesai masa tugasnya karena lulus PNS di daerah lain. Memang tidak ada dokter, tapi sudah ada dokter yang akan bertugas di daerah Nosu," pungkasnya.

Dalam potongan video pendek yang dilihat detikSulsel, Sabtu (2/8), tampak seorang pasien wanita paruh baya terbaring lemah di antara kerabatnya yang terlihat kebingungan dan putus asa. Terdengar suara pria mengaku terpaksa menyiarkan secara langsung melalui media sosial kondisi pasien lantaran belum ditangani petugas medis meski telah menunggu dalam waktu cukup lama.

"Terpaksa saya bikin siaran langsung, dengan terpaksa ini. Saya sudah menunggu 10 sampai 15 menit, pasiennya darurat begini sampai sekarang belum ada (petugas medis), inikan yang dibilang kemajuan di Puskesmas Nosu begini," ujar pria dengan nada kesal.




(asm/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads