Kata BNN-Polisi Usai Wagub Sulbar Ungkap Ada Bandar Narkoba di Polman

Kata BNN-Polisi Usai Wagub Sulbar Ungkap Ada Bandar Narkoba di Polman

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 30 Jul 2025 07:14 WIB
Wagub Sulbar Salim S Mengga.
Wagub Sulbar Salim S Mengga. Foto: (Dok Istimewa)
Polewali Mandar -

Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Barat (Sulbar) Salim S Mengga bikin heboh usai menyebut ada bandar narkoba yang berkeliaran di wilayah Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), dalam unggahannya di media sosial. Unggahan itu sontak menuai respons dari Badan Narkotik Nasional (BNN) hingga polisi.

"Di dekat jembatan Sungai Mandar ada bandar narkoba yang bolak-balik ke Kalimantan Timur mengambil narkoba, semua orang tahu di Tinambung, tetapi sama sekali tidak tersentuh hukum, tahu alasannya? Dalam pembinaan, aneh tetapi nyata," tulis Salim Mengga dalam akun Facebooknya dan beredar lewat tangkapan layar dilihat detikcom, Senin (28/7/2025).

Tangkapan layar unggahan Wagub Sulbar soal bandar narkoba di Tinambung, Polewali Mandar.Tangkapan layar unggahan Wagub Sulbar soal bandar narkoba di Tinambung, Polewali Mandar. Foto: (Dok Istimewa)

Salim belakangan mengungkap ciri-ciri bandar narkoba yang berkeliaran di Tinambung Polman. Bandar narkoba yang dimaksud berjumlah dua orang, satu sudah meninggal dan satu lainnya merupakan seorang perempuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu ada dua bandar, tetapi yang satu sudah almarhum, yang satunya lagi perempuan," kata Salim Mengga dalam rilis Pemprov Sulbar, Selasa (29/7/2025).

Salim menyebut sosok bandar itu mengambil sabu dari Kalimantan Timur (Kaltim). Dia pun menyinggung agar aparat penegak hukum (APH) tidak hanya membasmi pengedar, namun juga bandar yang terus menyuplai narkoba ke masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Selama bandarnya masih bebas, maka pengguna baru akan terus bermunculan. Penanganan harus menyentuh sumbernya," tuturnya.

Menurut Salim, perdagangan narkoba memang menjanjikan, sehingga banyak yang berminat. Dia pun berharap dengan ditangkapnya satu pengguna sabu baru-baru ini di wilayah Polman bisa membuat bandar narkoba segera terungkap dan dibebuk."Bandar ini yang membawa narkoba ke Sulawesi Barat, baik melalui laut maupun udara," ucap Salim.

Salim menilai peredaran narkoba di Sulbar masih belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Meski kata dia, aparat penegak hukum terus melakukan operasi penangkapan, masih ada bandar narkoba yang berkeliaran bebas dan menjalankan jaringan peredaran barang haram.

"Selama masih ada bandar yang tidak tersentuh hukum, maka peredaran narkoba tidak akan pernah benar-benar berhenti," imbuhnya.

Kendati demikian, Salim tidak merinci lebih jauh sosok bandar perempuan yang dimaksud. Saat ini, dia mengaku tengah mendukung peningkatan operasi yang sedang dilakukan pihak kepolisian dalam pemberantasan narkoba.

"Hari ini narkoba sementara saya hentikan (pernyataan), dengan adanya peningkatan operasi pemberantasan narkoba oleh pihak kepolisian, semoga bandar dapat terciduk," ucapnya.

Respons BNN Polman

Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Polman menanggapi pernyataan Salim S Mengga. BNNK mengakui jika daerah Tinambung memang rawan peredaran narkoba.

"Iya, Tinambung itu masuk kategori rawan narkoba, Balanipa, Campalagian, itu termasuk kategori rawan," kata Kepala BNNK Polman Syabri Syam kepada wartawan, Selasa (29/7).

Menurut Syabri, sebelumnya BNNK Polman banyak melakukan pengungkapan kasus peredaran narkoba di daerah tersebut. Diakuinya, BNNK Polman pernah mengamankan bandar dengan barang bukti 500 gram sabu.

"Pengungkapan termasuk banyak-banyak di sana. Sudah ada beberapa sampai barang bukti 500 gram kita ungkap," ujarnya.

Syabri menyebut jika pengungkapan sejumlah kasus narkoba itu tidak terfokus pada wilayah yang dekat dengan jembatan Sungai Mandar atau jembatan Tinambung. Tetapi tersebar pada sejumlah wilayah di Kecamatan Tinambung.

"Artinya ada di beberapa desa termasuk di Babarura, daerah yang masuk Kecamatan Tinambung lah," bebernya.

Syabri pun berharap warga melapor ke pihak terkait jika mengetahui keberadaan pengguna atau pengedar narkoba di sekitarnya. Ia berharap hal tersebut tidak disampaikan melalui media sosial karena akan membuat para pelaku melarikan diri.

"Kita selalu sosialisasikan apabila mengetahui ada bandar atau penyalahguna (narkoba) bisa laporkan ke BNN atau Polres atau pihak terkait lain. Jangan diungkap di medsos, bandar lari kalau ketahuan begitu, kita juga tidak bisa langsung (menindak) yang bersangkutan ini kalau info tidak A1 (valid)," jelasnya.

Ia mengaku akan tetap berupaya menelusuri keberadaan bandar narkoba dimaksud Wagub Salim S Mengga yang disampaikan dalam unggahan status Facebook, meski tahun ini BNNK Polman tidak lagi melakukan proses lidik karena dialihkan ke BNN Provinsi.

"Sebenarnya di BNNK Polman sekarang ini, tahun ini sudah ada lidik, dialihkan semua ke BNN Provinsi (Sulbar). Adapun yang dimaksud itu (Wagub Salim) nanti kita lakukan penyelidikan lebih lanjut," tutupnya.

Respons Polres Polman

Polres Polman juga menanggapi pernyataan Salim. Polisi mengaku telah menangkap satu pelaku narkoba baru-baru ini dan masih dalam pengembangan.

"Saat ini proses pengembangan kasus, usai tertangkapnya salah satu pelaku," ujar Kasat Narkoba Polres Polman Iptu Irman Setiawan melalui pesan singkat, Senin (28/7).

Irman mengatakan pihaknya telah menangkap seorang pelaku berinisial Z dengan barang bukti 2 sachet sabu pada Kamis (24/7). Diduga barang haram tersebut diperoleh pelaku dari jaringan di wilayah Tinambung.

"Kemungkinan adanya jaringan peredaran narkoba dari Tinambung, kita dalam pengembangan," bebernya.

Imran memastikan akan terus melakukan pengejaran terhadap pelaku narkoba. Termasuk bandar narkoba yang disebut Salim Mengga di wilayah Tinambung.

"Kalau bandarnya kabur kami akan kejar," pungkasnya.

Halaman 2 dari 5


Simak Video "Video: Penari-penari Banua Kaeyyang di Polman Pingsan gegara Kelelahan"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads