Sulawesi Utara

Beda Data soal KM Barcelona Terbakar: Manifes 280 Penumpang, Korban 580 Orang

Tim detikcom - detikSulsel
Selasa, 22 Jul 2025 07:00 WIB
Foto: Kondisi KM Barcelona 5 yang terbakar di Pulau Talise, Minahasa Utara. (dok. Istimewa)
Minahasa Utara -

Basarnas Manado melaporkan 580 orang menjadi korban dalam kebakaran KM Barcelona V di perairan Talise, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut). Usut punya usut, jumlah korban ternyata dua kali lebih besar dari yang terdata di manifes sebanyak 280 penumpang.

Diketahui, kebakaran KM Barcelona tepatnya terjadi di perairan Desa Talise, Kecamatan Likupang Barat, Minggu (20/7/2025) sekitar pukul 14.00 Wita. Polda Sulut yang mengusut kasus kebakaran ini menetapkan nakhoda kapal berinisial IB sebagai tersangka imbas perbedaan data korban dengan manifes.

Berdasarkan data Basarnas Manado hingga Senin (21/7) sore, sebanyak 575 orang dari 580 korban di antaranya berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Sementara 3 penumpang dilaporkan meninggal dunia dan 2 orang lainnya masih dalam pencarian.


"(Korban kebakaran KM Barcelona) yang 2 belum bisa masuk MD (kategori meninggal dunia)," ungkap Humas Basarnas Manado Nuriadin Gulemeng kepada detikcom, Senin (21/7).

Sementara itu, Kasi Ops Basarnas Sulut Bagus Ngurah mengatakan, tiga korban meninggal telah teridentifikasi dan jasadnya sudah dievakuasi. Mereka adalah Asna Lapea, Zakaria Tindigulangi dan Juliana Gumolung.

"Korban jiwa sementara yang pasti ada tiga orang, yang dua lagi kami masih melakukan pendataan dan mencari identitasnya," tutur Bagus.

Menhub Usut Beda Data Korban dengan Manifes

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi akan menyelidiki dugaan KM Barcelona melebihi kapasitas. Hal ini setelah jumlah korban kebakaran ternyata melebihi dari data manifes.

"Kita perlu verifikasi, penjelasan dari penumpang kan ada yang dia tukaran. Jadi kita harus memastikan," kata Dudy usai menjenguk korban kebakaran KM Barcelona di Pelabuhan Manado, Senin (21/7).

Dudy memberikan kesempatan kepada kepolisian melakukan penyelidikan, sedangkan Basarnas fokus mengevakuasi korban. Sementara pihaknya akan mengevaluasi penerapan prinsip keselamatan berlayar.

"Ini bagian dari evaluasi kami pada setiap kejadian, apa yang kami perbaiki akan kami perbaiki. Kalau ada kelalaian ataupun ada tindak pidana kami serahkan ke aparat penegak hukum," jelasnya.

Dudy turut memastikan seluruh korban kebakaran kapal dalam penanganan. Dia menegaskan pihak Jasa Raharja turun tangan melakukan tindak lanjut.

"Untuk korban bisa dipastikan rumah sakit menangani secara penuh karena pihak Jasa Raharja meng-cover semuanya. Kalau yang jenazah kami memberikan kepolisian melakukan identifikasi," ucap Dudy.

Pihak KM Barcelona Tanggapi Polemik Beda Data

PT Surya Pacific Indonesia selaku pemilik atau pengelola KM Barcelona menanggapi polemik perbedaan data korban dengan manifes. Berdasarkan manifes, jumlah penumpang KM Barcelona sebanyak 280 orang.

Perwakilan Divisi Humas PT Surya Pacific Indonesia, Ridwan Faluga mengatakan, jumlah itu sudah termasuk 15 anak buah kapal (ABK) dan nakhoda. Dia menyebut data manifes 280 penumpang berasal dari 3 pelabuhan.

"Yang di manifes 280 orang berasal dari 3 pelabuhan, (terdiri dari pelabuhan) Beo, Melonguane dan Lirung. Jadi sampai saat ini kami hanya menginfo sesuai data kami," ucap Ridwan kepada wartawan di kantornya di Manado, Senin (21/7).

Ridwan menduga ada penumpang yang tidak memiliki tiket justru diam-diam naik ke kapal. Hal inilah yang diduga turut memicu adanya perbedaan data dari manifes dengan jumlah korban kebakaran KM Barcelona.

"Ketika naik dan tidak membeli tiket namun mereka tetap ditagih dalam pemeriksaan tiket di perjalanan. Biasanya alasan uang pas-pasan. Kalau tidak ada tiket tetap dikenakan biaya, mereka tidak mungkin diturunkan di laut. Mereka itu yang tidak terdata," ungkapnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...




(sar/sar)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork