Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Suhardi Duka (SDK) mewajibkan siswa SMA/SMK sederajat untuk membaca minimal 20 judul buku sebelum lulus. Kebijakan ini sebagai upaya pembinaan literasi dan menumbuhkan budaya membaca di kalangan pelajar.
"Pentingnya pengembangan budaya membaca sebagai bagian dari pembangunan kecerdasan bangsa, sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan," kata SDK dalam keterangannya, Minggu (13/7/2025).
Kebijakan yang menjadi syarat kelulusan bagi siswa SMA/SMK itu tertuang dalam surat edaran gubernur bernomor 000.4.14.1/174//11/2025, tertanggal 5 Juli 2025 dan disampaikan kepada seluruh kepala daerah, perangkat daerah, dan instansi vertikal se-Sulawesi Barat.
Suhardi Duka menegaskan kebijakan ini sebagai bagian dari pembinaan literasi sekaligus syarat kelulusan. Dari 20 judul buku, dua di antaranya adalah buku tentang Andi Depu dan Baharuddin Lopa, dua tokoh asal Sulawesi Barat yang telah mengukir sejarah penting bagi bangsa.
"Gerakan ini menjadi salah satu upaya nyata Pemprov Sulbar dalam membangun generasi literat sebagai fondasi pembangunan daerah menuju Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera," imbuhnya.
Untuk mendukung program tersebut, Suhardi Duka memerintahkan bupati untuk memastikan sekolah memiliki perpustakaan dan buku yang layak. Serta membuat Pojok Baca atau perpustakaan mini di setiap instansi.
"Pemerintah daerah diminta memastikan bahwa setiap sekolah memiliki perpustakaan yang layak dengan koleksi buku yang beragam, tidak terbatas pada buku paket saja," katanya.
"Tak hanya di lingkungan sekolah, juga menginstruksikan seluruh instansi pemerintah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk menyediakan Pojok Baca atau Perpustakaan Mini. Pengelolaannya dilakukan oleh masing-masing instansi sebagai upaya menumbuhkan budaya literasi di tempat kerja," lanjutnya.
Selanjutnya, sekolah-sekolah dari jenjang SD hingga SMA/SMK dan madrasah diinstruksikan untuk mengatur kunjungan rutin ke perpustakaan minimal sekali sepekan. Kemudian menyiapkan tenaga pengelola Pojok Baca dan perpustakaan sekolah.
Indeks Literasi di Sulbar Rendah
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Sulbar, Khaeruddin Anas mengatakan indeks literasi di Sulbar masih sangat rendah. Hal itu yang memantik gubernur untuk membuat program wajib baca bagi pelajar demi menumbuhkan budaya melek literasi.
"Waktu itu ide pak gubernur mendorong supaya masyarakat semakin tercerdaskan, Beliau mewajibkan agar anak-anak sekolah membaca buku," kata Khaeruddin kepada wartawan, Senin (14/7).
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Simak Video "Video UNESCO: Tingkat Literasi Orang Dewasa di RI 96%, Tapi Masih Ada PR"
(hsr/hsr)