Keluarga melapor ke Mabes Polri soal hilangnya mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi Samuel Marbun. Pihak keluarga menuding mantan Kapolres Teluk Bintuni AKBP Choiruddin Wachid dan Kabag Ops Polres Bintuni AKP Sakaria Tampo tidak profesional dalam operasi pencarian terhadap Iptu Tomi.
"Kalau saya pribadi ada laporan yang saya ajukan untuk mantan Kapolres dan Kabag Ops Bintuni yang sudah dimasukkan ke Mabes Polri. Laporan itu mengenakan ketidakprofesionalan dengan menyurati instansi terkait saat hilangnya suami saya," kata istri Iptu Tomi, Riah Tarigan kepada detikcom, Jumat (2/5/2025).
Riah mengatakan laporannya dimasukkan ke Mabes Polri pada Jumat (28/3). Pihak keluarga mempertanyakan Polres Teluk Bintuni yang dituding memulangkan tim penebalan pasukan TNI saat pencarian Iptu Tomi pada tahap pertama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Laporan saya di Mabes Polri tetap dilanjutkan. Siapa yang menghalang-halangi proses pencarian suami saya di tahap pertama harusnya bertanggung jawab atas kasus suami saya ini," tegas Riah.
Sementara terkait pencarian tahap ketiga yang sudah dihentikan, Riah menunggu tindak lanjut dari Komisi III DPR RI. Dia berharap ada rapat dengar pendapat (RDP) agar hasil operasi pencarian bisa disampaikan secara transparan.
"Untuk pencarian tahap ketiga ini keluarga nanti ada pertemuan RDP dengan DPR. Nanti di sanalah kami akan buka semua, biar terang semuanya. Karena hingga kini tidak ada tanda-tanda ditemukan," bebernya.
Riah mengatakan keberadaan Iptu Tomi sejak pencarian tahap pertama hingga ketiga belum diketahui. Dia berharap ada tindak lanjut dari laporannya.
"Prosedur yang sudah saya laporkan di awal. Jadi saya sudah masukkan laporan ke beberapa instansi yang terkait, dan itu tetap saya lanjutkan proses hukumnya tetap berjalan," jelasnya.
Keluarga juga mengaku akan melanjutkan proses pencarian secara mandiri. Pihaknya akan melibatkan warga setempat melakukan pencarian terhadap Iptu Tomi.
"Keluarga tentunya tetap berusaha melakukan pencarian walaupun sebisanya kita dengan kekurangan kita tetap melakukan pencarian. Pencarian dengan perbantuan masyarakat sekitar dengan apa yang kami bisa," tutur Riah.
"Saya berharap agar masyarakat bisa membantu pihak keluarga, bisa mencari atau menemukan. Saya memohon dan saya berharap untuk masyarakat yang mungkin ada yang tinggal di wilayah Moskona Barat yang mungkin melihat atau mungkin mengenal suami saya," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Operasi AB Moskona 2025 untuk mencari Iptu Tomi resmi dihentikan pada Kamis (1/3). Kapolda Papua Barat Irjen Johnny E Isir mengatakan pencarian tahap ketiga yang melibatkan 510 personel gabungan ini digelar sejak 21 April lalu.
"Dengan hati penuh empati dan semangat kemanusiaan, operasi SAR terhadap Iptu Tomi Samuel Marbun resmi ditutup oleh Polda Papua Barat. Operasi ini menjadi salah satu misi perbantuan kemanusiaan terbesar yang dilaksanakan di wilayah Papua Barat," kata Johnny.
(sar/ata)