Petani di Pinrang Keluhkan Harga Gabah di Bawah HPP Rp 6.500

Petani di Pinrang Keluhkan Harga Gabah di Bawah HPP Rp 6.500

Muhclis Abduh - detikSulsel
Kamis, 10 Apr 2025 17:30 WIB
Pedagang melakukan penimbangan gabah di Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Foto: Pedagang melakukan penimbangan gabah di Pinrang. (dok. Istimewa).
Pinrang -

Petani di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengeluhkan pembelian gabah hanya Rp 6.300 per kilogram atau dibawah harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 6.500 per kilogram. Petani juga mengeluhkan adanya pemotongan 7 kg per karung.

"Harga gabah kering itu Rp 6.300 per kilogram. Pedagang bilang nda bisa penuhi harga HPP yang Rp 6.500 per kilogram," ujar Sekretaris Serikat Petani Indonesia (SPI) Pinrang, Abdul Rasyid kepada detikSulsel, Kamis (10/4/2025).

Alasan dari pedagang kata Rasyid, selalu sama yakni rendemen gabah. Selain itu, panen raya di Pinrang bertepatan dengan musim hujan sehingga gabah terendam air hujan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alasan pemotongan rendemennya turun dan katanya musim hujan," katanya.

Dia juga mengungkapkan bahwa ada pemotongan timbangan gabah dari 7 kg hingga 10 kg per karungnya. Hal tersebut juga dinilai sangat merugikan petani.

ADVERTISEMENT

"Semua petani di Pinrang mengalami pemotongan. Itu 7 sampai 10 kilogram per karung," bebernya.

Menurutnya, pemotongan timbangan sampai 10 kg hanya terjadi di Pinrang. Sementara di daerah lain seperti Sidrap hanya dipotong sampai 3 kg.

"Ini di Pinrang ji potongan begitu. Sidrap itu hanya 2-3 kg dipotong. Di Wajo malah itu tidak ada pemotongan. Masa hanya kita di Pinrang yang begini besar potongannya," paparnya.

Dia pun meminta Pemkab dan aparat membantu mengawasi pembelian gabah oleh pedagang. Hal ini untuk menjamin petani tidak dirugikan dengan pemotongan dan harga yang rendah.

"Ini tidak bisa selesai kalau bukan pemerintah dan kepolisian yang turun tangan. Pihak kepolisian lakukan sidak agar ada efek jera ke pedagang nakal," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pinrang Andi Sinapati Rudy membantah adanya pemotongan saat proses transaksi jual beli gabah. Dia mengklaim semua proses transaksi telah diawasi Babinsa dan Bhabinkamtibmas

"Tadi Pak bupati itu turun langsung turun mengecek transaksi petani dengan mitra dan itu tidak ada potongan. Semua transaksi jual beli panen dan hasil panen petani itu juga didampingi Babinsa, Bhabinkamtibmas dan penyuluh pertanian," jelasnya.

Terkait harga juga kata dia terpantau sudah sesuai. Belum ada laporan yang diterima adanya pembelian harga gabah di bawah HPP Rp 6.500 per kilogram.

"Kami sudah pantau harga pembelian sudah sesuai Rp 6.500 per kilogram. Kita pastikan sulit bagi tengkulak bermain sebab ini pengawasan ketat agar tidak ada potongan," tegasnya.




(hsr/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads