- Kapan Boleh Puasa Syawal Setelah Idul Fitri? Pendapat Pertama: Puasa Boleh Dilaksanakan Sejak 2 Syawal Pendapat Kedua: Puasa Syawal Tidak Boleh Tepat Setelah Lebaran
- Jumlah dan Ketentuan Puasa Syawal Puasa Syawal 6 Hari 1. Puasa Syawal Berturut-turut 2. Puasa Syawal Tidak Berturut-turut 3. Puasa Syawal di Tengah Bulan Puasa Syawal Sebulan Penuh
- Puasa Syawal tapi Belum Qadha
- Jadwal Puasa Syawal 1445 H/2025 M
- Niat Puasa Syawal
Bulan Syawal merupakan bulan kesepuluh dalam penanggalan kalender Hijriah yang terletak tepat setelah Ramadhan. Pada bulan ini terdapat anjuran untuk mengerjakan puasa sunnah bagi umat muslim untuk memperoleh keutamaan.
Akan tetapi, 1 Syawal bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri yang terdapat larangan puasa di dalamnya. Biasanya, suasana perayaan Idul Fitri ini masih berlangsung pada beberapa hari setelahnya.
Oleh karena itu, banyak yang kemudian menanyakan terkait waktu yang tepat memulai puasa Syawal. Lantas, kapan diperbolehkan puasa Syawal setelah Idul Fitri?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapan Boleh Puasa Syawal Setelah Idul Fitri?
Para ulama berbeda pendapat mengenai waktu dimulainya puasa Syawal setelah Idul Fitri. Ada yang membolehkan tepat setelah Idul Fitri atau 2 Syawal, namun ada pula yang tidak menganjurkannya.
Semua pendapat itu disandarkan pada periwayatan hadis sabda Rasulullah SAW. Agar lebih jelas, berikut penjelasannya:
Pendapat Pertama: Puasa Boleh Dilaksanakan Sejak 2 Syawal
Ustaz Ammi Nur Baits dalam laman Konsultasi Syariah menjelaskan bahwa Ibnu Rajab mengatakan mayoritas ulama berpendapat puasa di tepat setelah Idul Fitri itu tidak makruh. Artinya, berpuasa di tanggal 2 Syawal boleh saja dilakukan.
Sebagaimana disyaratkan dalam hadis dari Imran bin Husain, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Jika kamu sudah selesai berhari raya, berpuasalah," (HR Ahmad, no. 19852)." (Lathaiful Ma'arif, hlm. 385)
Pendapat Kedua: Puasa Syawal Tidak Boleh Tepat Setelah Lebaran
Berdasarkan pendapat Ma'mar, Abdurrazaq, dan diriwayatkan dari Atha' bahwa puasa Syawal tidak boleh dilaksanakan persis setelah Idul Fitri. Sebab, hari tersebut merupakan hari makan dan minum sehingga tidak diperkenankan puasa.
Sebaiknya, puasa Syawal dikerjakan sekitar tengah bulan. Pendapat ini bertentangan dengan Ibnu Rajab, dia mengatakan bahwa, "ini adalah pendapat yang aneh" (Lathaiful Ma'arif, hlm. 384-385).
Berdasarkan penjelasan di atas, maka waktu diperbolehkannya puasa setelah Idul Fitri terbagi menjadi dua. Pertama, yaitu bisa dilakukan tanggal 2 Syawal, sementara yang lainnya berpandangan dikerjakan di pertengahan Syawal.
Jumlah dan Ketentuan Puasa Syawal
Umat muslim perlu mengetahui ketentuan mengenai puasa Syawal sebelum melaksanakannya. Agar lebih jelas, berikut jumlah dan ketentuannya:
Puasa Syawal 6 Hari
Menukil buku Panduan Praktis Ibadah Puasa oleh E Syamsuddin dan AS Alim, puasa Syawal dikerjakan sebanyak enam hari di bulan Syawal. Sebagaimana dianjurkan Rasulullah SAW bahwa:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِرًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian melanjutkannya dengan enam hari di bulan Syawal maka ia seakan puasa sepanjang tahun." (HR. Muslim, Abu Daud, dan At-Tirmidzi)
Jika dilaksanakan sebanyak 6 hari, terdapat perbedaan pendapat mengenai ketentuan pelaksanaannya.
1. Puasa Syawal Berturut-turut
Dinukil dari buku Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriah oleh Siti Zumratus Sa'adah, Imam Asy-Syafi'i dan Ibnu Mubarak berpendapat puasa enam hari di bulan Syawal dikerjakan secara berturut-turut. Seperti yang dijelaskan Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Barang siapa berpuasa enam hari setelah Idul Fitri secara berturut-turut, maka seakan-akan telah berpuasa selama setahun penuh" (HR Ath-Thabarani).
2. Puasa Syawal Tidak Berturut-turut
Selanjutnya, ada pandangan bahwa puasa Syawal tidak harus dilaksanakan berturut-turut. Puasa ini juga tidak mesti langsung dikerjakan setelah Hari Raya Idul Fitri.
Meski begitu, seseorang yang berpuasa enam hari di bulan Syawal akan tetap mendapatkan keutamaannya.
3. Puasa Syawal di Tengah Bulan
Jika dikerjakan pada pertengahan bulan, maka waktu puasa Syawal adalah tiga hari sebelum dan sesudah Ayyamul Bidh. Tepatnya pada tanggal 10, 11, 12, 16, 17, 18 Syawal 1446 H/2025 M.
Puasa Syawal Sebulan Penuh
Berdasarkan buku Panduan Praktis Ibadah Puasa, Rasulullah SAW sendiri tidak pernah memberikan tuntunan mengerjakan puasa di keseluruhan bulan Syawal. Meski begitu, tidak ada larangan terkait waktu pengerjaannya tersebut.
Ibnu Rajab Al-Hanbali meriwayatkan bahwa beberapa orang di masa Rasulullah SAW mengerjakan puasa penuh di bulan Syawal. Salah satunya adalah Usamah bin Zaid.
Puasa Syawal tapi Belum Qadha
Sebelum melaksanakan puasa Syawal, dianjurkan bagi umat muslim untuk melunasi hutang puasa wajibnya terlebih dahulu. Hal ini diajarkan Ummu Salamah kepada keluarganya karena khawatir tidak mendapatkan keutamaannya.
Dituliskan dalam buku 12 Amalan Mulia Sepanjang Tahun karya Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny, alim ulama berpendapat seseorang tidak akan mendapatkan pahala puasa enam hari Syawal, jika masih memiliki hutang puasa Ramadhan. Sebab, puasa Ramadhan hukumnya wajib sehingga harus didahulukan.
Keutamaan puasa enam hari Syawal ini hanya diberikan kepada orang-orang yang telah menyempurnakan puasa Ramadhan. Oleh karenanya, lebih baik mengganti puasa terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan puasa enam hari Syawal.
Jadwal Puasa Syawal 1445 H/2025 M
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada pendapat puasa Syawal bisa dilakukan tepat setelah Idul Fitri, di pertengahan bulan, serta kapan saja asal berjumlah 6 hari. Nah, untuk memudahkan mengatur jadwal puasa berikut kalender bulan Syawal 2025:
- 2 Syawal 1446 H: Selasa, 1 April 2025
- 3 Syawal 1446 H: Rabu, 2 April 2025
- 4 Syawal 1446 H: Kamis, 3 April 2025
- 5 Syawal 1446 H: Jumat, 4 April 2025
- 6 Syawal 1446 H: Sabtu, 5 April 2025
- 7 Syawal 1446 H: Minggu, 6 April 2025
- 8 Syawal 1446 H: Senin, 7 April 2025
- 9 Syawal 1446 H: Selasa, 8 April 2025
- 10 Syawal 1446 H: Rabu, 9 April 2025
- 11 Syawal 1446 H: Kamis, 10 April 2025
- 12 Syawal 1446 H: Jumat, 11 April 2025
- 13 Syawal 1446 H: Sabtu, 12 April 2025 (Ayyamul Bidh)
- 14 Syawal 1446 H: Minggu, 13 April 2025 (Ayyamul Bidh)
- 15 Syawal 1446 H: Senin, 14 April 2025 (Ayyamul Bidh)
- 16 Syawal 1446 H: Selasa, 15 April 2025
- 17 Syawal 1446 H: Rabu, 16 April 2025
- 18 Syawal 1446 H: Kamis, 17 April 2025
- 19 Syawal 1446 H: Jumat, 18 April 2025
- 20 Syawal 1446 H: Sabtu, 19 April 2025
- 21 Syawal 1446 H: Minggu, 20 April 2025
- 22 Syawal 1446 H: Senin, 21 April 2025
- 23 Syawal 1446 H: Selasa, 22 April 2025
- 24 Syawal 1446 H: Rabu, 23 April 2025
- 25 Syawal 1446 H: Kamis, 24 April 2025
- 26 Syawal 1446 H: Jumat, 25 April 2025
- 27 Syawal 1446 H: Sabtu, 26 April 2025
- 28 Syawal 1446 H: Minggu, 27 April 2025
- 29 Syawal 1446 H: Senin, 28 April 2025
Niat Puasa Syawal
Sebelum melaksanakan puasa Syawal, umat muslim perlu mengetahui nikmatnya terlebih dahulu. Berikut niatnya dari buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa oleh Nur Solikin:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin an sittatin min syawwalin lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat berpuasa sunnah enam hari bulan Syawwal karena Allah Ta'ala."
Itulah penjelasan untuk pertanyaan 'kapan boleh puasa Syawal setelah Idul Fitri?'. Semoga menjawab, detikers!
(urw/urw)