Hari Raya Nyepi 2025 Tanggal Berapa? Ini Jadwal dan Rangkaian Upacaranya

Hari Raya Nyepi 2025 Tanggal Berapa? Ini Jadwal dan Rangkaian Upacaranya

Fatmawati Hamzading - detikSulsel
Rabu, 26 Mar 2025 19:00 WIB
Sejumlah umat Hindu melakukan prosesi upacara Melasti di Pantai Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (23/3/2025). Upacara tersebut sebagai bentuk ritual penyucian diri serta alam dan merupakan rangkaian menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947.
Foto: Antara Foto/Putra M Akbar
Makassar -

Nyepi adalah salah satu hari raya bagi umat Hindu. Lantas, Hari Raya Nyepi 2025 tanggal berapa?

Hari Raya Nyepi merupakan pergantian tahun dalam kalender Saka. Kalender Saka sendiri adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh umat Hindu.

Dikutip dari Jurnal Ilmu Falak dan Astronomi Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram yang berjudul "Sejarah Penggunaan Kalender Aji Saka di Tanah Jawa", penanggalan pada kalender Saka didasarkan pada beredarnya Bulan mengelilingi Bumi atau disebut juga dengan penanggalan Saliwahana. Kalender ini banyak digunakan untuk menentukan hari-hari besar keagamaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, bagi detikers yang merayakan Hari Raya Nyepi, berikut ulasan lengkap mengenai jadwal, sejarah, hingga rangkaian upacaranya.

Yuk, disimak!

ADVERTISEMENT

Hari Raya Nyepi Tanggal Berapa?

Hari Raya Nyepi ditetapkan pemerintah sebagai hari libur nasional yang diikuti dengan cuti bersama. Penetapan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025.

Berdasarkan SKB 3 Menteri tersebut, Hari Nyepi 2025 atau Tahun Baru Saka 1947 jatuh pada Sabtu, 29 Maret 2025. Sementara cuti bersama Hari Suci Nyepi ini jatuh sehari sebelumnya pada Jumat, 28 Maret 2025.

Selama merayakannya, umat Hindu juga dapat menikmati libur panjang. Pasalnya, Hari Raya Nyepi ini berdekatan dengan libur akhir pekan.

Agar lebih jelas, berikut rincian libur peringatan Hari Nyepi 2025:

  • Jumat, 28 Maret 2025: Cuti Bersama Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947)
  • Sabtu, 29 Maret 2025: Libur nasional Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947)
  • Minggu, 30 Maret 2025: Libur akhir pekan

Sejarah Hari Raya Nyepi

Dilansir dari laman resmi Desa Jagapati, Kabupaten Badung, Bali, sejarah Hari Raya Nyepi bermula pada awal abad Masehi, ketika wilayah India dan sekitarnya sering dilanda krisis dan konflik berkepanjangan.

Pertempuran antara berbagai suku bangsa seperti Suku Saka, Pahiava, Yueh Chi, Yavana, dan Malaya terjadi secara bergantian, dengan kemenangan dan kekalahan yang terus berpindah. Kondisi ini menyebabkan ketegangan dalam kehidupan beragama.

Pada akhirnya, Suku Saka yang dipimpin oleh Raja Kaniska I berhasil menjadi pemenang dan menyatukan bangsa yang sebelumnya terpecah. Pada 1 Caitramasa tahun 01 Saka (78 Masehi), Raja Kaniska I dinobatkan sebagai raja, yang juga menandai dimulainya perhitungan tahun Saka.

Sejak saat itu, kehidupan bernegara, bermasyarakat, dan beragama di India mulai diatur kembali. Selain itu, peringatan Tahun Baru Saka menjadi simbol kebangkitan, pembaharuan, persatuan, toleransi, kedamaian, dan kerukunan nasional.

Pada tahun 456 Masehi, Sang Aji Saka membawa peringatan Tahun Saka ke Jawa, tepatnya di Desa Waru, Rembang, Jawa Tengah. Di sana, ia mengenalkan aksara Jawa dan mempengaruhi perkembangan Hindu di Nusantara yang telah ada sejak 4,5 abad sebelumnya.

Inilah sejarah peringatan Tahun Baru Saka atau Hari Raya Nyepi yang dirayakan oleh umat Hindu hingga kini.

Rangkaian Upacara Hari Raya Nyepi

Dikutip dari Jurnal Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu Kendari Sulawesi Tenggara yang berjudul "Upacara Hari Raya Nyepi sebagai Upaya Perekat Keberagaman", pelaksanaan Hari Raya Nyepi terdiri dari beberapa upacara adat. Upacara ini tentu menyimpan arti dan makna masing-masing.

Upacara Melasti yang dilakukan sebelum Hari Raya Nyepi memiliki makna sebagai bentuk penyucian diri. Sementara upacara Tawur Kesanga bermakna penyucian dari unsur-unsur jahat yang ada dalam diri kita. Selanjutnya, ada pelaksanaan Catur Brata Penyepian dan Ngembak Geni.

Berikut rincian lengkap mengenai perayaan upacara tersebut:

Melasti

Upacara Melasti dilaksanakan sebelum Hari Raya Nyepi. Pada upacara ini, segala perlengkapan persembahyangan yang ada di pura disucikan dengan cara dibawa ke laut atau sungai.

Laut dianggap sebagai sumber Tirtha Amertha oleh umat Hindu. Tirtha Amerta memiliki arti sumber air yang dianggap suci.

Tawur Kesanga

Upacara ini dilaksanakan sehari sebelum Nyepi, yaitu pada Tilem Kesanga (IX). Upacara ini merupakan bentuk penyucian untuk mengembalikan hal-hal negatif ke hal-hal positif.

Upacara ini adalah upacara ritual dengan mempersembahkan korban atau sesajen yang ditujukan untuk para Bhuta Kala. Bhuta Kala dipercaya merupakan perusak alam semesta.

Pelaksanaan upacara ini dianggap dapat membuat alam semesta senantiasa harmonis dan tentram. Upacara ini dilaksanakan di pedesaan hingga di pinggir-pinggir sungai.

Catur Brata Penyepian

Pada hari ini semua umat Hindu melaksanakan Nyepi dengan empat pantangan. Empat pantangan tersebut terbagi menjadi, yaitu:

  • Amati Geni maksudnya tidak boleh menyalakan dan menggunakan api serta tidak mengobarkan hawa nafsu;
  • Amati Karya, yaitu tidak melakukan kegiatan kerja jasmani melainkan meningkatkan kegiatan menyucikan rohani;
  • Amati Lelungan artinya tidak bepergian; dan
  • Amati Lelanguan, yaitu tidak mengobarkan kesenangan/hiburan.

Ngembak Geni

Tahapan terakhir dari Hari Raya Nyepi adalah Ngembak Geni, yang berarti pengakuan dan pengikhlasan. Ini mengandung makna bahwa sebagai manusia, kita harus mengakui kesalahan, serta saling meminta dan memberi maaf.

Setelah Nyepi, umat Hindu biasanya saling mengunjungi dan melaksanakan tradisi saling memaafkan. Perayaan Nyepi juga mengajarkan pentingnya toleransi dalam kehidupan umat manusia.

Hari Raya Nyepi sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Proses perenungan diri ini menjadi bagian penting untuk mempersiapkan diri menjalani kehidupan di tahun yang baru.

Makna Hari Raya Nyepi

Dikutip dari laman resmi Universitas Tarumanegara, Nyepi memiliki makna yang luas dan mendalam. Jadi, Nyepi bukan sekadar hari libur, melainkan waktu untuk merenung, membersihkan diri, dan memulihkan jiwa.

Kesunyian yang dilalui selama Nyepi menjadi simbol dari proses kontemplasi. Perayaan ini memberi kesempatan bagi masyarakat untuk merefleksikan hidup mereka dan mengevaluasi perbuatan mereka.

Selain itu, Nyepi juga menjadi cara untuk memulai tahun baru dengan pikiran yang tenang dan hati yang murni. Nyepi juga berperan dalam menjaga keseimbangan alam serta hubungan antara manusia dan alam semesta.

Dengan menghentikan segala aktivitas manusia, Nyepi memberikan ruang bagi alam untuk beristirahat dan pulih dari gangguan yang ditimbulkan oleh rutinitas sehari-hari.

Demikianlah ulasan mengenai 'Hari Raya Nyepi tanggal berapa?'. Selamat Hari Raya Nyepi, detikers!




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads