Renungan Harian Katolik Selasa, 25 Maret: Maria Menerima Kabar Sukacita

Renungan Harian Katolik Selasa, 25 Maret: Maria Menerima Kabar Sukacita

Fatmawati Hamzading - detikSulsel
Selasa, 25 Mar 2025 10:00 WIB
Sebanyak 8.500 jemaat umat Katolik menghadiri misa Natal 2024 di Gereja Katedral Jakarta.  (Fawdi/detikcom).
Foto: (Fawdi/detikcom).
Makassar -

Umat Katolik memulai hari dengan membaca renungan harian berisi ayat-ayat Alkitab. Renungan ini merupakan cara memohon berkat Allah dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Dilansir dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender liturgi Selasa, 25 Maret 2025, terdapat beberapa ayat Alkitab yang dijadikan renungan harian. Selama masa Prapaskah, umat Katolik dapat memanfaatkannya sebagai cara mendekatkan diri kepada Tuhan menuju Kebangkitan Yesus Kristus.

Untuk itu, ayat Alkitab yang dapat dijadikan bahan renungan adalah Yesaya 7: 10-14, 8: 10; Mazmur 40: 7-8a, 8b-9, 10, 11; Ibrani 10: 4-10; Lukas 1: 26-38, dan 1 Tawarikh 17: 1-15.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak, yuk!

Renungan Harian Katolik Hari Ini Selasa, 25 Maret 2025

Berikut ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan beserta kisah Santa Matilda.

ADVERTISEMENT

Yesaya 7: 10-14, 8: 10

TUHAN melanjutkan firman-Nya kepada Ahas, kata-Nya:

Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas.

Tetapi Ahas menjawab: "Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN."

Lalu berkatalah nabi Yesaya: "Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga?

Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.

Buatlah rancangan, tetapi akan gagal juga; ambillah keputusan, tetapi tidak terlaksana juga, sebab Allah menyertai kami!

Mazmur 40: 7-8a, 8b-9, 10, 11

(40-8) Lalu aku berkata: "Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku;

(40-9) Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."

(40-9) Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."

(40-10) Aku mengabarkan keadilan dalam jemaah yang besar; bahkan tidak kutahan bibirku, Engkau juga yang tahu, ya TUHAN.

(40-11) Keadilan tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan-Mu dan keselamatan dari pada-Mu kubicarakan, kasih-Mu dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan kepada jemaah yang besar.

(40-12) Engkau, TUHAN, janganlah menahan rahmat-Mu dari padaku, kasih-Mu dan kebenaran-Mu kiranya menjaga aku selalu!

Ibrani 10: 4-10

Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.

Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki? Tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku?"

Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.

Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."

Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" ?meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat?.

Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.

Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

Lukas 1: 26-38

Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,

Kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."

Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.

Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.

Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,

Dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"

Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.

Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

1 Tawarikh 17: 1-15.

Setelah Daud menetap di rumahnya, berkatalah ia kepada nabi Natan: "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut perjanjian TUHAN itu ada di bawah tenda-tenda."

Lalu berkatalah Natan kepada Daud: "Lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab Allah menyertai engkau."

Tetapi pada malam itu juga datanglah firman Allah kepada Natan, demikian:

Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN: Bukanlah engkau yang akan mendirikan rumah bagi-Ku untuk didiami.

Aku tidak pernah diam dalam rumah sejak Aku menuntun orang Israel keluar sampai hari ini, tetapi Aku mengembara dari kemah ke kemah, dan dari kediaman ke kediaman.

Selama Aku mengembara bersama-sama seluruh orang Israel, pernahkah Aku mengucapkan firman kepada salah seorang hakim orang Israel, yang Kuperintahkan menggembalakan umat-Ku, demikian: Mengapa kamu tidak mendirikan bagi-Ku rumah dari kayu aras?

Oleh sebab itu, beginilah kaukatakan kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel.

Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu. Aku akan membuat namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi.

Aku akan menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan akan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan dan tidak pula ditekan oleh orang-orang lalim seperti dahulu,

Sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku akan menundukkan segala musuhmu. Juga Aku beritahukan kepadamu: TUHAN akan membangun suatu keturunan bagimu.

Apabila umurmu sudah genap untuk pergi mengikuti nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, salah seorang anakmu sendiri, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.

Dialah yang akan mendirikan rumah bagi-Ku dan Aku akan mengokohkan takhtanya untuk selama-lamanya.

Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kuhilangkan dari padanya seperti yang Kuhilangkan dari pada orang yang mendahului engkau.

Dan Aku akan menegakkan dia dalam rumah-Ku dan dalam kerajaan-Ku untuk selama-lamanya dan takhtanya akan kokoh untuk selama-lamanya."

Tepat seperti perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini Natan berbicara kepada Daud.

Maria Menerima Kabar gembira dari Malaikat Gabriel

Salam engkau yang penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita. Demikianlah salam Malaikat Gabriel kepada Maria. Selanjutnya Malaikat Allah itu berkata:

"Jangan takut, hai Maria. Sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki- laki dan hendaklah engkau menamai Dia, Yesus."

Gereja merayakan peristiwa ini secara khusus mengingat arti dan maknanya bagi keselamatan manusia. Boleh dikatakan peristiwa sabda menjadi daging berawal pada saat Maria menyatakan kesediaannya dan persetujuannya kepada Malaikat Gabriel, pembawa kabar gembira itu.

Semenjak itu pula Maria menjadi Bunda Allah. Satu hal yang harus kita camkan dalam hati ialah hormat Allah pada Maria sebagaimana terlihat dalam permintaan kesediaan Maria untuk menerima Sabda Allah dalam rahimnya.

Disini Allah tidak memaksa Maria, tetapi meminta kesediaannya. Maria sendiri menyadari bahwa Tuhan memilih dia karena menganggap dia layak untuk menerima kabar gembira itu. Tetapi sebagai manusia, Maria masih tampak ragu-ragu akan makna kabar itu.

Oleh karena itu, ia menanyakan lebih lanjut keterangan dari malaikat Allah itu:

"Bagaimana hal ini mungkin terjadi?"

Dan ketika ia sudah merasa pasti akan makna kabar gembira malaikat itu, Maria berkata:

"Aku ini hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanMu."

Semoga Hari Raya Kabar Sukacita ini menumbuhkan semangat ketaatan dalam diri kita kepada Allah dan kesediaan berkerja sama dengan Allah dalam karya penyelamatanNya.

Demikianlah renungan harian Katolik untuk dijadikan panduan dalam beribadah. Semoga Tuhan memberkati, ya!




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads