Terungkap Pengikut Aliran Sesat di Maros Telantarkan Istri-Anak Putus Sekolah

Terungkap Pengikut Aliran Sesat di Maros Telantarkan Istri-Anak Putus Sekolah

Tim detikSulsel - detikSulsel
Minggu, 16 Mar 2025 08:30 WIB
Pimpinan aliran Pangissengana Tarekat Ana Loloa, Petta Bau.
Foto: Pimpinan aliran Pangissengana Tarekat Ana' Loloa, Petta Bau. (Reinhard Soplantila/detikSulsel)
Maros -

Kepala Desa Bonto Somba, Suparman mengungkap pengikut aliran sesat Pangissengana Tarekat Ana' Loloa di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) menelantarkan istri hingga anaknya putus sekolah. Pengikut aliran ini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah Petta Bau (59) selaku pimpinan.

Diketahui aliran Pangissengana Tarekat Ana' Loloa pertama kali muncul di Dusun Bonto-bonto, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Maros pada 2024. Suparman lalu mendatangi rumah Petta Bau dan bertemu dengan wanita berinisial J.

Suparman mengatakan J tidak menjadi bagian dari aliran yang diajarkan Petta Bau. Namun suami dan anak J masuk sehingga J berharap aparat membubarkan dan menghentikan aliran sesat tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada wanita dia tidak masuk (aliran Pangissengana Tarekat Ana' Loloa), tetapi keluarganya semua ikut masuk dengan dua orang anaknya. Dia datang ke saya menangis dan dia bilang terima kasih sudah mau dibubarkan aliran itu," kata Suparman kepada detikSulsel, Jumat (14/3/2025).

J mengaku suaminya sudah tidak memperhatikan keluarga dan menghabiskan uang untuk Petta Bau. J pun berharap Petta Bau segera diusir dari desa dan alirannya dibubarkan.

ADVERTISEMENT

"Wanita itu berkata mudah-mudahan cepat disuruh keluar (Petta Bau), karena lama anaknya tidak sekolah lagi," bebernya.

Selain itu, J juga mengaku suaminya tidak lagi menggarap kebunnya karena ikut dengan Petta Bau. Akibatnya, J dan keluarganya tidak memiliki penghasilan lantaran kebun dipenuhi rumput liar.

"Kebunnya itu perempuan yang menangis ke saya itu jadi tidak diurus, jadi rumput semua karena (suaminya) kebanyakan bekerja di rumah Petta Bau. Terbengkalai, rumput di sana tidak pernah dikerja," jelas Suparman.

"Suaminya di situ pergi membantu kerja kebunnya Petta Bau. Pergi mempagar, pergi membabat hingga sapi miliknya juga sudah mati satu ekor," tambahnya.

Petta Bau Tinggal Baria Pria Misterius

Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bonto-Bonto, Marzuki mengatakan warga setempat juga resah karena Petta Bau tinggal serumah dengan pria bernama Petta Tinggi. Pasalnya, status pria tersebut hingga kini masih misterius bagi warga.

"Kami resah. Dia sama-sama terus datang dari tahun lalu, satu rumah dan tidak jelas apakah suami istri atau bukan," ujar Marzuki kepada detikSulsel, Sabtu (15/3).

"Pernah dipertanyakan, tetapi sebagian dari anggotanya bilang suaminya, sebagainya bilang bukan cuman anggota, sebagian bilang itu cuman mantannya. Kalau memang mantannya, kenapa satu rumah?" sambung Marzuki.

Marzuki menuturkan Petta Bau dan Petta Tinggi tidak memiliki surat nikah. Namun ketika dipanggil untuk dimintai klarifikasi, pengikut mereka justru bersikap emosional dan membawa benda tajam.

"Tidak ada surat nikah, tidak ada ke Pak RT atau Pak Dusun. Malah kemarin (waktu itu) dipanggil pengikutnya itu malah marah-marah mereka membawa semua benda tajam," tuturnya.

Marzuki menambahkan bahwa pihak Petta Bau maupun Petta Tinggi tidak pernah memberikan keterangan terkait status keduanya. Mereka berdua lebih memilih bungkam, hingga bersembunyi saat akan dimintai keterangan atau bukti surat menikahnya.

"Petta Bau tidak pernah sampaikan itu Petta Tinggi itu siapa. Kalau Petta Tinggi, tidak pernah bicara, dia malahan sembunyi," terangnya.




(hsr/hsr)

Hide Ads