Doa qunut adalah doa yang dibaca dalam sholat Tarawih, tepatnya pada rakaat terakhir sholat witir. Amalan ini kerap dilakukan oleh umat Islam, terutama pada pertengahan bulan Ramadhan.
Dikutip dari laman Rumaysho, membaca qunut dalam sholat witir hukumnya sunnah, yang artinya bisa dilakukan atau ditinggalkan. Hal ini berdasarkan pandangan Ibnu Taimiyah:
وَحَقِيقَةُ الْأَمْرِ أَنَّ قُنُوتَ الْوِتْرِ مِنْ جِنْسِ الدُّعَاءِ السَّائِغِ فِي الصَّلَاةِ مَنْ شَاءَ فَعَلَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ . كَمَا يُخَيَّرُ الرَّجُلُ أَنْ يُوتِرَ بِثَلَاثِ أَوْ خَمْسٍ أَوْ سَبْعٍ وَكَمَا يُخَيَّرُ إذَا أَوْتَرَ بِثَلَاثِ إنْ شَاءَ فَصَلَ وَإِنْ شَاءَ وَصَلَ . وَكَذَلِكَ يُخَيَّرُ فِي دُعَاءِ الْقُنُوتِ إنْ شَاءَ فَعَلَهُ وَإِنْ شَاءَ تَرَكَهُ وَإِذَا صَلَّى بِهِمْ قِيَامَ رَمَضَانَ فَإِنْ قَنَتَ فِي جَمِيعِ الشَّهْرِ فَقَدْ أَحْسَنَ وَإِنْ قَنَتَ فِي النِّصْفِ الْأَخِيرِ فَقَدْ أَحْسَنَ وَإِنْ لَمْ يَقْنُتْ بِحَالِ فَقَدْ أَحْسَنَ .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hakekatnya, qunut witir adalah sejenis do'a yang dibolehkan dalam shalat. Siapa yang mau membacanya, silakan. Dan yang enggan pun dipersilakan. Sebagaimana dalam shalat witir, seseorang boleh memilih tiga, lima, atau tujuh raka'at semau dia. Begitu pula ketika ia melakukan witir tiga raka'at, maka ia boleh melaksanakan 2 rakaat salam lalu 1 rakaat salam, atau ia melakukan tiga rakaat sekaligus. Begitu pula dalam hal qunut witir, ia boleh melakukan atau meninggalkannya sesuka dia. Di bulan Ramadhan, jika ia membaca qunut witir pada keseluruhan bulan Ramadhan, maka itu sangat baik. Jika ia berqunut di separuh akhir bulan Ramadhan, itu pun baik. Jika ia tidak berqunut, juga baik." (Majmu' Al Fatawa, 22: 271)
Lantas, bagaimana doa qunut Tarawih ini? Nah, berikut bacaan selengkapnya.
Yuk amalkan!
1. Bacaan Qunut Tarawih Pendek Riwayat At-Tirmidzi
Dikutip dari buku "Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet" karya Ibnu Watiniyah, at-Tirmidzi meriwayatkan bahwasanya Nabi SAW mengajari al-Hasan RA doa dalam qunut. Diriwayatkan pula oleh Ahmad serta yang lainnya, al-Hasan bin Ali berkata: Rasulullah SAW mengajariku beberapa kalimat yang aku baca dalam qunut witir, yaitu:
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ إِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
Arab Latin: Allâhummah dinî fiman hadait, wa 'afinî fìman 'âfait, wa tawallanî fîman tawallait, wa bârik lî fimâ a'thait, wa qinî syarra mâ qadhait, faʻinnaka taqdhi wa lâ yuqdha 'alaika, innahu lâ yadzillu maw wâlait, tabârakta rabbanâ wa ta'âlait.
Artinya: "Ya Allah berilah aku petunjuk bersama orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku keafiatan bersama orang-orang yang telah Engkau beri keafiatan. Lindungi aku bersama orang-orang yang telah Engkau lindungi. Berkahilah aku dalam apa yang Engkau telah berikan kepadaku. Selamatkanlah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan. Karena sesungguhnya Engkaulah yang menetapkannya dan tidaklah Engkau dikenai ketetapan itu. Sesungguhnya tidak akan terhina orang yang Engkau cintai. Mahasuci dan Mahatinggi Engkau, ya Rabb kami." (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah. Disahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam al-Irwa)
2. Doa Qunut Witir Panjang
Juga terdapat doa qunut yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah. Doa ini dibacakan pada zaman Umar bin al-Khathab ketika umat Islam mengalami kesulitan atau menghadapi musuh-musuh Islam yang menindas atau berbuat zalim.
Doa ini berisi permohonan kepada Allah agar memberikan balasan kepada orang-orang yang menentang agama-Nya, menyakiti umat Islam, atau menghalangi jalan menuju kebenaran. Berikut adalah bacaan doanya:
اللَّهُمَّ قَاتِلِ الْكَفَرَةَ الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِكَ وَيُكَذِّبُونَ رُسُلَكَ، وَلَا يُؤْمِنُونَ بِوَعْدِكَ، وَخَالِفْ بَيْنَ كَلِمَتِهِمْ، وَأَلْقِ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ وَأَلْقِ عَلَيْهِمْ رِجْزَكَ وَعَذَابَكَ، إِلَهَ الْحَقِّ.
Arab Latin: Allâhumma qatilil kafaratal ladzina yashuddūna 'an sabilika wa yukadz-dzibûna rusulaka, wa lå yuʻminúna biwadika wa khalif baina kalimatihim, wa alqi fi qulûbihimur ru'ba, wa alqi 'alaihim rijzaka wa 'adzābaka, ilâhal haqqi.
Artinya: "Ya Allah, binasakanlah orang-orang kafir yang menghalangi manusia dari jalan- Mu, mereka mendustakan para rasul-Mu, dan tidak beriman dengan janji-Mu. Cerai-beraikan persatuan mereka dan timpakanlah rasa takut di hati mereka, serta timpakanlah siksaan dan azab-Mu kepada mereka, ya Tuhan yang haq."
Setelah membaca doa di atas, kemudian bersholawat kepada Nabi SAW dan berdoa untuk kebaikan kaum muslim semampunya, kemudian memohon ampunan untuk kaum mukmin. Kemudian, dilanjutkan membaca doa berikut:
اللَّهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ، وَلَكَ نُصَلِّي وَنَسْجُدُ، وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ، وَنَرْجُو رَحْمَتَكَ رَبَّنَا، وَنَخَافُ عَذَابَكَ الْجِدَّ إِنَّ عَذَابَكَ لِمَنْ عَادَيْتَ مُلْحِقُ.
Arab Latin: Allâhumma iyyâka na'budu, wa laka nushalli wa nasjudu, wa ilaika nas'a wa nahfidu, wa narjû rahmataka rabbana, wa nakhafu 'adzābakal jidda, inna'adzābaka liman 'adaita mulhiqun.
Artinya: "Ya Allah, kami menyembah hanya kepada-Mu, hanya kepada-Mu kami sholat dan sujud, hanya untuk-Mu kami berusaha dan beramal, dan kami memohon rahmat-Mu, ya Rabb kami. Kami pun takut kepada azab-Mu yang pedih. Sesungguhnya azab-Mu ditimpakan kepada orang yang Engkau musuhi."
Setelah selesai membaca doa di atas, kemudian bertakbir dan turun sujud. (HR Ibnu Khuzaimah dalam Shahih-nya)
3. Doa Qunut Witir Pendek
Selain itu, juga terdapat doa qunut yang diriwayatkan dari Ali radhiallahu'anhu. Dikutip dari laman Muslim.or.id, berikut ini bacaan doanya:
اللهم إِنَّي أعوذُ برضاكَ من سخَطِكَ وأعوذُ بمعافاتِكَ من عقوبَتِكَ وأعوذُ بك منكَ لا أُحْصي ثناءً عليكَ أنتَ كما أثنيتَ على نفسِكَ
Arab Latin: Allohumma inii a'uudzu biridhooka min sakhotika, wa a'uudzu bimu'aafatika min 'uquubatika, wa a'uudzu bika minka laa uh-shii tsanaa-an 'alaika, anta kamaa atsnayta 'alaa nafsika/
Artinya: "Ya Allah, dengan ridha-Mu aku mohon perlindungan dari murka-Mu, dengan ampunan-Mu aku mohon perlindungan dari hukuman-Mu, dan dengan hikmah-Mu aku mohon perlindungan dari takdir yang buruk, tidak terhitung pujian untuk Mu, Engkau sebagaimana pujian yang Engkau sematkan pada Diri-Mu" (HR. Tirmidzi no. 3566, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).
Kapan Waktu Membaca Doa Qunut Tarawih?
Kembali melansir dari buku "Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet" karya Ibnu Watiniyah, qunut tarawih dilakukan pada pertengah bulan Ramadhan, yakni sejak malam ke-15 hingga akhir Ramadhan.
Tahun ini, malam ke-15 Ramadhan bertepatan dengan tanggal 14 Maret 2025.
Qunut tarawih sendiri dibaca pada rakaat terakhir sholat witir, setelah melaksanakan sholat Tarawih. Doa qunut ini dibaca saat i'tidal atau setelah berdiri dari rukuk. Hal itu sebagaimana dilakukan pada zaman Umar bin al-Khathab RA yang diceritakan oleh Abdurrahman bin Abdul Qari.
Sementara itu dilansir dari laman Almanhaj, qunut dilakukan pada rakaat terakhir setelah membaca surat dan sebelum rukuk. Hal ini dijelaskan dalam beberapa hadits.
Salah satunya adalah hadits dari Ubai bin Ka'ab Radhiyallahu anhu, yang berkata:
إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُوْتِرُ فَيَقْنُتُ قَبْلَ الرُّكُوْعِ. أخرجه ابن ماجه.
Artinya: Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berwitir lalu melakukan qunut sebelum ruku'. [HR Ibnu Majah dan dishahîhkan al-Albâni dalam Irwa' al-Ghalil, 2/167 hadits no. 426].
Apakah Qunut Harus Mengangkat Tangan?
Mengangkat tangan saat melakukan qunut adalah bagian dari tata cara yang dianjurkan dalam doa tersebut. Hal ini sebagaimana yang dikatakan Syaikh Muhammad bin Shalil al-Utsaimin Rahimahullah:
"Yang shahîh, ialah mengangkat kedua tangan; karena hal itu benar telah diamalkan 'Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu. 'Umar bin al-Khaththab adalah salah satu dari khulafa` ar-Rasyidin yang memiliki sunnah yang boleh diteladani dengan dasar perintah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , sehingga mengangkat kedua tangannya"
Adapun cara mengangkat tangan dalam doa qunut dilakukan dengan mengangkat kedua telapak tangan di depan dada.
"Para ulama menyatakan, mengangkat kedua telapak tangan ke dada dan tidak mengangkatnya terlalu tinggi, karena doa ini bukan doa ibtihal yang seorang melebihkan dalam mengangkat tangannya, namun doa ini adalah doa permintaan. Kedua telapak tangan dan bagian dalamnya dibuka ke arah langit. Demikianlah pendapat para ulama kami. Zhahir keterangan para ulama, yaitu kedua tangan dikumpulkan seperti keadaan orang yang membutuhkan, meminta dari orang lain agar memberinya sesuatu".
Itulah doa qunut yang dapat dibaca oleh umat muslim. Semoga bermanfaat!
(edr/urw)