Ramadhan merupakan bulan penuh berkah bagi umat muslim. Pada bulan ini Allah SWT memberikan naungan dan menurunkan rahmat kepada seluruh hamba-Nya.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Thabrani bahwa:
"Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan yang penuh berkah. Pada bulan itu, Allah SWT memberikan naungan-Nya kepada kalian. Dia turunkan rahmat-Nya..." (HR. Thabrani).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka tidak heran jika banyak umat muslim yang berbondong-bondong memperbanyak amal ibadah di bulan ini. Adapun amalan yang bisa dilakukan seperti puasa, tadarus Al-Qur'an, Tarawih, sholat malam, dan lain sebagainya. [1]
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut detikSulsel menyajikan ulasan selengkapnya tentang amalan di bulan Ramadhan. Simak baik-baik, ya!
Amalan Bulan Ramadhan
Berikut amalan-amalan yang dapat dikerjakan selama bulan Ramadhan untuk meraih keberkahannya:
1. Berpuasa
Berpuasa merupakan ibadah yang paling utama di bulan Ramadhan karena termasuk dari salah satu rukun Islam. Hukum berpuasa di bulan Ramadhan adalah wajib.
Sebagaimana firman Allah SWT bahwa:
يَتَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا ۱۸۳ كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: "Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. al-Baqarah [2]: 183). [1]
Dengan mengerjakan ibadah puasa ini, Allah SWT juga menjanjikan kepada hamba-Nya pengampunan dosa-dosa yang telah lalu. Seperti sabda Rasulullah SAW:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya telah lalu."
2. Membaca Al-Qur'an
Amalan berikutnya yaitu membaca atau tadarus Al-Qur'an. Amalan ini sangat dianjurkan bagi setiap muslim dilakukan di setiap waktu dan kesempatan terutama di bulan Ramadhan.
Membaca Al-Qur'an sesungguhnya dapat memberi syafaat kepada umat muslim. Rasulullah SAW bersabda:
اقْرَؤُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
Artinya: "Bacalah al-Qur'an, sesungguhnya ia datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi ahlinya (yaitu, orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkannya). HR. Muslim.
Nabi SAW sendiri pun senantiasa mengamalkannya pada bulan Ramadhan. Diriwayatkan Aisyah RA, dia berkata:
وَلَا أَعْلَمُ نَبِيَّ اللَّهِ قَرَأَ الْقُرْآنَ كُلَّهُ فِي لَيْلَةٍ، وَلَا قَامَ لَيْلَةً حَتَّى يُصْبِحَ وَلَا صَامَ شَهْرًا كَامِلاً غَيْرَ رَمَضَانَ.
Artinya: "Saya tidak pernah mengetahui Rasulullah membaca al-Qur'an semuanya, sembahyang sepanjang malam, dan puasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan." HR. Ahmad. [2]
3. Salat Tarawih
Sholat Tarawih termasuk ibadah sunah yang sangat dianjurkan dan bernilai pahala besar di bulan Ramadhan. Ibadah ini dikerjakan pada malam hari setelah sholat Isya.
Rasulullah SAW bersabda jika melaksanakan sholat malam di bulan Ramadhan, maka dosa-dosa orang tersebut akan diampuni. Seperti yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim:
"Barang siapa menunaikan shalat malam di bulan Ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Salat Malam
Tidak hanya salat Tarawih, umat muslim juga dianjurkan melakukan salat malam atau qiyamul lail. Seperti salat Tahajjud, salat Taubat, salat Hajat, dan salat sunnah lainnya.
Dengan melakukan salat malam tersebut, orang yang mengerjakannya termasuk dari hamba-hamba Allah SWT yang Maha Penyayang.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Furqan bahwa:
وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا وَالَّذِينَ ٦٤ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَمًا
Artinya: "Dan, hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan, orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka." (QS. al-Furqaan [25]: 63-64).
5. Menghidupkan Malam Lailatul Qadar
Di bulan Ramadhan terdapat malam Lailatul Qadar yakni malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Tidak ada yang mengetahui pasti waktu terjadinya malam Lailatul Qadar, namun pendapat paling kuat menyebutkan bahwa malam ini terjadi di 10 hari terakhir Ramadhan. [2]
Allah SWT berfirman tentang Lailatul Qadar:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ )
Artinya: "Sesungguhnya, Kami telah menurunkannya (al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan, tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. al-Qadr [97]: 1-3).
Oleh karenanya, umat muslim dianjurkan untuk menghidupkan malam ini dengan kebaikan-kebaikan. Jika mengerjakan ibadah pada malam ini, maka Allah SWT akan mengampuni dosa hamba-Nya tersebut. [1][2]
Diriwayatkan Imam Bukhari, Nabi SAW bersabda:
وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدَرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
Artinya: "Dan barangsiapa yang beribadah pada malam 'Lailatul qadar semata-mata karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah 1, niscaya diampuni dosa-dosanya yang terdahulu." HR. al-Bukhari. [2]
6. Salat Lailatul Qadar
Umat muslim juga bisa mengerjakan salat Lailatul Qadar di bulan Ramadhan. Waktunya dilaksanakan pada 10 hari terakhir Ramadhan atau pada tanggal-tanggal ganjil.
Ibadah dapat dikerjakan mulai dua rakaat satu kali salam dan empat rakaat satu kali salam. Bisa juga dikerjakan enam dan 12 rakaat dengan masing-masing dua rakaat satu salam.
Salat ini dilaksanakan tanpa tahiyat awal berapa pun jumlah rakaatnya. Sebelum mengerjakannya, baca niat salat lailatul Qadar terlebih dahulu, sebagai berikut:
أُصَلَّى سُنَّةً فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ
Arab Latin: Ushallî sunnatan fi lailatil qadri rakâtaini mustaqbilal qiblati lillâhi taʼâlâ. Allâhu
Akbar...
Artinya: "Saya niat salat sunah Lailatul Qadar dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala." Allâhu Akbar [3]
7. I'tikaf
I'tikaf bermakna berdiam diri di masjid dengan niat melakukan ketaatan dan ibadah kepada Allah SWT. Menurut para ulama beri'tikaf ini merupakan salah satu sunnah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi Muhammad SAW termasuk pada bulan Ramadhan.
Diceritakan oleh Aisyah RA, bahwa:
أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَيَّ تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِه.
Artinya: "Sesungguhnya Nabi SAW selalu i'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan sampai meninggal dunia, kemudian istri-istri beliau beri'tikaf sesudah beliau." [2]
Waktu i'tikaf yang paling utama yakni pada akhir Ramadhan atau sepuluh hari terakhir bulan suci ini sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas. Menurut Ibnu Rajab, i'tikaf juga dilakukan untuk mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar.
8. Memperbanyak Sedekah
Bersedekah termasuk ibadah yang bernilai tinggi di sisi Allah SWT. Oleh karenanya, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak sedekah terutama di bulan Ramadhan.
Bersedekah senantiasa dicontohkan Nabi SAW sehingga disebut sebagai orang paling dermawan di antar manusia-manusia lain. Namun, Nabi SAW disebut bersikap paling dermawan ketika berada di bulan Ramadhan.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sedekah yang paling utama adalah shadaqah pada bulan Ramadhan." (HR. Tirmidzi).
9. Memberi Makan Fakir Miskin
Memberi makan fakir miskin merupakan salah satu bentuk dari amalan bersedekah yang utama dilakukan di bulan Ramadhan. Terlebih, memberi makan fakir miskin memiliki manfaat dan faedah bagi umat muslim.
Sebagaimana Allah SWT berfirman:
وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا إِنَّا نَخَافُ مِن رَّبِّنَا يَوْمًاعَبُوسًا قَمْطَرِيرًا (3) فَوَقَتْهُمُ اللَّهُ شَرَّ ذَلِكَ الْيَوْمِ وَلَقَلَهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا (3) وَجَزَيْهُم بِمَا صَبَرُوا جَنَّةً وَحَرِيرًا )
Artinya: "Dan, mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan. Sesungguhnya, Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah. Kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya, Kami takut akan (azab) Tuhan Kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan. Maka, Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dan, Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutra." (QS. al-Insan [76]: 8-12).
10. Memberi Makanan Berbuka
Para alim ulama menganjurkan untuk memberi makanan buka kepada orang-orang yang berpuasa. Seseorang yang mengerjakan amalan ini akan mendapatkan pahala sama seperti orang puasa tidak kurang sedikitpun.
Hal tersebut disebutkan Nabi SAW dalam sabdanya:
"Barang siapa memberi makan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala seperti pahalanya orang-orang yang berpuasa, tidak berkurang sedikit pun."
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
11. Melaksanakan Ibadah Umrah
Ibadah yang dianjurkan di bulan Ramadhan selanjutnya adalah melaksanakan umrah. Sebab, melaksanakan umrah di bulan yang suci ini sama dengan menunaikan ibadah haji.
Rasulullah SAW mengatakan:
"Kalau bulan Ramadhan telah tiba, maka tunaikanlah umrah, karena umrah di bulan Ramadhan menyamai ibadah haji." (HR. Muslim).
12. Berzikir
Ramadhan merupakan waktu yang mulia dan utama. Oleh karena itu, umat muslim bisa memanfaatkannya dengan memperbanyak dzikir kepada Allah SWT.
Terutama di waktu-waktu istijabah di bulan Ramadhan, yakni malam lailatul Qadar, saat berbuka puasa, dan sepertiga malam terakhir. [1]
Berikut salah satu contoh bacaan dzikir yang bisa dipanjatkan setelah sholat witir:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ.
Arab Latin: Subhaanal malikil qudduus. Rabbul malaa-ikati war-ruuh.
Artinya: "Mahasuci (Engkau Ya Allah), Raja yang Mahasuci. Tuhan-nya para Malaikat dan Malaikat Jibril." [4]
13. Sahur
Mengerjakan sahur juga merupakan ibadah sunah yang dianjurkan bagi umat muslim di bulan Ramadhan. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan berpuasa, orang yang mengerjakan sahur akan mendapatkan pahala dan berkah dari Allah SWT.
Pengerjaannya dilakukan sebelum waktu imsak. Dianjurkan untuk tidak menunda sahur sampai waktu subuh agar tetap mendapatkan keberkahannya. [5]
Demikianlah amalan-amalan yang bisa dikerjakan sepanjang bulan Ramadhan. Jangan lupa diamalkan, ya!
Sumber:
1. Buku berjudul Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid
2. Buku Amalan-amalan di Bulan Suci Ramadhan oleh Mohammad Iqbal Ghazali MA
3. Buku berjudul Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet oleh Ibnu Watiniyah
4. Buku berjudul Doa & Zikir Sepanjang Tahun oleh H Hamdan Hamaedan MA
5. Laman Universitas Ahmad Dahlan berjudul "Hukum Melaksanakan Sahur dan Pahala yang Didapatkan"
(edr/edr)