Demo massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di depan Kampus Stikes Bina Bangsa (BB) di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) berakhir ricuh. Massa diduga mengeroyok seorang mahasiswa dalam aksinya.
Aksi demonstrasi HMI awalnya berlangsung di depan kampus Stikes BB di Kecamatan Banggae Timur pada Rabu (12/3). Massa memprotes pihak kampus yang telah menjatuhkan sanksi skorsing terhadap seorang mahasiswi yang juga merupakan kader HMI.
"Iya (yang demo dari HMI)," ujar Kasi Humas Polres Majene Iptu Suyuti kepada wartawan, Jumat (14/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suyuti belum memastikan penyebab demo tersebut berakhir ricuh. Namun pihaknya menduga kericuhan terjadi setelah bendera HMI dirobek oleh mahasiswa Stikes yang mengadang massa HMI agar tidak masuk ke dalam kampus.
"Saya lihat di video (yang beredar) begitu," terangnya.
Buntut bendera robek, mahasiswa HMI kembali menggelar aksi pada Kamis (13/3) kemarin. Saat itulah, ada satu mahasiswa Stikes yang mengaku dikeroyok oleh massa HMI.
"Saat korban berada dalam kampus, lalu menghalangi anak HMI agar tidak memasuki kampus, tetapi anak HMI tiba-tiba mendorong paksa untuk masuk ke kampus, di saat itu pula anak HMI memukul dan menendang korban," beber Suyuti.
Korban saat itu langsung dibawa masuk ke dalam gedung kampus oleh sekuriti untuk menghindari amukan massa. Kasus dugaan pengeroyokan itu telah dilaporkan korban ke polisi.
"Saat ini terduga pelaku masih dalam lidik (penyelidikan)," pungkasnya.
Sementara dalam video beredar, unjuk rasa massa HMI yang pertama kali terlihat memanas. Mereka saling berhadapan dengan mahasiswa Stikes di depan kampus.
Tampak di lokasi ada personel kepolisian yang berjaga. Massa HMI emosi setelah bendera HMI ditarik mahasiswi Stikes lalu dirobek.
Massa HMI kemudian mendorong mahasiswi Stikes. Terlihat polisi yang berjaga menghadang massa HMI.
(hsr/hsr)