Pengakuan Anggota DPRD Mateng Usai Terjaring Razia Bareng Wanita di Wisma

Sulawesi Barat

Pengakuan Anggota DPRD Mateng Usai Terjaring Razia Bareng Wanita di Wisma

Hafis Hamdan - detikSulsel
Jumat, 14 Mar 2025 06:10 WIB
Foto ilustrasi untuk prostitusi artis
Foto: Phil McCarten/Getty Images
Mamuju Tengah -

Anggota DPRD Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) berinisial I terjaring razia bareng wanita di sebuah wisma. I dan 4 orang yang terjaring dalam Operasi Pekat Maron 2025 itu sempat dibawa ke Polres.

Kelima orang yang bukan pasangan suami istri itu kedapatan berada di sebuah wisma di Kecamatan Topoyo pada Selasa (11/3) dini hari. Empat orang lainnya yang terjaring yakni pria berinisial U dan 3 perempuan berinisial S, AA dan AK.

Badan Kehormatan (BK) DPRD Mateng kemudian memanggil I untuk dimintai klarifikasi pada Rabu (13/3). Dalam pemeriksaan itu, I berdalih hanya menemani temannya bernama Daeng Mangalla ke wisma tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah saat razia berlangsung, yang bersangkutan sedang menemani temannya mengunjungi keluarga temannya itu yang kebetulan menginap di wisma," ujar Wakil Ketua BK DPRD Mateng Ilham Yunus kepada wartawan, Kamis (13/3/2025).

Ilham mengaku selain memeriksa I, BK DPRD juga meminta keterangan Daeng Mangalla sebagai saksi. Berdasarkan keterangan saksi, saat razia berlangsung pintu kamar wisma yang ditempati I dalam posisi terbuka dan tidak berduaan dengan perempuan.

ADVERTISEMENT

"Saat razia itu pintu kamar wisma juga dalam keadaan terbuka," terangnya.

Dia pun memastikan jika I tidak melakukan pelanggaran kode etik. Olehnya itu, dia menilai tidak ada alasan BK untuk memberikan sanksi.

"Jadi yang bersangkutan tidak melanggar kode etik," tegasnya.

5 Orang Terjaring Razia Diberi Pembinaan

Kasi Humas Polres Mateng Iptu Saldi M memastikan jika kelima orang yang terjaring razia bukan pasangan suami istri. Mereka sempat diamankan untuk pemeriksaan dan selanjutnya diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) Mateng untuk dilakukan pembinaan.

"Hasil operasi itu diserahkan ke Dinas Sosial, untuk pembinaan," ujar Iptu Saldi kepada wartawan, Selasa (11/3).

Saldi menyebut sejumlah instansi juga terlibat dalam Operasi Pekat Marano 2025 saat merazia wisma dan tempat hiburan malam. Instansi dimaksud yakni TNI, Dinsos Mateng dan Satpol PP.

"Operasinya itu bersamaan, ada Dinas Sosial, ada beberapa stakeholder yang ikut, ada TNI, Satpol PP," terangnya.

Sementara Kabag Ops Polres Mateng AKP Agus Suharno menegaskan bahwa Operasi Pekat Marano 2025 bertujuan untuk menciptakan situasi yang kondusif. Selain itu operasi tersebut untuk mencegah tindak kejahatan yang berakar dari penyakit masyarakat.

"Kami terus berkomitmen untuk menekan potensi gangguan keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polres Mamuju Tengah. Oleh karena itu, operasi ini akan terus dilaksanakan secara berkala," kata Agus.




(hsr/hsr)

Hide Ads