Banjir merendam 32 rumah warga di Seram Bagian Barat, Maluku, usai Sungai Ahu meluap. Warga terdampak memilih bertahan di rumah masing-masing meski ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
"Banjir setinggi lutut orang dewasa merendam 32 rumah," ujar Sekretaris Desa Lumahpelu, Jecky Silaya kepada detikcom, Senin (10/4/2025).
Bencana hidrometeorologi itu menerjang Desa Lumahpelu, Kecamatan Taniwel Timur, Senin (10/3) pukul 13.15 WIT. Banjir dipicu intensitas hujan yang tinggi sepekan terakhir hingga Sungai Ahu meluap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banjir merendam permukiman warga hingga Senin sore akibat air sungai tersebut masih terus meluap," kata Jecky.
Jecky menyebut, total ada 32 rumah yang terdampak banjir di desa tersebut. Sampai saat ini, warga masih memilih bertahan di rumah masing-masing.
"Total ada 32 rumah terendam banjir, nah untuk jumlah kepala keluarga yang terdampak masih kita data karena di dalam satu rumah ditinggali dua sampai tiga kepala keluarga," ujarnya.
"Warga pun memilih bertahan di rumah mereka, dan tak mengungsi hanya memindahkan barang berharga mereka di tempat ketinggian," tambahnya.
Lanjut Jecky, permukiman warga di Desa Lumahpelu memang menjadi langganan banjir. Bencana ini sudah dirasakan warga sejak tahun 2023.
"Pokoknya sejak tahun 2023, desa selalu jadi langganan banjir kala hujan dengan intensitas tinggi. Sebab jarak permukiman dengan Sungai Ahu hanya 150 meter. Kita pun berharap pemerintah segera bangun talut," harapnya.
(hsr/hsr)