Awal Ramadhan 2025 Tanggal 1 atau 2 Maret? Ini Prediksi serta Analisisnya

Awal Ramadhan 2025 Tanggal 1 atau 2 Maret? Ini Prediksi serta Analisisnya

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Jumat, 28 Feb 2025 16:14 WIB
Tim Astronomi dan Ilmu Falak dari MAN 1 Solo melakukan   pemantauan hilal (rukyatul hilal) dengan teleskop di laboratorium sekolah setempat, Solo, Jawa Tengah, Kamis (23/4/2020). Pemantauan hilal (rukyatul hilal) tersebut untuk penetapan 1 Ramadan 1441H. ANTARA FOTO/Maulana Surya/aww.
Ilustrasi (Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Makassar -

Penetapan awal Ramadhan di Indonesia dilakukan dengan sejumlah metode. Pemerintah Indonesia sendiri akan melakukan penetapan resmi melalui sidang isbat, yang di dalamnya menggunakan metode hisab dan rukyatul hilal atau pemantauan Bulan.

Berdasarkan kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Kementerian Agama (Kemenag) RI, awal Ramadhan 2025 diprediksi jatuh pada tanggal 1 Maret 2025. Namun, ada juga informasi yang beredar bahwa awal Ramadhan 2025 atau puasa pertama tahun ini berpotensi jatuh pada tanggal 2 Maret.

Hal tersebut berdasarkan prediksi posisi bulan baru yang dipaparkan oleh peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, untuk mengetahui apakah awal Ramadhan 2025 jatuh pada tanggal 1 Maret atau 2 Maret, simak berikut ini prediksi dan analisisnya!

BRIN Sebut Ada Potensi Awal Puasa Jatuh 2 Maret

Peneliti BRIN Thomas Djamaluddin menyebutkan awal Ramadhan 2025 akan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Kendati demikian, ada potensi awal Ramadhan bergeser jadi 2 Maret.

ADVERTISEMENT

Thomas menjelaskan, pada 28 Februari 2025 posisi hilal telah memenuhi kriteria MABIMS. Untuk diketahui, masuknya bulan baru menurut kriteria MABIMS adalah tinggi bulan atau tinggi toposentrik minimum 3° dan elongasi maksimum 6,4°.

"Berdasarkan analisis garis tanggal, pada saat Maghrib 28 Februari 2025 di wilayah Indonesia, posisi bulan telah memenuhi kriteria MABIMS di wilayah Aceh. Maka, 1 Ramadhan 1446 di kalender jatuh 1 Maret 2025," jelas Thomas Djamaluddin yang dikutip detikSulsel dari situs pribadinya, Senin (17/2).

Sementara pada tanggal 28 Februari 2025 di Aceh, tinggi toposentrik telah mencapai angka 4,54,5° dan elongasi geosentriknya pada angka 6,4°. Sehingga angka tersebut telah memenuhi kriteria MABIMS.

Analisis BRIN soal Potensi Awal Ramadhan 2 Maret

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, ada kemungkinan puasa Ramadhan mundur ke Sabtu, 2 Maret 2025. Berdasarkan analisis BRIN, hal ini dikarenakan adanya potensi gagal rukyat atau kegagalan dalam mengamati hilal di langit.

"Namun penetapan awal Ramadhan pada sidang isbat ada kemungkinan 1 Ramadhan 1446 jatuh pada 2 Maret 2025 karena kemungkinan gagal rukyat," jelas Thomas.

NU Juga Prediksi Awal Ramadhan Jatuh 2 Maret

Prediksi awal Ramadhan jatuh pada tanggal 2 Maret juga disebutkan oleh organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU). Mengutip laman resminya, NU menyatakan kemungkinan hilal tidak akan terlihat di sejumlah wilayah Indonesia hari ini.

Lebih lanjut, pihak NU menjelaskan bahwa ketinggian hilal menjelang Ramadhan 1446 H di Indonesia saat ini sebagian besar berada di bawah kriteria imkanur rukyah. Kecuali di sebagian wilayah Aceh di mana ketinggian hilal telah melebihi 3 derajat dan elongasinya lebih dari 6,4 derajat. Sementara wilayah lainnya belum mencapai angka tersebut.

Prof KH Ahmad Izzuddin, Guru Besar Ilmu Falak UIN Walisongo Semarang, menuturkan bahwa berdasarkan data tersebut, keputusan sidang isbat dan ikhbar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) harus menunggu informasi dari rukyatul hilal yang dilaksanakan di beberapa wilayah Aceh.

Pasalnya, hanya di daerah tersebut kesaksian tentang penglihatan hilal dapat diterima. Sementara, jika ada yang melaporkan melihat hilal di bagian timur Aceh, kemungkinan akan ditolak karena ketinggian pada wilayah tersebut belum memenuhi kriteria.

"Sehingga NU fokus konsentrasi rukyatul hilal di wilayah Aceh. Wilayah di luar Aceh itu dalam kategori belum pada parameter imkanur rukyah," kata Prof KH Ahmad Izzuddin yang dikutip detikSulsel dari NU Online pada Jumat (28/2/2025).

Dengan demikian, Ahmad Izzuddin menyebutkan bahwa jadwal awal puasa Ramadhan 2025 versi Nahdlatul Ulama berpotensi berbeda dengan Muhammadiyah. Di mana Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Hal itu didasari jika hasil observasi hilal di wilayah Aceh belum memenuhi kriteria imkanur rukyah. NU akan mengambil keputusan istikmal, yakni menyempurnakan bulan Syaban menjadi 30 hari.

"Tentunya (awal Ramadhan 1446 H) akan mundur satu hari, pada Ahad 2 Maret 2025, sehingga potensi untuk perbedaan masih mungkin terjadi," tuturnya.

Jadwal NU juga bisa jadi berbeda dengan pemerintah jika pada sidang isbat nanti ditetapkan bahwa 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan Jatuh 1 Maret

Sementara itu, melalui Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada besok, Sabtu, 1 Maret 2025.

Penetapan tersebut berpedoman pada metode hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Dalam maklumat tersebut, dijelaskan bahwa pada hari Jumat Legi, 29 Syaban 1446 H bertepatan dengan 28 Februari 2025 M, ijtimak jelang Ramadan 1446 H terjadi pada pukul 07.46.49 WIB.

Pada saat Matahari terbenam, Jumat, 28 Februari 2025 M, di seluruh wilayah Indonesia Bulan berada di atas ufuk, artinya hilal sudah wujud. Dengan demikian, wilayah Indonesia tanggal 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada hari Sabtu Pahing, 1 Maret 2025 M.

Berikut rincian hasil hisab PP Muhammadiyah mengenai awal 1 Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah 1446 H/2025 M:

  • Awal Puasa 1 Ramadhan 1446 H: Sabtu Pahing, 1 Maret 2025 M
  • 1 Syawal 1446 H (Idul Fitri): Senin Pahing, 31 Maret 2025 M
  • 1 Zulhijah 1446 H: Rabu Kliwon, 28 Mei 2025 M
  • 9 Zulhijah 1446 H (Hari Arafah): Kamis Pon, 5 Juni 2025 M
  • 10 Zulhijah 1446 H (Idul Adha): Jumat Wage, 6 Juni 2025 M

Agenda Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadhan Sore Ini

Sidang isbat penentuan awal 1 Ramadhan 2025 akan digelar hari ini, Jumat 28 Februari 2025. Sidang isbat dijadwalkan berlangsung mulai sore di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat.

Untuk diketahui, sidang isbat akan menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyatul hilal (pengamatan bulan). Hasil sidang isbat ini akan digunakan sebagai ketetapan awal puasa 1 Ramadhan 2025 hari ini.

Mengutip laman resmi Kemenag, agenda sidang isbat hari ini akan dimulai pada pukul 16.30 WIB. Sidang akan terbagi menjadi 3 tahap, yakni seminar posisi hilal, verifikasi hasil rukyat, dan terakhir konferensi pers pengumuman awal 1 Ramadhan 2025.

Berikut rincian jadwal dan agenda sidang isbat awal Ramadhan 2025:

  • Agenda: Sidang Isbat Penentuan Awal 1 Ramadhan 1446 H
  • Hari/Tanggal: Jumat, 28 Februari 2025
  • Pukul: 16.30 - 19.05 WIB
  • Rincian Kegiatan:
    1. Seminar Posisi Hilal: Pukul 16.30 WIB (terbuka untuk umum)
    2. Pelaksanaan Sidang Isbat: Pukul 18.30 WIB (tertutup)
    3. Konferensi Pers Penetapan 1 Ramadhan 1446 H: Pukul 19.05 WIB (terbuka untuk umum)

Nah, demikianlah penjelasan lengkap soal prediksi awal Ramadhan 2025 serta analisisnya dari masing-masing Lembaga dan organisasi Islam. Semoga bermanfaat, detikers!




(urw/alk)

Hide Ads