Polisi Dalami Keterlibatan KNPB Saat Demo Siswa SMP-SMA Tolak MBG di Nabire

Papua Tengah

Polisi Dalami Keterlibatan KNPB Saat Demo Siswa SMP-SMA Tolak MBG di Nabire

Roylinus Ratumakin - detikSulsel
Senin, 17 Feb 2025 21:14 WIB
Siswa SMP dan SMA di Nabire digiring ke Mapolres Nabire usai demo tolak program makan bergizi gratis.
Foto: Siswa SMP dan SMA di Nabire digiring ke Mapolres Nabire usai demo tolak program makan bergizi gratis. (Roylinus Ratumakin/detikcom)
Nabire -

Polisi mendalami keterlibatan organisasi Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dalam aksi demonstrasi siswa SMP dan SMA menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Anggota KNPB Kabupaten Jayapura Zadrak Lagoan diduga berperan dalam aksi pelajar tersebut.

"Dari pengakuan pelajar berinisial MS yang kami periksa disebutkan ada keterlibatan KNPB wilayah Kabupaten Jayapura yaitu Zadrak Lagoan. Kami akan telisik lebih lanjut," kata Kapolres Nabire AKBP Samuel Dominggus Tatiratu kepada detikcom, Senin (17/2/2025).

Selain itu kata Samuel, pihaknya juga menyita sejumlah barang seperti gelang bermotif Bintang Kejora dan KNPB. Para pelajar yang ikut demonstrasi juga membawa noken bergambar bendera KNPB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka (pelajar) menggunakan tali (gelang motif Bintang Kejora) bahkan tadi setelah diperiksa banyak bendera KNPB dalam lambang di noken yang mengarah ke hal yang tidak bagus," katanya.

Samuel menduga aksi para pelajar tersebut dipimpin oleh orang dari luar Nabire. Pasalnya ditemukan selebaran KNPB yang dibawa para pelajar.

ADVERTISEMENT

"Kami menghimbau kepada pelajar dan juga orang tua untuk lebih berperan aktif dalam memberikan pemahaman dan edukasi kepada anak-anaknya untuk tidak melakukan aksi-aksi yang melanggar hukum," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, siswa SMP dan SMA menggelar demo di sejumlah titik di Nabire pada Senin (17/2). Mereka kemudian digiring ke Mapolres Nabire untuk diberi pemahaman dan edukasi.

"Pelajar yang menggelar aksi demo ini karena ada informasi beberapa pelajar di Pulau Jawa keracunan sehingga mereka menolak program tersebut," kata Samuel Dominggus Tatiratu kepada wartawan, Senin (17/2).

Namun Samuel menegaskan isu siswa yang keracunan akibat program tersebut belum tentu benar. Samuel mengklaim belum ada bukti terkait kabar tersebut.

"Mereka juga tidak menginginkan makan gratis melainkan sekolah gratis. Menurut para pelajar tersebut, untuk makanan, orangtua mereka sudah menyiapkannya," imbuhnya.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads