Pintu Pelimpah Bendungan Bili-bili Gowa Dibuka, Status Masih Waspada

Pintu Pelimpah Bendungan Bili-bili Gowa Dibuka, Status Masih Waspada

Sahrul Alim - detikSulsel
Selasa, 11 Feb 2025 19:26 WIB
Dua buah pintu pelimpah atau spillway Bendungan Bili-bili, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) telah dibuka usai elevasi air status waspada.
Foto: Dua buah pintu pelimpah Bendungan Bili-bili, dibuka. (dok. istimewa)
Gowa -

Dua buah pintu pelimpah atau spillway Bendungan Bili-bili, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) telah dibuka usai elevasi air status waspada. Status terkini masih waspada sejak 4 jam pintu pelimpah itu dibuka.

Posko Induk Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang melaporkan elevasi air mencapai 100.46 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan volume 274,637 juta meter kubik pada 18.00 Wita, Selasa (11/2/2025). Dua spillway dibuka sejak pukul 13.45 Wita siang saat elevasi masih 99,77 mdpl.

"Jadi kalau muka air waduk di atas normal, maka air akan melimpah sendiri. Ada 2 buah pintu (pelimpah) dibuka. Saat ini sudah dibuka penuh (tinggi 1 pintu 7 meter)," ujar Sub Koordinator Pelaksanaan Operasi & Pemeliharaan SDA BBWS-PJ, Muhammad Firdaus saat dihubungi detikSulsel, Selasa (11/2).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Firdaus menyebut pintu tersebut akan dibuka hingga status dinyatakan normal yakni elevasi 99,50 mdpl dengan volume 243.840 juta meter kubik. Pintu spillway dibuka untuk menurunkan elevasi tampungan waduk dan persiapan untuk mengisi debit banjir yang akan masuk ke waduk.

"Iya, saat ini sudah dibuka dan akan ditutup jika sudah dinyatakan normal," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya diberitakan, BBWS Pompengan Jeneberang mengumumkan Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa berstatus waspada. Elevasi air di bendungan tersebut sudah di atas normal sehingga warga diminta menjauhi bantaran Sungai Jeneberang.

"Sudah di atas normal, masuk kondisi waspada," ujar Muhammad Firdaus kepada detikSulsel, Selasa (11/2).

Dalam surat pengumuman dengan Nomor PA0102-Au/454, BBWS Pompengan Jeneberang mengimbau masyarakat di sekitar bendungan untuk tidak melakukan aktivitas penyeberangan sungai, penambangan, serta menangkap ikan di hilir bendungan demi menghindari risiko akibat peningkatan debit air.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads