Status Bendungan Bili-bili Gowa Waspada, Warga Diminta Jauhi Sungai Jeneberang

Status Bendungan Bili-bili Gowa Waspada, Warga Diminta Jauhi Sungai Jeneberang

Sahrul Alim - detikSulsel
Selasa, 11 Feb 2025 15:31 WIB
Situasi di bantaran Sungai Jeneberang.
Situasi di bantaran Sungai Jeneberang. Foto: (dok. Istimewa)
Makassar -

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang mengumumkan kondisi terkini Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) berstatus waspada. Elevasi air di bendungan tersebut sudah di atas normal sehingga warga diminta menjauhi bantaran Sungai Jeneberang.

BBWS Pompengan Jeneberang menerbitkan surat pengumuman dengan Nomor PA0102-Au/454 mengenai kondisi Bendungan Bili-bili, Selasa (11/2/2025) pukul 13.45 Wita. Dalam pengumuman itu, BBWS menyebut elevasi air di bendungan tersebut mencapai 99,77 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan volume 263,619 juta meter kubik atau melebihi batas elevasi normal yang ditetapkan sebesar 99,50 mdpl.

"Sudah di atas normal, masuk kondisi waspada," ujar Ketua Tim Pelaksanaan Urusan Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air BBWS Pompengan Jeneberang, Muhammad Firdaus kepada detikSulsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Firdaus menyebut pihaknya telah membuka pintu pelimpah dengan total outflow sebesar 475,22 meter kubik per detik. Debit air di Sungai Jenelata juga mengalami peningkatan signifikan, dengan catatan aliran di Bendung Kampili mencapai ±1000 meter kubik per detik.

"(Pintu air dibuka) Untuk mengendalikan volume air di waduk. Muka air di waduk semakin naik dan hujan di hulu Sungai Jeneberang intensitasnya ekstrem sehingga air di waduk perlu dikeluarkan dengan memperhatikan kondisi keamanan di sungai bagian hilir," katanya.

ADVERTISEMENT

Dalam suratnya, BBWS Pompengan Jeneberang mengimbau masyarakat di sekitar bendungan untuk tidak melakukan aktivitas penyeberangan sungai, penambangan, serta menangkap ikan di hilir bendungan demi menghindari risiko akibat peningkatan debit air.

"Iya, saat ini sudah dibuka dan akan ditutup jika sudah dinyatakan normal," pungkasnya.

Diketahui, BMKG Wilayah IV menyebut Kota Makassar, Kabupaten Pangkep dan sejumlah wilayah lainnya berpotensi dilanda hujan seharian pada 11 Februari 2025. Pada siang hingga sore hari, wilayah di Sulsel dilanda hujan ringan. Kemudian hujan sedang di wilayah Barru, Bulukumba, Gowa, Luwu, Makassar, Maros, Pangkep, Sinjai, Takalar, dan Toraja Utara.

Sementara pada malam hari, cuaca di Sulsel diprediksi berawan. Namun hujan ringan diprediksi terjadi di wilayah Barru, Bone, Gowa, Jeneponto, Selayar, Luwu Timur, Makassar, Maros, Palopo, Pangkep, Pinrang, dan Takalar.

Sedangkan cuaca di Sulsel pada dini hari nanti, Rabu (12/2) diperkirakan mayoritas wilayah berawan. Hujan Ringan diprediksi hanya terjadi di Barru, Gowa, Kep. Selayar, Luwu Timur, Makassar, Maros, Pangkep, dan Takalar.

Sementara itu, banjir mulai menggenangi sejumlah titik di Kota Makassar berdasarkan pantauan detikSusel, Selasa (11/2) sore. Terpantau, banjir telah merendam pemukiman warga di Perumnas Antang dengan ketinggian air mencapai 1 meter pagi tadi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar bersama potensi SAR lainnya kini mulai mengevakuasi warga. Pantauan detikSulsel di Perumnas Antang Blok 8 dan Blok 10, Selasa (11/2/2025) sekitar pukul 10.50 Wita, ketinggian banjir mencapai 1 meter atau setinggi pinggang orang dewasa. Terlihat sejumlah warga mulai melakukan evakuasi mandiri.




(asm/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads