Janji Pemkab Sorsel Bayar Insentif Nakes RSUD Scholoo Keyen Usai Mogok 3 Hari

Papua Barat Daya

Janji Pemkab Sorsel Bayar Insentif Nakes RSUD Scholoo Keyen Usai Mogok 3 Hari

Tim detikcom - detikSulsel
Selasa, 04 Feb 2025 07:00 WIB
Dokter RSUD Scholoo Keyen, Sorong Selatan, mencabut tulisan penghentian pelayanan di pintu rumah sakit.
Foto: Dokter RSUD Scholoo Keyen mencabut tulisan penghentian pelayanan. (Paulus Pulo/detikcom)
Sorong Selatan -

Pemkab Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya, berjanji membayar insentif tenaga kesehatan (nakes) RSUD Scholoo Keyen yang menunggak satu bulan pekan ini. Penegasan itu disampaikan Pemkab Sorsel usai para nakes mogok kerja selama 3 hari.

Nakes RSUD Scholoo Keyen melakukan mogok kerja dengan menutup pelayanan di rumah sakit sejak Sabtu (1/2). Pemkab dan DPRD Sorsel kemudian melakukan pertemuan dengan para nakes di rumah sakit tersebut pada Senin (3/2).

Sekda Sorsel, Agustinus Wafma mengatakan dalam pertemuan tersebut terdapat sejumlah kesepakatan. Di antaranya insentif nakes dibayar pekan ini dan pelayanan di rumah sakit kembali dibuka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelayanan dibuka kembali. Kita kasih waktu mereka buka pelayanan, kita upaya dalam satu minggu insentif nakes akan segera dibayarkan," kata Wafma kepada detikcom, Senin (3/2/2025).

Dia mengungkapkan usai pertemuan, dokter kemudian melepas stiker di pintu rumah sakit yang bertuliskan 'Tutup Pelayanan'. Dia pun meminta warga yang ingin berobat untuk datang ke rumah sakit.

ADVERTISEMENT

"Sudah ada kesepakatan untuk dibuka. Makanya dokter datang sendiri berdiri dan kita buka sama-sama. Mereka (dokter) langsung membuka sendiri tulisan," bebernya.

Di sisi lain, Wafma mengaku tidak mengetahui pasti nominal insentif nakes RSUD Scholoo Keyen yang belum dibayarkan. Namun dia memastikan proses pembayaran akan segera diproses.

"Seperti yang biasa saja tiap bulan. Saya sini tidak ingat (nominal keseluruhan). Tidak tahu mereka (nakes) punya itu berapa banyak, berapa besar," katanya.

1 Bulan Insentif Nakes Nunggak

Direktur RSUD Scholoo Keyen, drg Muhammad Alim Ihsan Pangeran mengatakan aksi mogok kerja para nakes karena insentif belum dibayarkan. Dia pun menyayangkan lantaran pelayanan di rumah sakit terganggu.

"Hal itu seharusnya tidak boleh terjadi. Kenapa belum dibuka karena unsur hak dokter sampai sekarang ini belum terbayarkan," kata Alim.

Dia mengaku langsung melaporkan aksi nakes tersebut ke pemkab untuk dicarikan solusi. Dia berharap hak para nakes segera dipenuhi agar pelayanan di rumah sakit kembali normal.

"Secara ringkas kronologi peristiwa sudah laporkan ke sekda. Harapan kita agar pelayanan segera dibuka," imbuhnya.

Sementara itu, dokter anestesi RSUD Scholoo Keyen, Viktor menegaskan pelayanan di rumah sakit ditutup gegara insentif bulan Desember 2024 belum dibayar. Aksi ini diharapkan menjadi atensi pemerintah setempat.

"Dokter dan Nakes menutup pelayanan karena gaji bulan Desember 2024 belum terbayarkan," katanya.

Dia menuturkan sebenarnya dua bulan insentif nakes menunggak. Namun Pemkab Sorsel melakukan pembayaran cuma satu bulan sehingga nakes melakukan aksi mogok kerja.

"Sebelumnya ada 2 bulan nakes belum dibayar. Namun bulan November 2024 sudah dibayarkan beberapa hari yang lalu," bebernya.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads