Renungan Harian Katolik Senin, 3 Februari: Kisah Para Uskup dan Martir

Renungan Harian Katolik Senin, 3 Februari: Kisah Para Uskup dan Martir

Fatmawati Hamzading - detikSulsel
Senin, 03 Feb 2025 10:12 WIB
Ilustrasi renungan harian Katolik di gereja Katolik
Foto: Unsplash/Mateus Campos Felipe
Makassar -

Umat Katolik biasanya memulai hari dengan membaca renungan harian berisi ayat-ayat Alkitab. Renungan ini merupakan cara memohon berkat Allah dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Dilansir dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender liturgi Senin, 3 Februari 2025, terdapat beberapa ayat Alkitab yang dijadikan renungan harian. Renungan harian ini tentunya dapat dibaca dalam doa pribadi maupun keluarga, sebagai terang Tuhan di setiap langkah.

Adapun ayat Alkitab yang dapat dibaca sendiri atau bersama adalah Ibrani 11: 32-40; Mazmur 31: 20, 21, 22, 23, 24; Markus 5: 1-20; dan Roma 12: 1-21.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak ayat-ayat Alkitab sebagai renungan harian umat Katolik untuk Senin, 3 Februari 2025 berikut.

Renungan Harian Katolik Hari Ini Senin, 3 Februari 2025

Ibrani 11: 32-40

Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi,

ADVERTISEMENT

Yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa,

Memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing.

Ibu-ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik.

Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan.

Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan.

Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung.

Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik.

Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.

Mazmur 31: 20, 21, 22, 23, 24

(31-21) Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang; Engkau melindungi mereka dalam pondok terhadap perbantahan lidah.

(31-22) Terpujilah TUHAN, sebab kasih setia-Nya ditunjukkan-Nya kepadaku dengan ajaib pada waktu kesesakan!

(31-23) Aku menyangka dalam kebingunganku: "Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu." Tetapi sesungguhnya Engkau mendengarkan suara permohonanku, ketika aku berteriak kepada-Mu minta tolong.

(31-24) Kasihilah TUHAN, hai semua orang yang dikasihi-Nya! TUHAN menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang-orang yang berbuat congkak diganjar-Nya dengan tidak tanggung-tanggung.

(31-25) Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!

Markus 5: 1-20

Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa.

Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia.

Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai,

Karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.

Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.

Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya,

Dan dengan keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!"

Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!"

Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak."

Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.

Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan,

Lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!"

Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.

Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi.

Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka.

Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu.

Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.

Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia.

Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"

Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.

Roma 12: 1-21

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.

Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,

Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.

Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.

Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;

jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.

Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.

Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.

Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!

Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!

Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!

Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!

Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!

Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!

Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.

Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.

Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

Kisah Para Uskup dan Martir

Santo Blasius, Uskup dan Martir

Blasius adalah seorang Uskup di Sebaste, di wilayah Armenia, Asia Kecil. Ia dikenal sebagai seorang ahli Fisika dan seorang gembala yang baik hati. Pada masa pemerintahan Kaisar Licinius, ia ditangkap dan dipenjarakan. Kemudian pada tahun 316, ia dihukum mati.

Menurut cerita rakyat, ia berhasil menyelamatkan seorang anak laki-laki dari kematian karena tulang ikan yang tersangkut pada tenggorokannya. Doa dan berkat Santo Blasius melepaskan anak itu dari bahaya kematian. Doa dan berkat Santo Blasius ini terus dilestarikan oleh Gereja hingga dewasa ini. Pada setiap tanggal 3 Februari , Pesta Santo Blasius, umat Katolik menghadiri misa Kudus untuk menerima berkat santo Blasius dari imam-imamnya.

Berkat yang diberikan imam-imam disertai doa berikut: Moga-moga Allah karena perantaraan Santo Blasius, Uskup dan Martir, membebaskan dikau dari penderitaan tenggorok dan dari kemalangan lainnya. Atas nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Santo Ansgarius, Uskup

Ansgarius lahir pada tahun 801 di daerah Amiens, Prancis. Ia dikenal sebagai seorang Uskup dan pewarta Injil di daerah Skandinavia. Sebagian besar masa hidupnya ia manfaatkan untuk mewartakan Injil Kristus kepada kaum kafir Norsemen yang bengis dan liar.

Semasa mudanya, Ansgerius menghayati suatu cara hidup yang baik seturut kebiasaan-kebiasaan Kristen yang berlaku pada masa itu. Kemudian ia memutuskan untuk menjadi seorang rahib Benediktin. Untuk itu, ia masuk biara Benediktin di Corbie dan menjadi asuhan Paschasius Radbertus. Segera setelah itulah, ia mengucapkan kaulnya, ia bersama beberapa orang rekannya diutus ke Wesphalia untuk mendirikan sebuah biara baru diantara orang-orang Saxon di Jerman Utara. Biara baru ini dinamakan biara Corvey atau Corbie Baru. Dari sinilah, Ansgarius diutus untuk mewartakan Injil ke berbagai wilayah wilayah yang masih kafir.
Ia pernah tinggal di Istana kaisar Loius, putera Karel Agung.

Disini ia berhasil mengajak raja Harold dari Denmark untuk memeluk agama Kristen. Ajakan ini disambut dengan baik oleh Raja Harold. Setelah kembali ke negerinya, Harold mengundang Ansgarius untuk memulai karya misinya diantara kaum Danes yang masih kafir. Di Denmark, Ansgarius mewartakan Injil dan berhasil mendirikan sebuah sekolah.

Dari Denmark, ia berlayar ke Swedia dan tiba di Birka, ibukota Swedia yang lama. Ia diterima dengan baik oleh raja Bjorn dan para dewan kota. Herigar, salah satu anggota dewan mendirikan sebuah gereja di wilayahnya. Itulah gereja pertama di Swedia.

Sekembalinya ke Jerman, Ansgarius ditabhiskan menjadi Uskup kota Hamburg dan diangkat menjadi utusan Paus Gregorius IV untuk menjalankan misi Gereja di wilayah Jerman bagian Utara. Sebagai seorang Uskup, Ansgarius menghadapi banyak masalah, terutama dari kaum Norsemen yang kembali kepada praktek-praktek kekafiran: menyembah dewa Odin dan Thor. Meskipun demikian, Ansgarius tetap teguh dalam karyanya mewartakan Injil. Ia mendirikan beberapa Gereja di Swedia dan menempatkan seorang imam disana untuk menggembalakan orang-orang yang telah menjadi Kristen.

Ansgarius adalah salah satu perintis pewartaan Injil di antara suku Skandinavia, Swedia dan Denmark. Ia membuka jalan bagi para misionaris di kemudian hari, seperti Santo Sigfridus, yang membawa orang-orang itu ke dalam ke Kristenan pada abad ke 11. Ansgarius meninggal sebagai seorang Uskup pada tahan 865 di Bremen, Jerman.

Santo Gilbertus

Gilbertus lahir di Sempringham, Lincolnshire, Inggris pada tahun 1083. Setelah ditabhiskan menjadi imam, ia ditempatkan sebagai pastor paroki di Sempringham. Disamping tugas-tugas lainnya, ia mengajar sebagai seorang guru selama beberapa tahun. Perhatiannya pada nasib orang-orang miskin sangat besar. Sebagian besar penghasilannya dibagikan kepada orang-orang yang malang itu, sedang dia sendiri mencukupkan dirinya dengan sejumlah kecil uang yang masih tersisa di kantongnya.

Di kalangan umatnya di Sempringham, Gilbertus dikenal sebagai seorang imam yang saleh. Di bawah bimbingannya, beberapa orang wanita membentuk satu komunitas. Kelompok ini terus berkembang dan bertambah anggotanya, termasuk kaum pria. Gilbert dengan tekun membimbing komunitas ini menjadi sebuah komunitas yang tetap dan kokoh menurut aturan hidup Santo Benediktus dan Kanon Santo Agustinus.
Kemudian komunitas ini dijadikan sebuah ordo baru dengan nama Ordo Gilbertin.

Gilbert adalah pemimpinnya. Ordo ini dibagi dalam tiga kelompok yakni, kelompok suster, bruder dan imam. Mereka tinggal di biara masing-masing tetapi tetap bersatu dalam karya pelayanan di bidang kesehatan, penampungan dan pendidikan anak- anak yatim piatu dan pelayanan orang-orang miskin dan para tawanan.

Pada umur 90 tahun, Gilbert ditangkap dan dipenjarakan karena dituduh mengungsikan Thomas dari Canterbury. Tuduhan ini tidak pernah disanggahnya sedikitpun meskipun ia tidak pernah terlibat di dalam peristiwa yang dituduhkan padanya. Ia meninggal dunia pada tahun 1189 dan di gelari Kudus pada tahun 1202.

Demikianlah renungan harian yang dapat dibaca di rumah beserta kisah para uskup dan martir. Semoga membantu, detikers!




(edr/edr)

Hide Ads