Cap Go Meh 2025: Jadwal, Asal-usul, Makna, hingga Tradisi Perayaannya

Cap Go Meh 2025: Jadwal, Asal-usul, Makna, hingga Tradisi Perayaannya

Fatmawati Hamzading - detikSulsel
Jumat, 31 Jan 2025 21:30 WIB
Sejumlah anggota Pemadam Kebakaran Yayasan Panca Bhakti melakukan latihan atraksi liong naga di Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (5/1/2025). Sejumlah yayasan pemadam kebakaran Tionghoa Pontianak mempersiapkan pertunjukan atraksi liong naga yang akan tampil secara kolosal pada perayaan Cap Go Meh mendatang yaitu 14 hari sesudah tahun baru Imlek. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/nym.
Foto: Antara Foto/Jessica Wuysang
Makassar -

Cap Go Meh merupakan puncak perayaan Imlek yang diadakan oleh masyarakat Tionghoa. Perayaan ini dilakukan pada tanggal 15 di bulan pertama dalam sistem penanggalan kalender Lunar.

Sistem penanggalannya sendiri menggunakan kombinasi Bulan dan Matahari sebagai acuan. Berbeda dengan kalender Masehi yang sistem penanggalannya berdasarkan perputaran Matahari.

Oleh karena itu, perayaan Cap Go Meh selalu jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya. Bagi detikers yang penasaran dengan perayaan Cap Go Meh 2025, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadwal Cap Go Meh 2025

Penetapan hari besar keagamaan diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 1017, 2, dan 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025. SKB ini diteken oleh Menteri Agama, Plt. Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada tanggal 14 Oktober 2024.

Berdasarkan SKB 3 Menteri tersebut, Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili jatuh pada tanggal 29 Januari 2025. Sementara itu, perayaan Cap Go Meh diadakan pada hari ke-15 Imlek.

ADVERTISEMENT

Dengan demikian, peringatan Cap Go Meh 2025 bertepatan pada Rabu, 12 Februari 2025.

Apa Itu Cap Go Meh?

Dikutip dari jurnal Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka Jakarta yang berjudul "Nilai-nilai Tradisi Budaya Cap Go Meh pada Masyarakat Cina Benteng di Tangerang sebagai Sumber Pelajaran di Sekolah", Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien "Chap Goh Meh (十五冥) yang berarti malam kelima belas.

Istilah ini umum digunakan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia dan Malaysia. Sedangkan di Tiongkok, perayaan ini dikenal dengan nama Festival Lampion (元宵節; Pinyin: yuánxiāo jié).

Pada perayaan Cap Go Meh atau Festival Lampion ini, biasanya masyarakat Tionghoa akan mengawalinya dengan berdoa di wihara atau klenteng. Setelah itu, dilanjutkan dengan iringan kenong dan simbal serta pertunjukan barongsai dan pertunjukan tradisional masyarakat setempat.

Asal-usul Perayaan Cap Go Meh

Melansir dari situs Chinese New Year, secara umum festival ini dimulai lebih dari 2000 tahun yang lalu di era dinasti Han Barat. Kaisar Wu (汉武帝 / hàn wǔ dì) yang berkuasa saat itu menetapkan hari ini untuk ritual pemujaan Taiyi (太一神 / tài yī shén), salah satu penguasa alam semesta.

Selama Kaisar Wu berkuasa, intens terjadi perebutan kekuasaan dan kerusuhan. Setelah kaisar baru memerintah, yakni Kaisar Wen (汉文帝 / hàn wén dì) kembali ditetapkan bahwa pada hari tersebut adalah hari libur nasional dalam rangka merayakan kembali perdamaian.

Setiap rumah akan menyalakan lilin dan lentera. Selanjutnya, perayaan ini kemudian dikenal dengan 闹元宵 (nào yuán xiāo). "Nao" dapat diartikan sebagai bersenang-senang atau menjadi liar karena kegembiraan.

Kemudian saat Kaisar Ming dari Han Timur berkuasa, ia mendengar bahwa pada hari ke-15 para biksu akan melakukan penyalaan lilin untuk Sang Buddha.

Sebagai penganut agama Buddha yang taat, ia memerintahkan istana dan kuil untuk menyalakan lilin. Sementara warga diperintahkan untuk menggantung lentera.

Peristiwa tersebut merupakan kisah awal tradisi perayaan Cap Go Meh atau biasa dikenal dengan Festival Lentera.

Makna Cap Go Meh

Dikutip dari jurnal Universitas Negeri Semarang yang berjudul "Peranan Paguyuban Tionghoa Purbalingga dalam Pelestarian Tradisi Cap Go Meh", tradisi Cap Go Meh memiliki makna sebagai momen berbagi kebahagiaan dengan orang lain.

Nilai kekeluargaan, kebersamaan, dan harapan untuk menjadi manusia yang lebih baik terdapat dalam perayaan Cap Go Meh.

Hal tersebut sesuai dengan 8 Kebajikan atau Jalan Kebenaran golongan Tionghoa yang ada dalam perayaan tradisi Cap Go Meh, yaitu kesetiaan (loyality), integritas (integrity), kesopanan (propriety), kebenaran moral (righteousness), kehormatan (honour), bakti (filial piety), kebajikan (kindness) dan kasih sayang (love).

Tradisi Perayaan Cap Go Meh

Kembali melansir dari situs Chinese New Year, perayaan Cap Go Meh ini memiliki beberapa tradisi perayaan yang terdiri dari berbagai pertunjukan. Mulai dari pertunjukan jǐng xíng lā huā (井陉拉花), teka-teki lentera jǐng xíng lā huā (井陉拉花), tarian naga (耍龙灯 / shuǎ lóng dēng), tarian barongsai (舞狮子 wǔ shī zǐ), dan Egrang (踩高跷 / cǎi gāo qiāo).

Pertunjukan Jǐng Xíng Lā Huā (井陉拉花)

Pertunjukan ini menggunakan properti kipas dan alat peraga seperti payung, kemudian orang-orang menari mengikuti irama genderang.

Di Kota Fenyang, ayunan merupakan hal yang dianggap sangat penting dalam perayaan. pepatah populer di sana menyebutkan bahwa "Berayunlah saat Festival Lentera, maka tidak akan ada rasa sakit atau nyeri sepanjang tahun.

Teka-teki Lentera (猜灯谜 / cāi dēng mí)

Selama festival ini, beberapa orang memilih untuk menulis teka-teki pada lentera. Permainan kata-kata dan teka-teki merupakan kegiatan favorit mereka. Permainan ini mengharuskan untuk menjadi pintar dan berpikir di luar kotak.

Tarian Naga (耍龙灯 / shuǎ lóng dēng)

Tarian naga juga dipertunjukkan dalam perayaan Cap Go Meh. Para pemain yang bergabung dalam formasi tarian naga ini sangat lihai melakukan gerakan yang beriringan dengan irama drum dan simbal.

Tari Barongsai

Tarian barongsai dilakukan oleh beberapa orang yang berlindung di balik topeng singa. Singa ini memiliki desain yang rumit, sehingga membutuhkan kesesuaian antar pemain dalam melakukan pertunjukan.

Sesekali, singa akan membuka mulutnya dan meminta makanan serta kantong merah. Di waktu lain, tarian barongsai ini juga akan tampak melakukan gerakan berguling-guling dan bermain seperti anak kucing yang besar.

Egrang (踩高跷 / cǎi gāo qiāo)

Pertunjukan ini merupakan pertunjukan kuno yang berasal dari opera Tiongkok. Para pemain akan bernyanyi dan menari sambil berdiri di atas panggung.

Seluruh penari memakai egrang yang memperlihatkan tinggi masing-masing. Kostum yang mereka gunakan bergantung dengan karakter yang diperankan.

Nah, itulah informasi seputar Cap Go Meh berikut jadwal, tradisi perayaan, dan maknanya. Selamat Tahun Baru Imlek 2025, detikers!




(edr/edr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads