BMKG Beberkan Penyebab 20 Wilayah Sulsel Potensi Cuaca Ekstrem 29-31 Januari

BMKG Beberkan Penyebab 20 Wilayah Sulsel Potensi Cuaca Ekstrem 29-31 Januari

Andi Nur Isman Sofyan - detikSulsel
Selasa, 28 Jan 2025 16:30 WIB
Awan tebal menyelimuti kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (4/12/2018). Menurut BMKG Sulsel puncak musim hujan akan terjadi pada akhir Desember 2018 dan awal Januari 2019 dan warga diharapkan  mewaspadai dampak cuaca buruk. ANTARA FOTO/Yusran Uccang/aww.
Ilustrasi cuaca. Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang
Makassar -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab 20 wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) berpotensi dilanda cuaca ekstrem. Kondisi ini seiring adanya potensi peningkatan curah hujan.

Kepala BMKG Wilayah IV Makassar Irwan Slamet mengatakan terpantau adanya tekanan rendah di utara Australia yang mampu meningkatkan kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut di sepanjang daerah menuju pusat tekanan. Hal tersebut menyebabkan terjadinya penumpukan massa udara.

"Terdapat pertemuan arus angin (konfluensi) di sekitar Sulawesi Selatan menyebabkan penumpukan massa udara. Madden Julian Oscillation (MJO) tercatat berada pada fase 3 dan diprediksi bergerak menuju fase 4, serta seruakan udara dingin (Cold Surge) juga terpantau aktif menyebabkan potensi pembentukan awan hujan lebih tinggi," ujar Irwan dalam keterangannya, Senin (27/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain itu, gelombang ekuator Rossby yang membawa massa udara basah terpantau aktif di wilayah Sulawesi Selatan. Faktor-faktor tersebut berkontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan awan hujan di Sulawesi Selatan," tambah Irwan.

Adapun daerah terdampak hujan deras, yakni Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Soppeng, serta sebagian Pinrang, Sidrap, Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar. Pada skala lokal, hujan deras deras berpotensi terjadi di wilayah Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Palopo.

ADVERTISEMENT

Masyarakat juga diimbau mewaspadai gelombang laut di perairan sekitar Sulsel. Tinggi gelombang berada di kisaran 1,25 meter-2,5 meter atau kategori sedang.

"Gelombang dengan kategori sedang terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan Parepare, Perairan Spermonde Pangkep bagian barat, Perairan Spermonde Pangkep, Perairan Spermonde Makassar bagian barat, Perairan barat Kepulauan Selayar, Perairan Sabalana, Perairan timur Kepulauan Selayar, Laut Flores Utara, Laut Flores Barat, Perairan Pulau Bonerate-Kalaotoa bagian utara, Perairan Pulau Bonerate- Kalaotoa bagian selatan, dan Laut Flores Utara," paparnya.

BMKG berharap pemerintah daerah atau instansi terkait termasuk warga meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi. Masyarakat juga diimbau mengikuti informasi resmi dari BMKG dan instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana dilakukan dengan baik.

"Dampak tersebut antara lain genangan/banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran," jelas Irwan.

Berikut ini wilayah-wilayah di Sulsel yang akan terdampak cuaca ekstrem:

20 Wilayah Terdampak Cuaca Ekstrem

  1. Parepare
  2. Barru
  3. Pangkep
  4. Maros
  5. Makassar
  6. Gowa
  7. Takalar
  8. Jeneponto
  9. Soppeng
  10. Pinrang
  11. Sidrap
  12. Bone
  13. Sinjai
  14. Bulukumba
  15. Bantaeng
  16. Selayar
  17. Luwu
  18. Luwu Utara
  19. Luwu Timur
  20. Palopo

Perairan Potensi Gelombang Tinggi

  • Selat Makassar bagian selatan
  • Perairan Parepare
  • Perairan Spermonde Pangkep bagian barat
  • Perairan Spermonde Pangkep
  • Perairan Spermonde Makassar bagian barat
  • Perairan barat Kepulauan Selayar
  • Perairan Sabalana
  • Perairan timur Kepulauan Selayar
  • Laut Flores Utara
  • Laut Flores Barat
  • Perairan Pulau Bonerate-Kalaotoa bagian utara
  • Perairan Pulau Bonerate- Kalaotoa bagian selatan
  • Laut Flores Utara



(asm/hmw)

Hide Ads