Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di 20 Wilayah Sulsel Mulai 29-31 Januari

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di 20 Wilayah Sulsel Mulai 29-31 Januari

Syachrul Arsyad - detikSulsel
Senin, 27 Jan 2025 19:21 WIB
Awan tebal menyelimuti kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (9/12/2018). BMKG Sulsel menghimbau kepada warga untuk mewaspadai cuaca buruk angin kencang yang disertai hujan hingga Januari 2019. ANTARA FOTO/Arnas Padda/YU/foc.
Foto: Ilustrasi cuaca Makassar. (ANTARA FOTO/Arnas Padda)
Makassar -

BMKG Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di 20 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan (Sulsel). Daerah tersebut berpotensi diterjang hujan deras disertai angin kencang selama 3 hari.

"Prakiraan tanggal 29-31 Januari 2025, hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat," kata Kepala BMKG Wilayah IV Makassar Irwan Slamet dalam keterangannya, Senin (27/1/2025).

Adapun daerah terdampak hujan deras, yakni Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Soppeng, serta sebagian Pinrang, Sidrap, Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar. Pada skala lokal, hujan deras deras berpotensi terjadi di wilayah Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Palopo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selanjutnya, potensi angin kencang diprakirakan terjadi di wilayah Sulawesi Selatan bagian tengah hingga Sulawesi Selatan bagian selatan," tutur Irwan.

Potensi cuaca ekstrem ini terjadi seiring indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Sulsel. Terpantau adanya tekanan rendah di utara Australia mampu meningkatkan kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut di sepanjang daerah menuju pusat tekanan.

ADVERTISEMENT

"Terdapat pertemuan arus angin (konfluensi) di sekitar Sulawesi Selatan menyebabkan penumpukan massa udara. Madden Julian Oscillation (MJO) tercatat berada pada fase 3 dan diprediksi bergerak menuju fase 4, serta seruakan udara dingin (Cold Surge) juga terpantau aktif menyebabkan potensi pembentukan awan hujan lebih tinggi," paparnya.

"Selain itu, gelombang ekuator Rossby yang membawa massa udara basah terpantau aktif di wilayah Sulawesi Selatan. Faktor-faktor tersebut berkontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan awan hujan di Sulawesi Selatan," tambah Irwan.

Masyarakat juga diimbau mewaspadai gelombang laut di perairan sekitar Sulsel. Tinggi gelombang berada di kisaran 1,25 meter-2,5 meter atau kategori sedang.

"Gelombang dengan kategori sedang terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan Parepare, Perairan Spermonde Pangkep bagian barat, Perairan Spermonde Pangkep, Perairan Spermonde Makassar bagian barat, Perairan barat Kepulauan Selayar, Perairan Sabalana, Perairan timur Kepulauan Selayar, Laut Flores Utara, Laut Flores Barat, Perairan Pulau Bonerate-Kalaotoa bagian utara, Perairan Pulau Bonerate- Kalaotoa bagian selatan, dan Laut Flores Utara," paparnya.

BMKG berharap pemerintah daerah atau instansi terkait termasuk warga meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi. Masyarakat juga diimbau mengikuti informasi resmi dari BMKG dan instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana dilakukan dengan baik.

"Dampak tersebut antara lain genangan/banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran," jelas Irwan.

20 Wilayah Terdampak Cuaca Ekstrem

  1. Parepare
  2. Barru
  3. Pangkep
  4. Maros
  5. Makassar
  6. Gowa
  7. Takalar
  8. Jeneponto
  9. Soppeng
  10. Pinrang
  11. Sidrap
  12. Bone
  13. Sinjai
  14. Bulukumba
  15. Bantaeng
  16. Selayar
  17. Luwu
  18. Luwu Utara
  19. Luwu Timur
  20. Palopo

Perairan Potensi Gelombang Tinggi

  1. Selat Makassar bagian selatan
  2. Perairan Parepare
  3. Perairan Spermonde Pangkep bagian barat
  4. Perairan Spermonde Pangkep
  5. Perairan Spermonde Makassar bagian barat
  6. Perairan barat Kepulauan Selayar
  7. Perairan Sabalana
  8. Perairan timur Kepulauan Selayar
  9. Laut Flores Utara
  10. Laut Flores Barat
  11. Perairan Pulau Bonerate-Kalaotoa bagian utara
  12. Perairan Pulau Bonerate- Kalaotoa bagian selatan
  13. Laut Flores Utara



(sar/asm)

Hide Ads